Hidangan Terlezat dari Pengembara Yamal

Pavel Kuzmichev
Semenanjung Yamal di Siberia adalah rumah bagi lebih dari 10.000 orang, dengan jumlah pengembara terbesar di Rusia.

Sebagian besar wilayah Semenanjung Yamal dihuni oleh etnis Nenets, Khanty dan Selkup. Setahun sekali, mereka datang ke kota untuk merayakannya 'Hari Penggembala Rusa' dan menunjukkan budaya mereka kepada penduduk kota. Selama festival di Salehard ini, kami menikmati kesempatan langka untuk mencicipi beberapa hidangan unik para pengembara di Utara Jauh Rusia.

Hidangan utama disebut 'stroganina'. Hidangan ini merupakan ikan mentah beku yang diiris tipis berbentuk serutan, dan tampak hampir transparan. Irisan tersebut bisa dicelupkan ke dalam campuran garam dan merica. Terkadang, mereka menyiapkan daging rusa dengan cara yang sama.

Di Yamal, orang-orang juga makan ikan yang dimasak. Jenis ikan yang paling populer adalah vendace, bandeng, dan hering. Mereka biasanya dipanggang atau digoreng dan digunakan sebagai isian pai.

Hidangan panas tradisional adalah 'ucha' atau 'shurpa'. Hidangan ini adalah sup yang kental dan sangat hangat. Beberapa keluarga meminum kaldu dan lebih suka makan daging atau ikan secara terpisah. Ngomong-ngomong, pada 'Hari Penggembala Rusa' pada tahun 2023, rekor resmi di Rusia ditetapkan untuk jumlah shurpa daging rusa yang dibuat: 202 liter sup! Jumlah itu dapat menghasilkan sekitar 300 porsi.

Nenets juga memiliki sup yang disebut 'Ya' (diterjemahkan sebagai "tanah") yang terbuat dari daging rusa dengan tepung gandum hitam.

Jika Anda mengunjungi tenda pengembara (‘chum’), biasanya tuan rumah akan menawarkan secangkir teh untuk menghangatkan Anda dari hawa dingin. Dan, untuk minum teh, mereka sering menyiapkan makanan penutup yang sederhana tetapi sangat enak: beri beku (cloudberry, cowberry) dengan susu kental.

Selanjutnya, seperti apa bentuk dari hidangan utama Chukchi yang mungkin tidak dapat Anda coba? Simak selengkapnya!

Pembaca yang budiman,

Situs web dan akun media sosial kami terancam dibatasi atau diblokir lantaran perkembangan situasi saat ini. Karena itu, untuk mengikuti konten terbaru kami, lakukanlah langkah-langkah berikut:

  • ikutilah saluran Telegram kami;
  • berlanggananlah pada newsletter mingguan kami; dan
  • aktifkan push notifications pada situs web kami.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki