Ingin Bangun Jalur Kereta Medan-Danau Toba, Investor Rusia Survei ke Sumut

Investasi tersebut akan sangat membantu pengembangan wisata Danau Toba dan tempat wisata lain di Sumatera Utara.

Lima calon investor asal Rusia menyambangi Sumatera Utara untuk melakukan survei pembangunan jalur kereta di wilayah tersebut, demikian disampaikan Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divisi Regional I Sumatera Utara-Aceh Rapino Situmorang, Selasa (19/7), seperti dikutip BeritaSatu.

Para investor tersebut tertarik membangun jalur rel kereta dengan rute Medan – Kualanamu – Tebing Tinggi – Pematangsiantar, hingga ke kawasan Danau Toba.

Datang dengan menumpang kereta Siantar Express, kelima calon investor melakukan survei dengan didampingi oleh Wakil Presiden Divisi Regional I Sumatera Utara Takdir Santoso.

Menurut Rafino, investasi tersebut akan sangat membantu pengembangan wisata Danau Toba dan tempat wisata lain di Sumatera Utara. "Kami memang berencana membangun jalur kereta dari Medan hingga ke Danau Toba untuk mendorong pembangunan daerah dan membangkitkan sektor pariwisata. Saat ini, kami masih mencari investor," kata Rafino.

Bahkan, lanjut Rafino, pihak KAI telah melakukan pengecekan dan pengukuran lokasi untuk jalur kereta dengan rute Medan – Kualanamu – Marjandi Raya, hingga Tiga Ras di Kecamatan Dolok Pardamean.

Pembangunan jalur kereta sepanjang 170 kilometer tersebut rencananya akan dimulai pada 2017 mendatang. Selain itu, menurut Kepala Bappeda Simalungun Janwanner Saragih, terminal penampung calon penumpang juga akan dibangun di Pondok Mainu, Marjandi Embong, Bulu Pange Merek Raya, dan Dolok Sipigul Sipintuangin, Kecamatan Dolok Pardamean."Kawasan Pondok Genteng yang merupakan bekas kebun milik Bridgestone di Kecamatan Tapian Dolok akan dijadikan sebagai stasiun penghubung. Kami akan membantu proses pembebasan lahan untuk pembangunan jalur rel tersebut," terang Janwanner.

Rusia sedang menggalakkan investasi di Indonesia. Saat ini, proyek Rusia yang telah berjalan di Indonesia di antaranya pembangunan jalur kereta di Kalimantan dan pembangunan kilang minyak di Tuban.

 

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki