Produksi Auxiliary Power Unit Pesawat MS-21 Telan Biaya 17,2 Juta Dolar AS

Produksi APU baru tersebut dijadwalkan dimulai pada 2020.

Produksi auxiliary power units (APU) untuk pesawat baru Rusia MS-21 akan menelan biaya 1,1 miliar rubel (17,2 juta dolar AS atau sekitar 227 miliar rupiah), demikian disampaikan Technodynamics Holding, Senin (20/6).

Technodynamics Holding yang merupakan anak perusahaan Rostec yang akan mengatur pengembangan dan produksi massal APU baru.

APU adalah sebuah perangkat pada kendaraan yang menyediakan energi untuk fungsi lain selain propulsi. Tujuan utama dari APU yang terdapat pada pesawat adalah untuk memberikan kekuatan pada saat memulai mesin utama.
Berdasarkan pernyataan resmi, dewan pakar Dana Pengembangan Industri telah menyetujui permintaan pendanaan proyek Technodynamics. Biaya total proyek ialah 1,126 miliar rubel (17,2 juta dolar AS). Dana Pengembangan Industri akan memberi bantuan sebesar 300 juta rubel (4,8 juta dolar AS atau sekitar 63,5 miliar rupiah), sementara sisanya akan ditanggung oleh perusahaan itu sendiri.

Produksi berseri APU baru dijadwalkan akan dimulai pada 2020.

Produksi akan dilakukan di lokasi pabrik Hydraulics di Ufa, Republik Bashkiria Rusia.

Menurut CEO Technodynamics Holding Maxim Kuzyuk, APU baru ini tak punya pesaing di kalangan pengembang domestik dan lebih unggul dibanding analog dari negara lain yang tersedia di pasar Rusia dari segi harga dan performa.

MS-21 merupakan pesawat jarak pendek-menengah pertama, yang akan diproduksi di Rusia. MS-21 didesain untuk menggantikan pesawat usang Rusia, seperti Tu-154, Tu-204, serta Boeing-737, A320, dan lain-lain.

Pertama kali dipublikasikan oleh TASS. 

 

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki