Lima Legenda Urban tentang Rasputin, ‘Dukun’ Keluarga Romanov

Russia Beyond (Karl Bulla/Domain publik)
Apakah Rasputin benar-benar memprediksi kejatuhan Dinasti Romanov dan meletusnya Revolusi? Apakah dia benar-benar menyembuhkan putra mahkota yang sakit-sakitan hanya dengan doa, serta bertindak sebagai “penasihat” tsar?

1. Rasputin adalah kekasih permaisuri Rusia

Permaisuri Alexandra Feodorovna bersama Rasputin, anak-anaknya, dan pengasuh anak-anaknya, Maria Vishnyakova.

“Ra, ra, Rasputin, lover of the Russian queen!” — Anda mungkin ingat penggalan lirik lagu Boney M tentang Grigory Resputin itu. Desas-desus bahwa Rasputin adalah kekasih Alseksandra Fedorovna cukup umum sejak 1912, selama masa hidup Rasputin. Dahulu bahkan ada karikatur porno yang beredar di sekitar kota, dengan cerita pendek dan sajak singkat. Ini mungkin legenda urban terbesar tentang “biarawan” tsar.

Rasputin suka membesar-besarkan perhatian yang dia dapatkan dari keluarga Romanov sehingga menimbulkan banyak interpretasi berbeda. Namun, rumor perselingkuhan dengan permaisuri Rusia sama sekali tak berdasar. Untuk waktu yang lama, bukti dugaan perselingkuhan terlihat dalam surat yang ditulis Aleksandra Fedorovna kepada penasihat spiritualnya: “Betapa membosankannya tanpamu. Aku hanya tenang ketika engkau, guruku, duduk di sisiku dan aku mencium tanganmu dan menyandarkan kepalaku di bahumu yang diberkati.” Surat itu diterbitkan oleh Ieromonakhos Iliodor (Sergey Turfanov) dalam bukunya, yang memfitnah Rasputin. Namun, bahkan jika surat itu asli, tidak pernah ada yang memergoki Rasputin dan Aleksandra Fedorovna berduaan saja — dan jadwal mereka di istana menjadi catatan publik.

Tidak ada bukti kuat lain dari tuduhan perselingkuhan. Buku harian dan korespondensi dengan keluarga kekaisaran pun tidak pernah menunjukkan adanya perselingkuhan. Komite investigasi Pemerintahan Sementara bahkan pernah menyelidiki masalah ini pada 1917 setelah Revolusi Februari mengakhiri rezim tsar. Kini menjadi masuk akal bahwa surat itu sendiri sebetulnya hanya dibuat-buat.

2. Rasputin memiliki pengaruh politik yang kuat

Grigory Rasputin, Mayor Jenderal Putyatin, dan Kolonel Loman

Tuduhan lain yang sering dilontarkan oleh Duma Negara (majelis rendah parlemen Rusia) adalah bahwa Rasputin amat berpengaruh bagi Tsar Nikolay II dan kebijakannya, sebagaimana yang banyak disebutkan dalam buku dan memoar. Namun, situasi sebenarnya agak lebih rumit.

Permaisuri Rusia terus membahas apa yang dipikirkan Rasputin tentang perang dan tentang masalah politik lainnya kepada suaminya, Nikolay. Korespondensi antara permaisuri Rusia dan sang tsar menyebutnya sebagai “teman kita”. Pengaruh yang dirasakan ini kelak meningkat setelah tahun 1905, selama Revolusi pertama, yang mengancam keutuhan monarki. Hal ini membuat kesal banyak pemain politik. Namun, apakah Nikolay selalu mengikuti apa yang dikatakan Rasputin? Tidak juga. Sejarawan Sergey Oldenburg mempelajari surat-surat yang ditulis Aleksandra kepada Nikolay. Berdasakan analisisnya, meskipun Nikolay dikenal karena kelembutan dan keragu-raguannya, sang tsar justru jarang mendengarkan “teman” keluarganya.

3. Rasputin dikenal sebagai pencinta pesta seks dan minuman keras

Rasputin dan para penggemarnya, 1914

Polisi biasa mengawasi Rasputin dan mengumpulkan informasi tentang semua yang dia lakukan. Ada yang menyebut sang biarawan mengunjungi pekerja seks, dan berpesta seperti tak ada hari esok. Namun, desas-desus tentang adanya pesta seks yang melibatkan anggota istana kerajaan tetap tidak berdasar. Detektif Vladimir Rudnev dari komite investigasi Pemerintahan Sementara menulis pada 1917 bahwa, setelah mempelajari semua bukti, “...sementara itu, tidak ada yang mendukung tuduhan bahwa pesta pora Rasputin dengan perempuan jalanan, penyanyi, bahkan beberapa pengikut spiritualnya, lebih dari pesta biasa. Adapun kedekatan dengan perempuan dari kalangan atas, belum ada bukti positif yang didapatkan oleh penyelidikan mengenai masalah ini.”

Meski demikian, sebagian perempuan kalangan atas mengaku pernah melakukan pertemuan terlarang dengan Rasputin. Namun, mereka membantah rumor pesta seks.

Seluruh detail kompromi ini dilaporkan kepada Nikolay II, tetapi sang tsar menganggap ini sebagai pelanggaran terhadap privasi sang “tabib”, mengingat status Rasputin pada dasarnya adalah anggota keluarga kekaisaran. Permaisuri Rusia sendiri bahkan tak pernah percaya pada rumor itu sejak awal. Ia percaya bahwa Rasputin adalah orang suci sejati.

4. Rasputin memiliki kekuatan penyembuhan

“Rasputin dan Permaisuri”, disutradarai oleh Richard Boleslawski.

Rumor kehebatan Rasputin dalam menyembuhkan orang sama-sama menarik perhatian seperti halnya isu tentang pesta seks. Berkat reputasinya sebagai tabib, Rasputin menjadi sangat dekat dengan keluarga Romanov dan menjadi figur istana yang tak tergantikan. Kala itu, obat tak dapat menyembuhkan hemofilia putra tunggal Nikolay, Aleksey. Setiap memar mengakibatkan pendarahan internal, yang bisa berlangsung selama berhari-hari, membuat sang pangeran muda menderita. Namun, ada bukti substansial yang menunjukkan bagaimana, setelah bertemu Rasputin, kesehatan sang pewaris takhta terus meningkat. Seolah-olah, Rasputin adalah obatnya.

“Dia (Rasputin) tiba di istana dan, bersama orang tuanya, pergi mengunjungi Aleksey Nikolaevich. Menurut cerita mereka, ketika dia akan mendekati tempat tidur, dia akan membuat tanda salib pada sang putra mahkota dan memberitahu orang tuanya bahwa penyakitnya tidak serius dan mereka tidak perlu khawatir — dan (setelah itu) pergi. Pendarahannya berhenti,” kenang teman terdekat permaisuri, Anna Vyrubova.

Namun, ada pendapat lain tentang kekuatan ajaib Rasputin. Beberapa orang hanya menyebutnya sebagai penipu, yang berupaya merebut perhatian permaisuri. Yang lain, seperti yang dikatakan Uskup Metropolit Vaniamin, Rasputin memiliki kekuatan persuasi yang besar dan penampilan yang meyakinkan — tatapannya dapat menghipnosis.

Tampaknya Rasputin, dalam beberapa hal, memberikan pengaruh pada keluarga kekaisaran dan sang pewaris takhta, menenangkan mereka dengan doa dan obrolan. Namun, dapat dikatakan dengan pasti bahwa Rasputin tidak pernah menyembuhkan Aleksey dari hemofilia. Kali terakhir penyakitnya kambuh pada tahun 1918, beberapa bulan sebelum kematian tragis sang pangeran.

5. Rasputin meramalkan masa depan dan kematian keluarga Romanov

Selama hidupnya, Rasputin memiliki reputasi sebagai tabib, tetapi label “peramal” adalah sesuatu yang muncul kemudian setelah kematiannya. Pria tua itu sering dikaitkan dengan ramalan Revolusi Rusia dan runtuhnya Dinasti Romanov, serta perang dunia lain, yang belum kita lihat.

Sementara itu, tiap diskusi tentang kemampuannya sering kali merujuk pada buku catatan kecil permaisuri, yang digunakannya untuk mencatat pemikiran “penasihat spiritualnya”. Satu-satunya catatan lain tentang hal-hal seperti itu adalah pamflet Rasputin tahun 1912 yang berjudul “Pemikiran Pious”’. Namun, tidak ada yang benar-benar berisi pembicaraan tentang meramal. Yang paling terkenal dari semua ramalan ini berasal dari kesaksian putrinya, Matryona, yang mengutip perkataan Rasputin: “Ketika aku pergi, begitu pun istana kerajaan.” Memang itu terdengar tidak menyenangkan. Namun, bahkan jika Rasputin benar-benar mengucapkan kata-kata itu, semua itu dapat dengan mudah ditafsirkan sebagai upaya manipulasi untuk terus tetap berada dalam lingkaran kepercayaan Romanov ketika berbagai kekuatan berupaya menjatuhkannya.

Lagi pula, banyak hal yang diprediksi oleh Rasputin juga tidak terwujud. Misalnya, dia menjanjikan kemenangan cepat dalam Perang Dunia I, serta Aleksey naik takhta. Kita tentu tahu kenyataannya tidak demikian.

Grigoriy Rasputin, “biarawan gila” yang terkenal dan teman dekat kaisar terakhir Rusia dan keluarganya, dibunuh pada 17 Desember 1916. Namun, benarkah intelijen Inggris terlibat?

Pembaca yang budiman,

Situs web dan akun media sosial kami terancam dibatasi atau diblokir lantaran perkembangan situasi saat ini. Karena itu, untuk mengikuti konten terbaru kami, lakukanlah langkah-langkah berikut:

  • ikutilah saluran Telegram kami;
  • berlanggananlah pada newsletter mingguan kami; dan
  • aktifkan push notifications pada situs web kami.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki