Lima Penguasa Rusia yang Mengubah Sejarah Rusia

Russia Beyond (Domain Publik/Christie; Galeri Tretyakov/Domain Publik; Domain Publik; Arsip Hulton/Getty Images; Valdi/ullstein bild via Getty Images; Getty Images)
Tanpa salah satu dari mereka, Rusia bisa menjadi negara yang tampak benar-benar berbeda.

1. Pyotr yang Agung (1689-1725)

Potret Pyotr I dari Rusia, Maria Giovanna Clementi, abad ke-18.

Pyotr yang Agung menaiki tahta pada tahun 1689 dan segera mengubah setiap bidang kehidupan di Rusia.

Dia memperkenalkan beberapa reformasi paling komprehensif yang mengubah kehidupan Rusia secara drastis. Pyotr menjadikan Rusia sebagai kekuatan Eropa yang berpengaruh.

Pyotr yang Agung memperkenalkan sistem legislasi kontemporer, memodernisasi tentara Rusia, dan mendirikan armada Rusia. Dia mengobarkan perang yang sukses melawan Swedia dan memproklamasikan Rusia sebagai sebuah kerajaan. Sementara itu, ia mendirikan Sankt Peterburg, sebuah kota yang berfungsi sebagai ibu kota Rusia selama beberapa dekade dan membuka jalan bagi Rusia ke Eropa.

Klik di sini untuk membaca lebih lanjut tentang apa yang "luar biasa" dari Pyotr yang Agung.

2. Ekaterina yang Agung (1762-1796)

Potret Ekaterina II sang Legislater di Kuil yang Dipersembahkan untuk Dewi Keadilan, 1793, Dmitry Levitzky.

Mantan putri Jerman ini bisa dibilang sebagai perempuan paling terkenal yang memerintah Rusia.

Sama seperti Pyotr yang Agung, Ekaterina mengobarkan beberapa perang yang sukses di luar negeri. Dia memasukkan Krimea, serta daratan utama lainnya ke dalam Kekaisaran Rusia.

Di dalam Rusia, ia mempromosikan pendidikan dan budaya. Ekaterina mengumpulkan koleksi karya seni yang membentuk awal Hermitage, mengundang sejumlah arsitek penting Eropa untuk bekerja di Rusia dan meluncurkan sistem sekolah, termasuk Institut Smolny, tempat pendidikan tinggi pertama Rusia untuk perempuan.

3. Nikolay I (1825-1855)

Potret Tsar Nikolay I dalam Seragam Austria. Artis tidak dikenal. 1840-an-1850-an.

Nikolay I menciptakan sistem kereta api Rusia. Di bawah pemerintahannya, kereta api penumpang Rusia pertama yang menghubungkan Sankt Peterburg ke Moskow dibangun.

Hal yang tak kalah penting, Nikolay I juga menentukan lebar jalur kereta api Rusia dan membuatnya sedikit lebih lebar dari standar Eropa yang ditentukan agar mencegah musuh potensial Eropa menggunakan jalur kereta api Rusia untuk mengangkut militer mereka dengan cepat ke daratan Rusia.

Namun, keputusan ini memiliki konsekuensi jangka panjang. Hingga hari ini, kereta harus mengubah basis rodanya di perbatasan Rusia untuk melanjutkan perjalanan ke tujuan.

Pembangunan rel kereta api di seluruh Rusia membantu menghubungkan berbagai bagian negara yang luas itu dan meningkatkan kekuatan industri dan ekonomi Rusia.

Tsar juga meletakkan dasar untuk penghapusan perbudakan di Rusia yang diselesaikan hanya setelah kematiannya.

Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang masa pemerintahan Nikolay I.

4.Vladimir Lenin (1918-1924)

Vladimir Lenin berbicara kepada orang banyak.

Sebelum Revolusi Rusia membawanya ke tampuk kekuasaan, Vladimir Lenin naik pangkat dari seorang pembangkang yang diasingkan menjadi pemimpin Partai Bolshevik.

Dia menggunakan Partai Bolshevik untuk memicu Revolusi Oktober 1917 yang mengakhiri era Kekaisaran Rusia dan memulai era Soviet baru, dengan Lenin sebagai pemimpinnya.

Setelah Uni Soviet secara resmi berdiri pada tahun 1922, Lenin menjadi kepala pemerintahannya. Revolusi dan tahun-tahun berikutnya dirusak oleh apa yang disebut 'Teror Merah': represi terhadap para pembangkang, likuidasi fisik "musuh kelas" seperti borjuasi, pedagang kaya, bangsawan, eksekusi dan kamp konsentrasi.

Pada saat yang sama, gagasan Revolusi Rusia benar-benar mengubah sejarah Rusia, mengubah negara dari kekaisaran yang sedang berjuang menjadi negara adidaya modern yang nantinya akan bersaing dengan AS untuk menguasai dunia.

Klik di sini untuk membaca lebih lanjut tentang Vladimir Lenin.

5. Mikhail Gorbachev (1985-1991)

Mikhail Gorbachev.

Bisa dibilang salah satu tokoh paling kontroversial dalam daftar ini, Mikhail Gorbachev yang sering dikreditkan (atau dituduh) dengan runtuhnya Uni Soviet.

Setelah menerima kekuasaan politik pada Maret 1985, Gorbachev memprakarsai reformasi politik penting yang kemudian dikenal sebagai Glasnost dan Perestroika. Dia mengakhiri sistem satu partai di Uni Soviet, memperkenalkan pemilu dan mengakhiri penganiayaan terhadap para pembangkang politik di Uni Soviet. Untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade, Partai Komunis menjadi sasaran kritik publik. Elemen akuntabilitas diperkenalkan ke sistem politik negara yang hanya mengetahui sedikit tentangnya sepanjang sebagian besar sejarahnya.

Namun dengan melakukan itu, Gorbachev tanpa disadari meluncurkan proses yang memicu runtuhnya Uni Soviet, membuka babak baru dalam sejarah Rusia.

Lantas, apakah Vladimir Putin masuk ke dalam daftar orang yang paling berpengaruh di dunia? Simak selengkapnya!

Pembaca yang budiman,

Situs web dan akun media sosial kami terancam dibatasi atau diblokir lantaran perkembangan situasi saat ini. Karena itu, untuk mengikuti konten terbaru kami, lakukanlah langkah-langkah berikut:

  • ikutilah saluran Telegram kami;
  • berlanggananlah pada newsletter mingguan kami; dan
  • aktifkan push notifications pada situs web kami.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki