Uni Soviet bisa dibilang negara pertama yang menerapkan ide-ide feminisme. Perempuan memiliki hak yang sama dengan pria, termasuk hak untuk memilih (bahkan sebelum Inggris dan Jerman). Selain itu, kaum perempuan juga disapa tovarisch ‘kamerad’, sapaan bebas gender, seperti warga Soviet lainnya.
1. “Buruh dan petani perempuan. Semuanya, gunakan hak suara. Bersatulah di bawah bendera merah bersama para pria — kita buat kaum borjuis ketakutan!”
2. “Semuanya memilih!”
Banyak poster yang dipersembahkan untuk Hari Perempuan Internasional pada 8 Maret. Dahulu, perempuan-perempuan Petrograd (sekarang Sankt Peterburg) sudah berdemonstrasi selama perayaan ini pada 1917. Hari itu kemudian dianggap sebagai perayaan emansipasi perempuan. Awalnya, poster-poster yang didedikasikan untuk perayaan tersebut menggambarkan perempuan sebagai sosok yang revolusioner, sebagai buruh, petani, ibu, dan lama-lama berubah menjadi perempuan cantik dengan bunga.
3. “8 Maret — Hari Emansipasi Perempuan”
4. “8 Maret. Perempuan-perempuan proletar dari semua negara bersatu di bawah bendera Komintern menuju Revolusi Oktober sedunia”
5. “8 Maret — Hari pemberontakan bagi perempuan buruh melawan perbudakan dapur. Hentikan penindasan dan kehampaan pekerjaan rumah tangga”
6. “Selamat liburan, perempuan terkasih!”
7. “Selamat liburan, perempuan terkasih!”
Kaum perempuan didorong supaya menjadi anggota masyarakat Soviet yang aktif. Sejak kecil, mereka dididik dan didoktrin dengan gambaran kelam kehidupan perempuan masa lalu (semasa Kekaisaran Rusia). Poster-poster seperti di bawah ini secara grafis menunjukkan bahwa, di bawah rezim terdahulu, perempuan diharapkan untuk menunjukkan rasa hormat kepada para pendeta dan memberikan sumbangan, rela bila suami memukul mereka, dan mengabdikan hidup demi merawat anak-anak dan melakukan pekerjaan rumah tangga. Sebaliknya, kehidupan baru yang mendorong “penerapan prinsip Ilych (Lenin)” mendesak perempuan untuk menjahit sambil belajar membaca dan menulis. Seorang istri sekarang dapat membawa anak-anaknya ke tempat penitipan dan menjadi anggota masyarakat seutuhnya.
8. “Perempuan petani! Bersiaplah untuk menukar kehidupan lama dengan yang baru”
Kolektivisasi dan industrialisasi berjalan lancar di negara ini dan perempuan dibutuhkan sebagai tenaga kerja. Perempuan didorong untuk bekerja dan menguasai berbagai macam profesi, termasuk “profesi pria”, seperti sopir traktor atau masinis.
9. “Perempuan dalam pertanian kolektif adalah angkatan kerja yang hebat. Josef Stalin”
10. “Perempuan, naiklah ke atas lokomotif!”
11. “Perempuan petani, bantu kolektivisasi desa. Bergabunglah dengan barisan sopir traktor merah”
12. “Kami telah memenuhi kuota … bagaimana dengan Anda?”
Citra perempuan memainkan peran khusus dalam poster-poster Perang Dunia II. Perempuan digambarkan sebagai tentara, perawat, atau sekadar ibu dan perempuan yang menunggu kembalinya tentara dan mengharapkan kemenangan. “Ibu Pertiwi Memanggil” bisa dibilang salah satu poster yang paling terkenal.
13. “Ibu Pertiwi Memanggil”
14. “Semua berharap kepadamu, Tentara Merah!”
15. “Kemuliaan bagi rekan seperjuangan”
Seorang perempuan buruh dengan kerudung merah juga digunakan sebagai propaganda untuk mengajak orang-orang bergabung dalam kampanye melawan mata-mata.
16. “Jangan bergosip! Waspadalah! Sekarang tembok punya telinga. Bergosip bisa menjadi awal pengkhianatan”
Pemerintah Soviet mengendalikan seluruh aspek kehidupan, bahkan cara perempuan membesarkan anak. Poster menyampaikan informasi yang tepat kepada para perempuan cara memberi makan dan merawat bayi mereka serta cara menjaga kesehatan diri mereka sendiri. Ada juga poster yang mengajak perempuan untuk aktif berolahraga.
17. “Susui anak Anda”
18. “Kebersihan adalah yang terpenting dalam merawat bayi yang baru lahir”
19. “Lakukan senam pagi, nikmati hidup sehat”
Perempuan juga banyak digunakan dalam iklan-iklan Soviet.
20. “Pangsit Siberia dengan isian daging” — iklan oleh RosGlavMyaso (Administrasi Utama Industri Daging Rusia)