Erdoğan Optimis Bisa Bangun Kembali Hubungan Baik dengan Rusia dan Israel

Normalisasi hubungan Turki dengan Rusia dan Israel telah dimulai sejak minggu lalu.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan berharap hubungan Turki dengan Rusia dan Israel akan bergerak ke arah yang positif, demikian dilaporkan TASS, Kamis (7/7).

"Kami sedang berupaya mengembalikan hubungan baik dengan Israel dan Rusia," kata sang presiden dalam pidatonya menutup bulan suci Ramadan yang ditujukan bagi masyarakat Turki. "Langkah positif yang telah diambil selama beberapa mingu terakhir memberi kita harapan untuk masa depan yang cerah," tuturnya, sambil menambahkan bahwa Turki sedang mengatasi krisis akibat masalah di Suriah, terorisme, serta ketegangan artifisial, dan ingin membangun kembali hubungan baik dengan negara-negara lain.

Normalisasi hubungan Turki dengan Rusia dan Israel telah dimulai sejak minggu lalu.

Ankara tak berkomunikasi langsung dalam skala penuh dengan Moskow sejak November 2015, setelah AU Turki menembak jatuh pesawat Rusia Su-24 yang terbang di atas langit Suriah. Pembicaraan langsung antara diplomat papan atas kedua negara baru digelar pada Jumat (1/7) lalu di Sochi, setelah Erdoğan mengirim surat permintaan maaf pada Presiden Rusia Vladimir Putin atas insiden tersebut.

Sementara, hubungan Ankara dengan Israel mendingin selama enam tahun terakhir, setelah komando Israel merebut kapal kemanusiaan Mavi Marmara milik Turki yang hendak memecah blokade Gaza. Pada Senin (27/6), kedua pihak sepakat untuk memulihkan hubungan.

Pertama kali dipublikasikan oleh TASS.

 

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki