Mengutak-atik mesin adalah hobi yang sangat populer di Uni Soviet. Karena itu, montir-montir autodidak dan para pencinta desain sering kali berkumpul menghadiri aneka festival untuk memamerkan karya-karya mereka. Acara semacam ini sangat populer di kalangan anak muda Soviet.
Suatu hari, salah satu festival semacam itu digelar di Leningrad (sekarang Sankt Peterburg) pada 1981. Dua anak muda yang hadir sangat terinspirasi oleh apa yang mereka lihat. Karena itu, mereka mulai membuat mobil futuristis mereka sendiri ... di sebuah garasi.
Gennady Hainov dan Dmitri Parfenov mengambil alih sebuah garasi yang ditinggalkan dan mulai membangun sasis mobil baru mereka, yang kabarnya menggunakan pipa air tua. Mereka berencana memproduksi dua mobil sekaligus.
Untuk mengakali kekurangan suku cadang di Uni Soviet, keduanya menggunakan barang-barang yang tersedia di pasar. Mereka memberi mobil itu mesin VAZ-2105, menggunakan sistem roda gigi ZAZ, dan roda NIVA. Mereka membentuk badan mobil dari polyfoam dan fiberglass. Sebetulnya, baik Hainov maupun Parfenov sama sekali tak memiliki gelar insinyur atau desain industri.
Empat tahun kemudian, pada 1985, Hainov dan Parfenov menyelesaikan dua mobil mereka. Sekilas, keduanya hampir sama. Yang membedakan hanyalah desain dan warna — satu mobil berwarna hijau tua, yang lainnya berwarna krem muda.
Dasbor yang dipenuhi aneka dengan tombol dan sakelar adalah sesuatu yang belum pernah ada di Uni Soviet sebelumnya. Mobil-mobil itu hanya memiliki kalkulator scientific (untuk menghitung tingkat konsumsi bahan bakar dan parameter sederhana lainnya) yang terpasang pada dasbor. Namun, itu merupakan sebuah revolusi estetis dalam pembuatan mobil Soviet yang tak pernah menerapkan tampilan futuristis semacam itu pada kendaraan sebelumnya.
Tampilan eksterior “yang agresif” membuat mobil itu lebih unik. Mobil itu terlihat sporty dan berani, tidak seperti mobil yang diproduksi Soviet pada umumnya.
Hainov dan Parfenov memamerkan penemuan mereka pada EXPO-85 di Bulgaria. Hainov mengklaim mobil bisa mencapai kecepatan maksimum hingga 170 km/jam di jalan lurus.
Konon, perancang mobil Italia terkenal Nuccio Bertone melihat mobil ini pada sebuah festival mobil di Praha. Ia terkejut ketika melihat karya kedua anak muda amatir tersebut, yang dirancang di sebuah garasi reot, tanpa dukungan dari pemerintah atau pun investor.
Kedua pria itu segera diliput banyak stasiun TV. Kabar keduanya akhirnya sampai ke telinga Partai Komunis Uni Soviet. Sekretaris Jenderal Mikhail Gorbachev mengundang mereka untuk bergabung dengan sebuah proyek untuk membuat mobil baru untuk tahun 2000.
Meski begitu, Hainov dan Parfenov ternyata hanya membutuhkan satu tahun untuk menghasilkan minivan yang tampak futuristis, ‘Okhta’. Terlepas dari desainnya yang menarik, ergonominya yang sukses, dan biaya produksi yang terjangkau, proyek ini tidak berhasil mencapai tahun 2000, begitu pula dengan Uni Soviet itu sendiri.
Ketika Uni Soviet runtuh pada 1991, Hainov dan Parfenov berpisah, masing-masing membangun biro konstruksi kecilnya sendiri. Dragon Motor Company milik Hainov memproduksi beberapa model SUV yang tak biasa (beberapa di antaranya menyerupai Range Rover modern).
Dia juga merancang SUV yang tampak futuristis ini, ‘Uran’.
Terlepas dari kecerdikannya, Hainov tak pernah memperkenalkan penemuannya secara besar-besaran untuk merevolusi industri pembuatan mobil di Rusia. Setiap mobil yang dibuat oleh bironya dirakit dan dijual dalam skala yang sangat terbatas, dari hanya beberapa mobil hingga paling banyak sekitar 20-an unit.
“Ada permintaan dan ada beberapa pesanan prabayar,” kata Hainov dalam sebush wawancara. “Alasan (untuk berhenti) adalah mentalitas dan korupsi kita.”
Meski dia percaya bahwa satu orang atau bahkan sebuah tim mekanik kecil tak akan pernah bisa membuat mobil lebih baik daripada pembuat mobil-mobil besar, seperti Volkswagen, Hainov terus mengeluarkan model terbatas baru dalam jumlah kecil.
Namun, usahanya tak membuahkan hasil. “Ada terlalu banyak orang yang ingin menghasilkan uang dari mobil-mobil ini dan hanya sedikit orang yang ingin melakukan pekerjaan mereka secara bertanggung jawab. Ketika kami mulai menghasilkan uang, orang-orang mulai mendatangi Anda karena mereka percaya bahwa Anda harus berbagi keuntungan dengan mereka. Jadi, proyek ini runtuh secara ekonomi,” kata Hainov.
Belum lama ini, Gennady Hainov tutup usia di Sankt Peterburg pada usia 59 tahun.
Perusahaan mobil mewah asal Rusia membuka ruang pamer (showroom) di Moskow. Meski begitu, penjualan resmi kendaraan itu baru dimulai tahun depan.