Beberapa anggota Kelompok Dukungan Suriah Internasional dari Timur Tengah mencoba menampilkan krisis Suriah sebagai konflik antara Islam Sunni dan Syiah, demikian disampaikan juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova pada televisi Dozhd, menambahkan bahwa Rusia menganggap pendekatan ini sebagai hal yang sangat berbahaya.
"Kita selalu beranggapan itu adalah tendensi yang sangat berbahaya, dan terbukti upaya semacam itu telah dilakukan," kata Zakharova, mengacu pada 'beberapa pemain' yang mencoba mengintepretasikan konflik Suriah sebagai konflik agama.
Zakharova menyatakan upaya semacam itu dilakukan oleh 'sejumlah negara regional' tanpa menyebutkan siapa yang dimaksud. "Saya bisa bilang kita mendengar debat yang sangat alot, termasuk mengenai isu ini , bahkan dalam kerangka kerja di Videna yang kini disebut Kelompok Dukungan Suriah Internasional," tuturnya.
"Kami mendengar pernyataan mengenai kemungkinan mengintepretasikan pengembangan situasi tersebut sebagai konflik sektarian," tambah Zakharova.
"Musuh nomor satu saat ini adalah ISIS, Jabhat al-Nusra , dan semua unit besar dan kecil yang menganut logika, ideologi, serta metode teroris seperti mereka," kata sang juru bicara.
Ia menyatakan bahwa tugas utama saat ini ialah mengonsolidasi semua kemungkinan 'untuk memerangi ancaman tipe baru tersebut'.
Pertama kali dipublikasikan oleh TASS.
Baca lebih banyak mengenai Konflik Suriah >>>
Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda