Polisi Prancis menyampaikan bahwa seorang warga Rusia akan dideportasi setelah sebuah bus yang berisi suporter tim Rusia ditahan di pinggiran kota Cannes, salah satu lokasi penyelenggaraan Kejuaraan Sepak Bola Eropa UEFA 2016, demikian disampaikan Persatuan Suporter Seluruh Rusia Alexander Sprygin pada TASS, Selasa (14/6).
Sebelumnya, laporan menyebutkan bahwa sekelompok suporter tim Rusia ditahan di dalam bus dekat kota tersebut.
"Kami ditahan untuk alasan yang tak diketahui, kami semua duduk di bus dan tak ada yang menghampiri kami, mereka tak mengirim penerjemah dan tak menjelaskan apa-apa. Seorang suporter ditarik keluar untuk dicek dokumennya dan ia diberitahu mengenai deportasi. Alasan lain yang mereka sampaikan ialah terorisme," kata Sprygin.
Ia kemudian menyebutkan bahwa militer Prancis bersama Gubernur Cannes meminta semua orang meninggalkan bus. "Mereka mengancam akan memaksa kami, tapi kami tetap teguh," kata Sprygin.
Pada Senin (13/6), polisi Prancis melakukan pencarian di hotel tempat perwakilan Persatuan Suporter Seluruh Rusia menginap. Shprygin menyebutkan, pengecekan berlangsung mendadak setelah kekacauan yang terjadi di Marseille.
Direktur Eksekutif Persatuan Suporter Seluruh Rusia Ivan Kuznetsov menyampaikan pada TASS bahwa bus saat ini berada di wilayah stasiun polisi. "Bus tersebut berada di wilayah kepolisian, tak ada yang berencana meninggalkan bus — kami menunggu staf konsulat. Mereka belum menjelaskan apa pun pada kami dan orang pertama yang bersedia diperiksa diberitahu mengenai deportasi tanpa alasan yang jelas," tuturnya.
Sang suporter menjelaskan, penumpang bus terdiri dari berbagai usia, dari perempuan muda hingga laki-laki berusia lebih dari 60 tahun.
Pertama dipublikasikan oleh TASS.
Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda