Pemimpin Sementara Republik Chechnya Rusia Ramzan Kadyrov menyebutkan bahwa video yang dirilis ISIS terkait serangan terhadap Rusia hanya gertak sambal, demikian dilaporkan Sputnik, Selasa (2/8).
Berdasarkan laporan media, video tersebut dipublikasikan melalui YouTube pada Minggu (31/7) oleh akun pengirim pesan yang diduga digunakan oleh ISIS. Dalam video itu, seorang militan mengancam akan menyerang Rusia dan menyerukan anggota ISIS untuk melakukan jihad di negara tersebut.
"Menurut saya, 'pernyataan' itu hanya omong kosong, yang tak didukung oleh kekuatan atau kemampuan nyata. Di Chechnya, kami telah menghancurkan para milisi bersenjata yang terlatih dari 51 negara," kata Kadyrov lewat akun Instagram-nya.
Ia menambahkan bahwa jika ada yang mencoba menyerang Rusia, upaya tersebut jelas akan dihentikan.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyebutkan bahwa ancaman dari kelompok teroris itu tak akan memengaruhi sikap Moskow dalam perang melawan terorisme internasional.
Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda