Pangkalan laut permanen Rusia di Pelabuhan Tartus, Suriah, akan berlaku untuk kurun waktu minimal selama 49 tahun.
Igor Zarembo / RIA NovostiPerjanjian antara Rusia dan Suriah mengenai pangkalan laut permanen Rusia di Pelabuhan Tartus, Suriah, akan berlaku untuk kurun waktu minimal selama 49 tahun. Saat ini, kesepakatan tersebut baru akan diserahkan ke Majelis Rendah Parlemen Rusia (Duma) untuk diratifikasi. Proses ini akan memakan waktu lebih kurang selama sebulan, demikian disampaikan seorang narasumber dari parlemen Rusia kepada RIA Novosti, Senin (17/10).
“Perjanjian mengenai Pelabuhan Tartus bersifat tak terbataS. Kami akan menetapkan setidaknya minimal berlaku selama 49 tahun. Perjanjian ini akan dimasukkan untuk ratifikasi selama sebulan,” kata sang narasumber seperti dikutip Sputnik.
Tartus menampung fasilitas pendukung dan perawatan Angkatan Laut Rusia sejak 1977. Saat ini, Tartus merupakan satu-satunya pangkalan pendukung Angkatan Laut Rusia di Laut Tengah. Saat ini fasilitas Tartus diawaki secara eksklusif oleh warga sipil.
Pada 7 Oktober, Duma Rusia juga meratifikasi perjanjian dengan Suriah yang mengizinkan penempatan kelompok udara Rusia di pangkalan udara Hmeimim dalam waktu yang tak terbatas. Sementara, Wakil Menteri Pertahanan Rusia Nikolay Pankov minggu lalu mengungkapkan rencana untuk membangun pangkalan tetap di pelabuhan di sekitar timur Laut Tengah.
Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda