Mantan Pejabat Senior AS Sebut Lavrov Guru Diplomasi Terbaik bagi Kerry

Pembatasan penggunaan kekuatan militer Rusia demi mencapai solusi diplomatik di Suriah adalah pelajaran bagi AS.

Pembatasan penggunaan kekuatan militer Rusia demi mencapai solusi diplomatik di Suriah adalah pelajaran bagi Amerika Serikat, kata Chas Freeman, seorang mantan pejabat senior AS, dalam sebuah pidato di lembaga analis kebijakan luar negeri Carnegie Endowment for International Peace.

"Menlu Rusia Sergei Lavrov telah menjadi guru terbaik yang mengajarkan bagaimana Menlu John Kerry seharusnya berdiplomasi," kata Freeman pada Kamis (12/5), seperti yang dikutip Sputnik.

Meskipun kritis terhadap kepemimpinan Rusia, Freeman mengatakan bahwa intervensi militer Rusia selama enam bulan di Suriah adalah "contoh brilian pembatasan penggunaan kekuatan militer untuk tujuan diplomatik".

Intervensi Rusia telah mengubah kondisi di lapangan, kata Freeman, dengan secara jelas memisahkan ekstremis Islam dari pemerintah Suriah.

"Dengan memberdayakan rezim untuk mendapatkan kembali wilayah-wilayah yang hilang, Presiden Putin memaksa proses perdamaian yang jauh lebih serius daripada pendahulunya," jelas Freeman.

Moskow menarik sebagai besar pasukan udaranya dari Suriah pada Maret, menyusul keberhasilan pelaksanaan gencatan senjata di antara pihak yang bertikai yang ditengahi Rusia dan AS.

Gencatan senjata, yang telah meningkatkan keamanan dalam negeri Suriah, membantu mendorong kemajuan proses perdamaian yang disponsori PBB.

Chas Freeman adalah salah satu pemimpin Yayasan Kebijakan AS-Tiongkok di Washington, DC. Ia menjabat sebagai Wakil Kepala Misi dan Chargé d’affaires di Kedutaan Besar AS di Beijing dan Bangkok. Freeman juga pernah menduduki beberapa posisi senior di Departemen Pertahanan AS.

 

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki