Lima Pesawat Militer Terbaik Soviet pada Perang Dunia II

Sejarah
BORIS EGOROV
Kelima pesawat ini melampaui pesawat-pesawat Luftwaffe yang canggih. Dunia aviasi militer Uni Soviet berhasil bangkit meski selama awal peperangan sempat pontang-panting.

1. Yak-3

Sejak penampilan perdananya di medan perang pada 1944, Yak-3 selalu membuat pilot-pilot Jerman kewalahan. Pesawat tempur paling ringan (sekitar dua ton) selama Perang Dunia II ini memiliki karakteristik kecepatan dan kemampuan manuver yang mengesankan.

Lawan yang sepadan bagi pesawat-pesawat tempur Jerman Bf-109 dan Fw-190. Yak-3 kadang-kadang juga bisa mengejutkan musuh. Dalam satu pertempuran sengit pada 16 Juli 1944, 18 pesawat Yak-3 menghadapi 24 pesawat tempur Jerman. Meski begitu, Soviet hanya kehilangan hanya satu pesawat, sedangkan 15 pesawat musuh berhasil ditembak jatuh.

Yak-3 tak hanya digemari pilot-pilot Soviet, tetapi juga oleh pilot-pilot asing. Pilot Prancis dari resimen udara Normandie-Neman, yang bertempur di Uni Soviet melawan Nazi, bahkan lebih menyukai pesawat ini daripada pesawat Inggris atau Amerika, yang diterima Soviet melalui program Lend-Lease. Setelah perang, Uni Soviet menghibahkan 37 pesawat Yak-3 yang diterbangkan pilot-pilot Prancis kepada negara itu demi membantu memulihkan angkatan udara mereka.

2. Yak-9

“Saya berperang melawan semua jenis pesawat tempur Soviet, termasuk pesawat-pesawat program Lend-Lease, dan Yak-9 adalah yang terbaik,” katapentolan Luftwaffe, Gerhard Barkhorn. Dengan jumlah 16.769 unit, inilah pesawat tempur yang paling banyak diproduksi Uni Soviet pada Perang Dunia II.

Keunggulan pesawat tempur Soviet yang andal, mudah bermanuver, dan gampang diterbangkan ini terletak pada keuniversalannya. Sebanyak 15 modifikasi pesawat tempur ini diproduksi selama Perang Dunia II. Di antara mereka termasuk pesawat tempur, pengebom tempur, pesawat pengintai, pesawat kurir, dan pesawat tujuan khusus.

Sebagian besar pesawat Yak-9 dipersenjatai dengan meriam ShVAK 20 mm dengan 120 peluru dan senapan mesin 12,7 mm. Namun, Yak-9T adalah senjata yang jauh lebih mematikan. Dengan senapan 37 mm-nya, ia dapat menghancurkan pesawat tempur musuh hanya dengan satu tembakan akurat. Si pilot harus seorang penembak jitu sejati karena magazennya hanya bisa menampung 30 peluru.

Yak-9U adalah modifikasi terakhir pesawat itu dengan mesin baru, yang memberikan kecepatan luar biasa. “Yak-9U lebih baik daripada Yak-1 dan Yak-3. Ia memiliki kemampuan manuver yang lebih baik, dan kecepatan maksimum hingga 724 km/jam! Sepasang Me-262 (pesawat tempur bertenaga jet operasional pertama di dunia) menyerang satu pesawat ini. Mereka menyerang lapangan terbang kami, dan saya terbang. Saya tidak mengenai mereka, tetapi menjauhkan mereka dari lapangan terbang,” kenang Konstantin Zvonarev, seorang pilot dari Divisi Penerbangan Tempur Pengawal ke-11.

3. La-7

Pada akhir Perang Dunia II, Lavochkin La-7 lebih unggul daripada sebagian besar pesawat tempur Soviet, Amerika, dan Jerman. Pesawat itu mampu mendaki hingga ketinggian 5.000 meter. Dipersenjatai dengan dua meriam ShVAK 20 mm, La-7 sama sekali tak kesulitan menghadapi pesaing utamanya, Fw 190, yang memiliki spesifikasi lebih rendah daripada pesawat tempur Soviet itu kecuali dalam hal kecepatan menukik.

Ketika harus berhadapan dengan pesawat Soviet yang kuat ini, pilot-pilot Jerman justru sering kali memilih menghindar. Karena itu, komando Jerman biasanya hanya mengirimkan yang terbaik untuk melawan resimen La-7. Misalnya, skuadron elite Jerman Jagdgeschwader 54 (JG 54), kelompok pilot unggul pemegang catatan menembak terbaik, seperti Otto Kittel (267 kemenangan di udara) dan Walter Nowotny (258 kemenangan), sering dikerahkan ke zona garis depan tempat La-7 Soviet bertugas.

Sebagai pesawat top berpiston, La-7 juga dijuluki sebagai “jet pembunuh” pertama di dunia. Pada Februari 1945, jagoan Soviet Ivan Kozhedub menembak jatuh sebuah jet tempur pengebom Jerman Me-262 dalam pertempuran udara di atas Sungai Oder.

4. Il-2

Selama Perang Dunia II, pesawat serbu Ilyushin Il-2 Shturmovik mengantarkan neraka ke garis pertahanan musuh. Pesawat itu secara efektif menghancurkan pasukan infanteri dan tank, baterai artileri dan antipesawat, gudang senjata, dan kereta api.

Tampil dengan desain yang sederhana, pesawat itu betul-betul mudah diproduksi. Dengan jumlah 36.183 unit, Il-2 menjadi pesawat serbu yang paling banyak diproduksi sepanjang sejarah.

Terlindungi dengan baik ini, Il-2 terkenal dapat menghindar dan selamat dari serangan musuh yang paling buruk. Pesawat-pesawat Il-2 yang penuh lubang akibat ditembaki artileri antipesawat berkaliber kecil sering kali berhasil kembali ke markas.

Dijuluki “Tank Terbang”, pesawat ini tak sepenuhnya sempurna. Il-2 dipersenjatai dengan dua senapan 23 mm (atau 37 mm), roket, dan bom. Bobot pesawat itu mencapai lebih dari enam ton. Pesawat seberat itu kesulitan bermanuver. Selain itu, posisi penembak kurang terlindungi. Akibatnya, angka kematian penembak sangat tinggi. Secara statistik, perbandingan antara pilot dan penembak yang tewas mencapai 1:7.

5. Tu-2

“Ini adalah pesawat yang bagus, bahkan sempurna, tetapi datang terlambat. Kalau pesawat itu muncul satu atau dua tahun sebelumnya, perang akan berakhir beberapa bulan lebih cepat. Ini adalah pesawat yang kuat, sementara Pe-2 betul-betul barang rongsokan,” kata Aleksey Batievsky, seorang pilot dari Divisi Aviasi Penyerangan ke-9 Angkatan Udara Baltik, saat menggambarkan bomber garis depan Tu-2.

Meski Tu-2 melakukan penerbangan perdananya pada 1941, produksi pesawat itu dihentikan setelah diproduksi sebanyak 80 unit demi mendukung pesawat tempur Yak. Produksi pesawat ini baru dilanjutkan pada 1943. Pada tahun berikutnya, Tu-2 muncul di medan perang secara massal.

Lebih mudah dikendalikan daripada Pe-2, Tu-2 dapat membawa hingga tiga ton bom (Pe-2 hanya bisa mengangkut satu ton bom). Selain itu, Tu-2 lebih terlindungi. Dua meriam ShVAK 20 mm dan tiga senapan mesin 12,7 mm sama sekali tak memberikan celah bagi pesawat tempur Bf-109 untuk mendekat.

Tu-2 berperan penting dalam melenyapkan Satuan Darat Grup Tengah Jerman selama Operasi Bagration, serta mengebom Konigsberg dan Berlin. Akhirnya, Tu-2 membantu Tentara Merah untuk menghancurkan Tentara Kwantung Jepang di Manchuria.

Artyom Ivanovich Mikoyan, perancang pesawat tempur Soviet yang terkenal, merancang pesawat tempur yang telah memecahkan 55 rekor dunia. Inilah lima rancangan pesawat tempur Mikoyan yang diproduksi oleh Biro Desain Eksperimental MiG.