Kunjungi Kota Muslim Rusia, Dubes RI Sambangi Masjid hingga Universitas

Mufti Agung Rusia Talgat Tadzhuddin (kiri) dan Duta Besar Indonesia untuk Rusia Wahid Supriyadi.

Mufti Agung Rusia Talgat Tadzhuddin (kiri) dan Duta Besar Indonesia untuk Rusia Wahid Supriyadi.

Kementerian Luar Negeri RI
Dubes Indonesia mengunjungi calon masjid tertinggi di Rusia di kota Ufa.

Dalam kunjungan ke kota Ufa, ibu kota Republik Bashkortostan, Rusia, Duta Besar Indonesia untuk Rusia Wahid Supriyadi sempat menyambangi lokasi pembangunan Masjid Agung Ufa Salavat Yulayev yang mulai dibangun pada 2007 dan diproyeksikan rampung tahun depan. Demikian hal tersebut dilaporkan dalam situs resmi Kementerian Luar Negeri Indonesia.

Masjid dengan kubah berlapis emas berdiameter 11,6 meter dan tinggi 46 meter serta di kelilingi empat menara setinggi 74 meter ini nantinya akan menjadi masjid tertinggi di Rusia dan masjid tertinggi kedua di Eropa setelah masjid Sulaymaniah di Istanbul, Turki. Berkapasitas 3.000 orang, masjid ini juga akan dilengkapi oleh madrasah dan perpustakaan.

Mufti Agung Rusia Talgat Tadzhuddin menjelaskan bahwa saat ini terdapat 7.500 masjid di seluruh Rusia, 1.200 di antaranya berada di Bashkortostan. Republik yang memiliki mayoritas penduduk beragama Islam ini membangun sekitar 20 – 25 masjid per tahun untuk memenuhi kebutuhan jemaah.

Kembangkan Berbagai Sektor Kerja Sama

Pada kunjungan tersebut, Wahid juga bertemu dengan Kepala Republik Bashkortostan Rustem Khamitov yang menjelaskan berbagai potensi ekonomi yang dimiliki Bashkortostan dan dapat dikembangkan bersama Indonesia, seperti industri perminyakan, petrokimia, mesin pesawat tempur Sukhoi, mesin helikopter, gandum, dan peternakan. Tawaran tersebut disambut positif oleh Wahid, yang tak kalah menawarkan potensi ekonomi Indonesia seperti perkebunan kelapa sawit, karet alam, tekstil, dan buah-buahan tropis.

Secara spesifik, Wahid mengusulkan kerjasama ‘kota kembar’ antara Provinsi Jawa Barat dengan Republik Bashkortostan karena kedua daerah dinilai memiliki sejumlah kesamaan karakter masyarakat dan hasil pertanian, serta produk industri. Ide ini ditanggapi positif pemimpin Bashkortostan dan Ketua Persahabatan Rusia-Indonesia di Dewan Federasi Rusia Lilia Gumerova yang juga ikut dalam pertemuan.

"Saya lihat adanya kesamaan antara Bashkortostan dengan Jawa Barat, antara lain masyarakatnya mayoritas Muslim dan sumber daya pertanian dan peternakan yang dimiliki. Produk-produk industri atau pertanian yang dihasilkan kedua wilayah juga dapat saling melengkapi," kata Wahid.

Dalam pertemuan dengan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bashkortostan Azat Fazlyev, Wahid secara khusus mengusulkan penjalinan kerja sama antara Kadin Bashkortostan dengan Kadin Jawa Barat sebagai langkah awal. Sebelumnya, Kadin Yogyakarta dan Kadin Sankt Petersburg menjalankan proses serupa yang memungkinkan kedua lembaga merealisasikan berbagai kerja sama nyata di bidang ekonomi perdagangan.

Merambah bidang pendidikan, Wahid menemui Rektor Universitas Teknik Perminyakan Negara Ufa (USPTU), Profesor Bakhtizin Ramil serta menawarkan kerja sama USPTU dengan Institut Teknologi Bandung. Rektor USPTU menyambut baik usulan tersebut guna meningkatkan jumlah mahasiswa Indonesia yang belajar di universitasnya. Saat ini, dari 8.000 mahasiswa asing di USPTU, baru terdapat sembilan mahasiswa dari Indonesia.

 

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki