Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov.
APMenteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov tak hanya dikenal sebagai politikus yang karismatik, tapi juga sebagai ayah yang baik, penggemar sepak bola, dan memiliki selera humor tinggi, demikian tulis Sputnik.
Dalam sebuah wawancara dengan media Rusia Komsomolskaya Pravda, ia membicarakan kegemarannya akan olahraga, mengenang masa kecilnya, serta bicara tentang banyak hal lain.
Berikut pemikirannya mengenai beragam isu, dari insiden memalukan 'mikrofon-panas' hingga tentang rokok.
Lavrov menilai peraturan antimerokok Rusia terlalu keras. Menurutnya, tulis Sputnik, undang-undang Rusia agak berlebihan dibanding negara-negara Eropa lain.
Sang menteri beranggapan undang-undang tersebut perlu diubah.
"Banyak cara untuk menikmati hal ini, kebiasaan buruk tanpa menciptakan masalah bagi perokok pasif, dan saya rasa ini perlu diatur dalam undang-undang kita," kata Lavrov.
Dalam artikel Sputnik, disebutkan bahwa Lavrov mengaku tak pernah dihukum terlalu keras oleh orangtuanya. Menjawab pertanyaan, hal apa yang ingin ia sampaikan pada dirinya sebagai anak-anak, ia bertutur, "Sergey, kamu akan memiliki kehidupan yang menarik kelak."
Beberapa jurnalis bertanya bagaimana ia bisa tidur cukup di tengah jadwal yang padat dan penerbangan konstan. "Saya tidur di malam hari, saya selalu mencoba menyesuaikan jam kegiatan dengan negara yang saya kunjungi, berdasarkan zona waktunya," kata Lavrov seperti dikutip Sputnik.
Mengenai makanan, ia mengaku gemar mencicipi masakan tradisional tiap negara, termasuk di Tiongkok, Jepang, Italia, dan Hungaria. "Saya bisa makan segalanya, bisa dibilang demikian," tambahnya.
Sergey Lavrov merupakan penulis himne Institut Negeri Hubungan Internasional Moskow (MGIMO). Sebelum penunjukan dirinya sebagai mengeri, ia sangat menyukai puisi dan menulis puisi untuk ulang tahun teman-teman dan peristiwa lain. Namun, setelah menjabat, ia perlahan lupa akan hobi tersebut.
"Saya rasa, saya tak punya banyak waktu sekarang," akunya.
Menlu Rusia menyebut sepak bola dan kayak sebagai olahraga favoritnya. Ia sendiri bermain bola beberapa kali, termasuk saat pembukaan Liga Sepak Bola Rakyat Rusia.
Lavrov merupakan pendukung tim sepak bola Moskow "Spartak". Ia sering mengomentari pertandingan dan menyarankan siapa yang seharusnya jadi pelatih.
Dalam sebuah konferensi pers setelah negosiasi dengan perwakilan dari Arab Saudi, ia mengomentari tingkah jurnalis dengan sebuah kata kasar yang hampir tak bisa terdengar, tapi bisa dibaca dari bibirnya (semacam 'bodoh' dalam bahasa Rusia). Sejak itu frasa tersebut menjadi viral di internet.
"Saya minta maaf, tapi saya bukan orang pertama yang bicara tentang sesuatu dan berpikir mikrofon sudah mati. Cameron (PM Inggris -red.) melakukan itu, Obama juga. Pada kasus Obama, itu bahkan tentang pertahanan misil," kata Lavrov.
Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda