Lima Kota Rusia yang Hilang dari Muka Bumi

Seperti inilah rupa Kota Mologa.

Seperti inilah rupa Kota Mologa.

Sergei Prokudin-Gorskii/Domain Publik; Yury Sharov/Sputnik
Mengapa kota-kota perdagangan tua ditenggelamkan dan apa yang tersisa dari bekas benteng Genoa di pantai Laut Hitam? Inilah kota-kota hantu di berbagai wilayah Rusia.

Kota-kota yang ditinggalkan, ditenggelamkan, atau hancur akibat bencana alam ini masih dapat ditemukan di peta Rusia tak terlalu lama dari sekarang. Apa yang ada di tempat-tempat itu sekarang?

1. Mologa, Yaroslavskaya Oblast

Kota perdagangan yang dulu makmur ini sering disebut sebagai "Atlantis Rusia'. Kota ini ditenggelamkan selama pembangunan Waduk Rybinsk pada 1940-an.

Kota Mologa (270 km di utara Moskow) berasal dari abad ke-12 dan merupakan pusat perdagangan penting di Kekaisaran Rusia. Pekan raya besar sering diselenggarakan di sini. Kota ini juga menjadi rumah bagi Biara Afanasyevsky, yang dibangun pada abad ke-15.

Sebelum ditenggelamkan, penduduk Mologa berjumlah sekitar 7.000 jiwa. Proses pemukiman kembali penduduknya memakan waktu sekitar empat tahun. Rumah-rumah kayu dibongkar dan diangkut melalui sungai. Rumah-rumah batu dan gedung-gedung tinggi dihancurkan agar tidak mengganggu navigasi.

Sebagian besar bekas penduduk Mologa bermukim di dekat Kota Rybinsk. Sebuah museum wilayah Mologa juga telah dibuka di sana.

Wilayah bekas Mologa.

Saat ketinggian air waduk surut, reruntuhan bangunannya muncul ke permukaan. Kota yang ditenggelamkan ini menarik banyak turis dan penyelam, yang pergi ke bawah air untuk melihat jalan-jalan tua dan sisa-sisa rumah-rumah tua.

2. Vesyegorsk, Tverskaya Oblast

Salah satu jalan pusat Vesyegonsk yang difoto sebelum 1916.

Kota Vesyegonsk (420 km di utara Moskow) di bagian utara Waduk Rybinsk mengalami nasib yang sama dengan Mologa. Kota ini dulunya juga merupakan kota perdagangan tua dengan pusat perbelanjaan, rumah-rumah mahal, dan bangunan-bangunan batu. Sebelum ditenggelamkan, penduduk Vesyegonsk berjumlah sekitar 6.000 jiwa. Rumah-rumah di kota ini mulai dibongkar pada 1940, sebelum akhirnya ditenggelamkan pada 1943, ketika Perang Dunia II tengah berlangsung dan para lelaki telah direkrut menjadi tentara. Jadi, semua pekerjaan pemukiman kembali harus dilakukan oleh para perempuan. Penduduk dipindahkan ke tanah pertanian kolektif di selatan kota tua itu, dengan menyandang nama yang sama.

3. Tana, Rostovskaya Oblast

Sisa-sisa gerbang Genoa kuno di Azov.

Di pinggiran Kota Azov, Rusia selatan, ada sebuah jalan yang dinamai menurut Kota Genoa di Italia. Di sana juga terdapat sisa-sisa gerbang Genoa kuno yang pernah menjadi bagian dari benteng abad pertengahan. Pada abad ke-12 hingga ke-14, lingkungan situs ini adalah bagian dari Kota Tana, yang didirikan oleh pedagang Italia. Salah satu wilayahnya dihuni oleh orang Genoa dan wilayah lainnya ditinggali oleh orang Venesia, yang keduanya terus-menerus berkonflik. Namun, hal itu tidak mencegah kota yang berdiri di jalur perdagangan dari Moskow ke Konstantinopel ini  menjadi pusat perdagangan yang berkembang pesat.

Benteng Azov.

Selama periode Gerombolan Emas (pertengahan abad ke-12) Tana (atau Tan) diteruskan ke Tatar-Mongol. Kota ini menyaksikan banyak permusuhan, tetapi kembali dibangun berulang kali, sampai akhirnya jatuh di bawah invasi Turki pada 1475. Saat itulah Kekaisaran Ottoman mendirikan benteng Azak, yang saat ini terletak di pusat Kota Azov.

4. Sarkel, Rostovskaya Oblast

Sarkel. Pemandangan udara dari penggalian Soviet pada 1930-an.

Sarkel yang berarti "benteng putih" dalam bahasa Khazar adalah kota kuno yang hilang di dasar Waduk Tsimlyansk. Kota ini dibangun pada pertengahan abad ke-9 di tepi Sungai Don di Rusia selatan sebagai pos terdepan sebuah negara nomaden, Khazar Khaganate. Sarkel berada di bawah kekuasaan Rusia pada 965, tetapi dikalahkan oleh Polovtsy pada awal abad ke-12. Penduduknya meninggalkan kota setelah membongkar sebagian tembok benteng untuk membangun rumah mereka dengan batu-batunya.

PLTA Tsimlyanskaya di Sungai Don.

Pada 1930-an, para arkeolog Soviet menggali tempat-tempat ini dan menemukan sisa-sisa Sarkel, seperti jejak temboknya, sisa-sisa menara, serta gerbang dan garis pertahanannya dalam kondisi yang cukup baik. Artefak kuno dan barang-barang rumah tangga yang ditemukan oleh para arkeolog kini disimpan di museum-museum di seluruh Rusia, terutama di Museum Hermitage, Sankt Peterburg dan Museum Novocherkassk. Benteng Sarkel ditenggelamkan selama pembangunan Waduk Tsimlyansk pada 1952. Hingga kini, penyelam masih bisa menemukan reruntuhannya di bawah air.

5. Neftegorsk, Sakhalinskaya Oblast

Kondisi Neftegorsk setelah gempa.

Permukiman di Pulau Sakhalin ini hancur akibat salah satu gempa bumi terburuk dalam sejarah Rusia. Bencana itu terjadi pada dini hari, 28 Mei 1995, dan menghancurkan Neftegorsk dalam hitungan 17 detik, serta menewaskan 2.040 dari 3.197 penduduknya. Menurut saksi mata, rumah-rumah di Neftegorsk runtuh begitu saja dan berubah menjadi debu.

“Rupanya, saya kehilangan kesadaran dalam tidur saya, karena ketika saya membuka mata, saya menyadari bahwa saya sedang berbaring dengan kepala di atas papan, di bawah bagian dari atap,” kenang Tatyana Mironova, yang saat itu berusia 10 tahun. “Ketika saya sadar kembali, saya mendengar tangisan orang, suara papan yang terbakar, dan suara saudara laki-laki saya yang berusia 14 tahun, yang dapat saya lihat di celah di antara papan. Saya tidak ingat bagaimana kami semua keluar dari reruntuhan, tetapi kami semua selamat. Kami pasti dilahirkan di bawah bintang keberuntungan.” 

Monumen korban gempa di Yuzhno-Sakhalinsk.

Para korban selamat dipindahkan ke wilayah Sakhalin lainnya, terutama ke kota Yuzhno-Sakhalinsk. Kini, sebuah tugu peringatan dengan nama-nama para korban bencana berdiri di bekas lokasi Neftegorsk.

Mengapa 5 dari 10 Kota dengan Pertumbuhan Tercepat di Eropa ada di Rusia? Ini jawabannya.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki