Pemimpin Uni Soviet Nikita Khrushchev bermain angklung dengan Presiden RI Sukarno dalam kunjungannya ke Indonesia tahun 1961.
Yayasan N. S. KhrushchevПесня Острова Пальм (Pesnya Ostrova Palm) oleh Maya Golovnya. Sumber: Bronisliva / YouTube
Lagu “Rayuan Pulau Kelapa” ternyata sangat populer di seluruh Uni Soviet pada era 1950 – 1960-an. Lagu ini kerap dianggap sebagai bukti nyata eratnya persahabatan Indonesia dan Uni Soviet pada masa lalu.
Semua ini bermula ketika Presiden RI Sukarno dan Pemimpin Uni Soviet Nikita Khrushchev menjadi sahabat karib pada tahun ‘50-an. Karena persahabatan kedua pemimpin ini, pemerintah Soviet kemudian meminta Pusat Studio Film Dokumenter (TsSDF) untuk membuat dokumenter mengenai Indonesia. Lagu yang dipilih menjadi lagu tema dalam dokumenter yang dirilis pada 1957 ini adalah “Rayuan Pulau Kelapa” karya komponis legendaris Indonesia Ismail Marzuki (1914 – 1958).
Seorang sopir taksi di kota Moskow menyanyikan lagu Песня Острова Пальм (Pesnya Ostrova Palm). Sumber: nightcrawlingz / YouTube
Lagu yang diciptakan tepat setahun sebelum kemerdekaan bangsa Indonesia ini dialihbahasakan ke bahasa Rusia oleh Vladimir Korchagin yang merupakan seorang editor di TsSDF dan diaransemen oleh komponis Uni Soviet Vitaly Geviksman.
Lagu “Pesnya Ostrova Palm” dipopulerkan oleh Maya Golovnya, penyanyi ternama Uni Soviet dan Rusia yang pada Juli lalu genap berusia 90 tahun. Versi bahasa Rusia “Rayuan Pulau Kelapa” sama sekali tidak mengubah lirik asli lagu ini yang bercerita tentang keindahan alam Indonesia, seperti flora, kepulauan, dan pantainya.
Платочек (Platochek) oleh Maya Golovnya. Sumber: Dreadfin Records & Clips / YouTube
Tak hanya lagu “Rayuan Pulau Kelapa”, Maya Golovnya ternyata turut mempopulerkan salah satu lagu Gesang di Negeri Beruang Merah. Lagu “Saputangan” karya maestro keroncong Indonesia ini juga dialihbahasakan ke dalam bahasa Rusia dengan judul “Platochek”. Sama seperti lagu “Rayuan Pulau Kelapa”, lagu Gesang yang satu ini juga diaransemen oleh Vitaly Geviksman.
Lagu ini bercerita tentang sehelai saputangan yang menjadi satu-satunya barang kenangan milik seseorang yang ditinggalkan kekasihnya. Menurut cerita penyanyi keroncong Sundari Soekotjo, yang sempat membuat video musik “Saputangan” bersama sang maestro lebih kurang sepuluh tahun lalu, Gesang masih menyimpan saputangan yang menjadi inspirasinya dalam membuat lagu itu.
“Sepuluh tahun yang lalu, saya mengambil gambar untuk pembuatan video musik dengan Bapak Gesang. Di situ, ada adegan saya berdialog dengan beliau. Beliau memegang saputangan asli yang menjadi inspirasi lagu itu,” tutur Sundari dalam sebuah wawancara, seperti yang dilaporkan Tribunnews.com.
Айо Мама (Ayo Mama) oleh Yuri Khazanov. Sumber: Bronisliva / YouTube
Siapa yang tak kenal lagu asal Maluku ini? Hampir seluruh anak-anak di Indonesia pernah belajar menyanyikan lagu ini semasa mereka kecil dulu. Namun, siapa sangka bahwa lagu daerah ini ternyata juga punya “kembaran” dalam bahasa Rusia.
Lagu berirama riang yang menceritakan seorang anak yang takut dimarahi ibunya karena ketahuan berpacaran ini dinyanyikan pertama kali dalam bahasa Rusia oleh Yuri Yakushev (1943 – 2011). Ia adalah seorang musikus dan sekaligus pengaransemen terkenal di Uni Soviet dan Rusia. Namun demikian, lagu yang juga berjudul “Ayo Mama” dalam bahasa Rusia ini diaransemen oleh Vitaliy Geviksman. Sementara, lirik lagu diterjemahkan oleh penulis dan penerjemah Yuri Khazanov.
Grup musik Dobranotch dari Sankt Peterburg, Rusia, membawakan lagu Айо Мама (Ayo Mama) di Sinagoga Bolshaya Khoralnaya Sankt Peterburg pada Februari 2012. Sumber: szarapow / YouTube
Pada dasarnya, lagu ini dibuat sebagai bujukan agar si anak tidak dimarahi ibunya. Si anak meminta ibunya maklum dengan sikapnya karena ia seorang remaja. Jadi, jika Anda tengah belajar bahasa Rusia dan kebetulan menghadapi situasi yang serupa dengan apa yang dihadapi si anak pada lagu “Ayo Mama”, mungkin Anda bisa menyanyikan versi bahasa Rusia lagu ini untuk sang ibu. Siapa tahu, ibu Anda justru menjadi terkesan!
Если Ты Улыбнёшся (Yesli Ty Ulybnyoshsya) oleh Yuri Yakushev. Sumber: Bronisliva / YouTube
Selain “Ayo Mama”, Yuri Yakushev juga menyanyikan satu lagu lain yang diterjemahkan dari lagu berbahasa Indonesia. Dalam versi asli, “Yesli Ty Ulybnyoshsya” berjudul “Apabila Kau Tersenyum”. Lagu ini diciptakan oleh Amin Usman dan dinyanyikan oleh penyanyi Indonesia era ‘50-an, Rien Hardjono.
Selain versi bahasa Indonesia yang dibawakan Rien Hardjono, ada pula versi yang dipopulerkan oleh aktor asal negeri jiran, P. Ramlee, dengan sedikit perbedaan pada lirik lagu.
Namun demikian, dalam arsip lagu-lagu Uni Soviet, “Yesli Ty Ulybnyoshsya” tercatat sebagai lagu yang diterjemahkan dari lagu ciptaan Amin Usman, bukan dari versi yang dipopulerkan P. Ramlee.
Lagu “Yesli Ty Ulybnyoshsya” diaransemen oleh Vitaliy Geviksman. Sementara, lirik lagu diterjemahkan oleh Yuri Khazanov. Di Uni Soviet, lagu ini pertama kali dirilis pada tahun 1961 bersamaan dengan lagu “Ayo Mama”.
Прогулка с Отцом (Progulka s Otsom) oleh Rubina Kalantaryan. Sumber: Bronisliva / YouTube
Siapa yang tidak pernah mendengar lagu “Naik Delman”? Hampir semua orang Indonesia pasti mengetahui dan bahkan hafal lagu anak-anak ini. Lagu ini mungkin salah satu lagu yang sering didendangkan para orangtua pada anak-anaknya sejak usia mereka masih balita.
Ternyata, lagu “Naik Delman” ciptaan Ibu Sud ini juga diterjemahkan ke dalam bahasa Rusia dengan judul “Progulka s Otsom”, yang secara harfiah berarti perjalanan dengan ayah. Versi bahasa Rusia lagu anak-anak ini dinyanyikan oleh penyanyi berdarah Armenia, Rubina Kalantaryan.
Seorang siswa dari Sekolah Seni Anak-anak di Moskovskaya Oblast menyanyikan lagu Прогулка с Отцом (Progulka s Otsom). Sumber: Международный фестиваль ШОУМИР / YouTube
Namun demikian, ada sedikit perbedaan antara lirik lagu asli dan lagu versi bahasa Rusia. Pada versi aslinya, lagu ini mengingatkan anak-anak saat bersenang-senang menaiki delman di pedesaan. Sementara dalam bahasa Rusia, tentu saja, tidak ada transportasi seperti delman di negara itu. Karena itu, alih-alih naik delman, lagu ini bercerita tentang seorang anak yang pergi ke pasar dengan sang ayah untuk pertama kalinya dengan menaiki kereta kuda.
Maya Kristalinskaya (1932 – 1985). Sumber: WikipediaLagu ini dinyanyikan oleh penyanyi terkenal Uni Soviet, Maya Kristalinskaya, pada tahun 1959. Dalam bahasa Rusia, mangustan berarti buah manggis.
Sayangnya, kami tidak dapat menemukan versi bahasa Indonesia lagu ini. Namun, dalam situs Kristalinskaya, lagu ini memang disebut sebagai lagu rakyat Indonesia.
Anda dapat mendengarkan lagu “Rastsvyol Mangustan” di sini. Jika Anda mengetahui versi bahasa Indonesia lagu ini, silakan hubungi kami atau tuliskan komentar di bawah ini.
Bermula dari sebuah masjid di Uni Soviet
Hingga operasi pembebasan Irian Barat
Meninggalkan jejak-jejak Soviet di Jakarta
Kembaran Stadion Luzhniki pun ada di Jakarta
Persahabatan yang tak lekang dimakan waktu
Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda