Kemenhub Indonesia Menanti Langkah Konkret Realisasi Proyek KA Kalimantan

Terdapat beberapa kendala yang dihadapi investor untuk melanjutkan proyek ini, termasuk harga batu bara yang sedang turun.

Terdapat beberapa kendala yang dihadapi investor untuk melanjutkan proyek ini, termasuk harga batu bara yang sedang turun.

Maxim Kashirin / TASS
Pemerintah Indonesia akan menanyakan keseriusan investor Rusia merealisasikan pembangunan jalur kereta api di Kalimantan Timur.

Kementerian Perhubungan Indonesia akan menanyakan keseriusan investor Rusia merealisasikan proyek pembangunan jalur kereta api di Kalimantan Timur pada PT Kereta Api Borneo, anak perusahaan Rusian Railways yang menggarap proyek tersebut, demikian dilaporkan situs Katadata, Jumat (5/8).

Menurut Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Prasetyo Boeditjahjono, hingga saat ini pihaknya belum mengetahui perkembangan proyek tersebut. Selain itu, kementerian juga belum melihat langkah konkret investor Rusia dalam pembangunan tersebut.

"Jika mereka serius, seharusnya mereka sudah memaparkan hasil studi kelayakan dan rencana jalur rute yang akan dibangun kepada kami, karena itu adalah syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan izin pelaksanaan proyek," kata Prasetyo pada Katadata.

Diakui, terdapat beberapa kendala yang dihadapi investor untuk melanjutkan proyek ini, termasuk harga batu bara yang sedang turun sehingga nilai ekonomis proyek ini pun ikut merosot, lanjut Prasetyo.

Selain itu, Wakil Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Mustaqim M.Z. menjelaskan pembangunan jaringan rel kereta ini masih terganjal Peraturan Pemerintah Pusat. “Dalam Undang-undang, kereta hanya boleh mengangkut hasil tambang sendiri, tidak boleh hasil tambang perusahaan lain. Padahal, kereta yang dibangun KAB bertujuan menfasilitasi seluruh angkutan tambang di Kalimantan Timur dan daerah lain,” terang Mustaqim.

Saat ini, pemerintah provinsi sedang bernegosiasi dengan pemerintah pusat agar bersedia merevisi aturan tersebut, kata Kepala Biro Kerja Sama dan Penataan Wilayah Kalimantan Timur Tri Mukti Rahayu menjelaskan. Dalam waktu dekat pihak pemerintah Kalimantan Timur akan menemui Kementerian Perhubungan RI.

Proyek pembangunan rel kereta api di Kalimantan yang telah direncanakan sejak Mei 2013 lalu telah resmi dimulai pada 19 November 2015 dan akan diperkirakan selesai pada 2019. Proyek sepanjang 203 kilometer tersebut akan menghubungkan Kutai Barat, Paser, Kabupaten Penajam Paser Utara, dan Balikpapan. Jalur kereta api tersebut nantinya akan digunakan baik untuk kereta api penumpang maupun angkutan barang.

 

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki