Jokowi: Investasi Rusia di Indonesia Harus Beri Keuntungan bagi Rakyat

Pada Kamis lalu, di sela-sela KTT Rusia-ASEAN di Sochi, Jokowi melakukan pertemuan bisnis dengan empat CEO perusahaan ternama Rusia.

Pada Kamis lalu, di sela-sela KTT Rusia-ASEAN di Sochi, Jokowi melakukan pertemuan bisnis dengan empat CEO perusahaan ternama Rusia.

Host Photo Agency
Presiden Indonesia Joko Widodo mengingatkan empat hal yang harus dipatuhi investor asing.

Presiden Indonesia Joko Widodo menyambut baik rencana investasi empat perusahaan Rusia dan peningkatan investasi Rusia di Indonesia, namun ia mengingatkan empat hal yang harus dipatuhi investor, demikian disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi kepada wartawan usai pertemuan bisnis yang digelar di Hotel Radisson Blue, Kamis (19/5), seperti dilansir situs resmi Sekretaris Kabinet Republik Indonesia

“Investor harus mematuhi peraturan, melakukan proses hilirisasi, melibatkan dan memberi manfaat bagi masyarakat, serta menjaga kelestarian lingkungan,” terang Retno.

Pada Kamis lalu, Jokowi melakukan pertemuan bisnis dengan empat CEO perusahaan ternama Rusia. Pertemuan pertama dilaksanakan pukul 10.00 waktu setempat antara Presiden Joko Widodo dengan CEO Russian Railways (RZhD), Oleg Belozerof. Russian Railways merupakan salah satu perusahaan transportasi terbesar di dunia yang bergerak dalam bidang infrastruktur dan pengoperasian layanan kereta api.

Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak mendiskusikan kerja sama pembangunan rel kereta api untuk mengangkut batu bara di Kalimantan. Menteri BUMN Rini Sumarno menjelaskan terdapat aturan-aturan yang harus dilihat dan dikaji terlebih dahulu terkait investasi tersebut.

“Kami sedang menilik potensi kerja sama dengan Kereta Api Indonesia (KAI),” terang Menteri BUMN yang mendampingi Presiden dalam pertemuan tersebut.

Presiden Jokowi kemudian bertemu dengan CEO Blackspace Group, perusahaan Rusia yang telah melakukan investasi di Sulawesi dan Kalimantan. Perusahaan yang fokus pada penambangan batu bara dan nikel tersebut, menurut Rini, ingin menjajaki kemungkinan kerja sama dengan BUMN Indonesia.

“Blackspace berharap untuk dapat meningkatkan usaha di Indonesia dan melihat kemungkinan bagaimana bekerja sama dengan BUMN,” jelas Rini seperti dikutip situs Setkab RI.

Dalam pertemuan dengan pihak Blackspace Group, Jokowi menekankan proses pengolahan hasil tambang harus memperhatikan lingkungan dan memberi manfaat bagi masyarakat sekitar.

“Presiden juga menegaskan hasil tambang harus diproses menjadi produk lanjutan sampai produk akhir, agar nilai tambahnya lebih tinggi,” terang sang menteri.

Selain itu, CEO RUSAL, perusahaan tambang Rusia dengan fokus produksi alumunium terbesar di dunia, juga menjajaki kemungkinan untuk bekerja sama dengan BUMN Indonesia. RUSAL berharap dapat bekerja sama dengan ANTAM dan INALUM untuk memproses produk alumunium.

Pada pertemuan terakhir dengan Vi Holding Group, perusahaan Rusia tersebut menjanjikan teknologi baru yang dapat memproses nikel dengan harga murah.

Vi Holding Group, lanjut Rini, baru akan menyelesaikan pembangunan pabrik pertamanya di Rusia akhir tahun ini dan pemerintah Indonesia akan menjajaki kemungkinan apakah teknologi baru tersebut dapat diterapkan di Indonesia kelak.

Dalam pertemuan bisnis tersebut, Presiden Joko Widodo didampingi oleh Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perdagangan Thomas Lembong, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, dan Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki.

 

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki