20 Poster Propaganda Soviet Tentang Makanan dan Minuman

Arsip Foto
Poster-poster propaganda Soviet menasihati orang-orang tentang bagaimana cara membesarkan anak, berapa banyak yang harus dikerjakan, apa yang harus dilakukan di waktu senggang, dan bahkan apa yang harus dimakan dan diminum. Mari kita lihat apa yang direkomendasikan oleh Kementerian Industri Makanan Soviet — dan apakah perut Anda setuju?.

Makanan kaleng Soviet sangat dianjurkan. Inilah contoh poster yang menunjukkan berapa banyak hidangan yang bisa dibuat ibu rumah tangga dengan ikan sprat.

Makanan kaleng memberi kesempatan banyak orang untuk mencicipi makanan lezat seperti kepiting.

Hari ini, kepiting sangat mahal, tetapi di Uni Soviet itu adalah makanan ringan yang terjangkau, begitu pula kaviar hitam.

Selain ikan, ada banyak makanan kaleng lainnya — misalnya jagung (poster ini bahkan menunjukkan resep sup jagung/bubur 5 menit).

Saat ini, hampir semua orang menyimpan tomat di rumahnya sepanjang tahun. Namun pada musim dingin di era soviet, orang-orang membeli tomat kalengan atau pasta tomat, yang nantinya akan dimasukkan ke dalam borsch!

Sosis dan ‘doktorskaya kolbasa’ ("sosis dokter" — semacam daging cincang rendah lemak) begitu populer dan murah. Tak heran jika banyak lelucon tentang mereka yang memakan semuanya kecuali daging.

Karena daging terkadang langka, kaldu rasa daging direkomendasikan untuk membuat sup.

Orang Soviet menyukai teh, tetapi jarang dijual sendiri; sebaliknya, ada minuman teh.

Teh tidak bisa diminum tanpa permen, tentunya lebih disukai merek ‘Krasnaya Oktyabr’ (“Oktober Merah”).

Anggur, vodka, minuman keras lain, infus, makanan kaleng, ikan, kembang gula, korek api, rokok, garam, gula... semuanya dapat dibeli di toko Koperasi Konsumen (dengan cara ini negara mendukung koperasi yang membeli produk dari pertanian kolektif).

‘Rosglavpivo’,  — tempat pembuatan bir utama Soviet, menginstruksikan orang-orang untuk menggunakan hak mereka, dan menuntut agar gelas diisi hingga garis 0,5 liter tanpa kurang setetes pun!

Itu juga mengiklankan minuman khas Soviet lainnya, seperti porter Soviet dan "soda krim" manis.

Kementerian Perindustrian Pangan bahkan memiliki departemen khusus: Direktorat Utama Minyak dan Lemak Nabati. Di Uni Soviet, margarin murah sangat umum dan direkomendasikan sebagai pengganti mentega dalam makanan yang dipanggang.

Banyak ibu rumah tangga Soviet membuat ‘pelmeni’ (“pangsit”) sendiri, tetapi mereka juga bisa dibeli dalam keadaan beku. Poster tersebut menyarankan untuk menyajikannya dengan cuka dan ‘smetana’ (“krim asam”) — yang masih menjadi kombinasi favorit orang Rusia.

Berkat Uni Soviet, orang-orang Rusia saat ini sangat menyukai mayones. Cocok dipadukan dengan daging dan ikan, dan membuat hidangan apa pun lebih tajam dan enak. Siapa bilang orang Rusia tidak mendaur ulang? Sesuai dengan tradisi bebas limbah, toples mayones dapat dikembalikan.

Minuman Tahun Baru utama adalah sampanye Soviet — satu-satunya anggur bersoda di dunia (selain dari wilayah Champagne Prancis itu sendiri) yang disebut ‘sampanye’.

Tahukah Anda bahwa Uni Soviet juga memiliki gin sendiri? Glavlikervodka, sang produsen, mengiklankannya bersama dengan minuman keras pahit ‘Zubrovka’ dan vodka gandum hitam ‘Starku’ yang kuat.

Selai apel adalah manisan favorit anak-anak Soviet. Selai itu bisa dioleskan di atas roti, dimakan langsung sambil menyeruput teh, dan dipanggang menjadi pai.

Uni Soviet bukan rumah bagi penguin... tapi tempat es krim.

Produk susu lezat yang masih populer hingga saat ini adalah ‘ryazhenka’ (susu panggang yang difermentasi).

Selanjutnya, bagaimana tampilan dari poster-poster propaganda soviet yang berhasil mendorong industri penerbangan sipil negara? Simak selengkapnya di sini!

Pembaca yang budiman,

Situs web dan akun media sosial kami terancam dibatasi atau diblokir lantaran perkembangan situasi saat ini. Karena itu, untuk mengikuti konten terbaru kami, lakukanlah langkah-langkah berikut:

  • ikutilah saluran Telegram kami;
  • berlanggananlah pada newsletter mingguan kami; dan
  • aktifkan push notifications pada situs web kami.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki