Koalisi Barat di Suriah Takut pada Sistem Pertahanan Udara Rusia

Saat ini, pemerintah AS sepertinya mengikuti 'peraturan permainan' yang ditetapkan Rusia, yang mengontrol kehadiran pesawat AS.

Pesawat AS menangguhkan semua penerbangan di wilayah utara Suriah setelah Rusia menempatkan sistem misil anti-pesawat Buk, demikian dilaporkan Bloomberg.

Pejabat AS, seperti dikutip Bloomberg, menyebutkan bahwa sistem pertahanan udara di Suriah merupakan contoh lain bagaimana Moskow dan Damaskus 'memperumit koalisi udara global anti-ISIS', demikian dilaporkan Sputnik.

"Rusia mencoba menciptakan zona yang membuat AS harus meminta izin untuk terbang di wilayah tersebut," kata Matthew McInnis, mantan analis Iran untuk Komando Pusat AS, tulis Bloomberg. "Rusia meningkatkan lanskap militer dengan aksi mereka," lanjutnya.

Saat ini, tulis Sputnik, pemerintah AS sepertinya mengikuti 'peraturan permainan' yang ditetapkan Rusia, yang mengontrol kehadiran pesawat AS.

"Kesuksesan upaya yang dipimpin AS untuk membawa Assad ke meja negosiasi bergantung pada goncangan terhadap rezim Suriah. Pada momen krusial ini, AS hanya mengurangi tekanan, namun terdesak oleh tekanan Rusia," tulis Bloomberg.

Rusia meluncurkan operasi militer melawan teroris di Suriah sejak 30 September lalu atas permintaan Presiden Suriah Bashar Assad. Menyusul penembakan pesawat pengebom Rusia Su-24 di ruang udara Suriah oleh AU Turki, Moskow meningkatkan kemampuan anti-pesawatnya di wilayah tersebut dengan drastis, untuk memastikan keamanan pasukannya.

Baca lebih banyak mengenai Hubungan Rusia-AS >>>

 

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki