Suku Tatar Krimea Berencana Lakukan Piket di Kedutaan AS di Moskow

Pemerintah Krimea tak akan menyediakan pendampingan bagi organisasi piket tersebut.

Aktivis komunitas Tatar Krimea telah menyampaikan pada pemerintah Krimea mengenai rencana mereka pergi ke Moskow dan melakukan piket di depan Kedutaan AS untuk Rusia, demikian disampaikan Wakil Perdana Menteri Krimea Ruslan Balbek pada TASS, Selasa (8/9).

"Saat ini, sejumlah tokoh publik Tatar Krimea telah menyampaikan rencana mereka membentuk komite terorganisir yang menyatukan suku Tatar Krimea, untuk melakukan piket di kedutaan AS di Moskow," terang Balbek. "Mereka ingin mengingatkan komunitas internasional, untuk semua 'arsitek' konflik global, bahwa baik Mustafa Dzhemilev maupun Refat Chubarov bukan pemimpin suku Tatar Krimea ataupun perwakilan resmi kami, mereka hanya mengaku-ngaku.

Pemerintah Krimea, menurut Balbek, tak akan menyediakan pendampingan bagi organisasi yang menggelar piket tersebut. "Pemerintah Krimea tak mendukung metode samacam itu. Kami punya format lain, seperti dialog dan menggunakan media massa untuk menyampaikan pesan pada pihak Barat," tutur Balbek.

Pemerintah Krimea menyatakan kampanye menentang mantan pemimpin terkemuka berakar dari aktivitas anti-Rusia dan anti-Krimea. Dzhemilev dan Chubarov menyampaikan dalam konferensi pers pada Selasa (8/9) bahwa mereka berencana memboikot makanan Krimea dari Ukraina. Sebagai tanggapan, pemimpin Krimea Sergey Aksenov menyampaikan bahwa republiknyasudah siap menghadapi blokade makanan.

Baca lebih banyak mengenai Krimea >>>

 

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki