Ryazhenka: Minuman Orang Rusia Sebelum Tidur

Victoria Drey
Jangan takut dengan namanya yang rumit — Anda pasti suka yoghurt panggang tradisional Slavik dengan rasa karamel yang unik ini.

Ryazhenka adalah produk susu terbaik yang mungkin Anda cicipi di Rusia. Rasanya tidak ada bandingannya — karena sebagai produk fermentasi ryazhenka tidak asam sama sekali. Justru sebaliknya, minuman ini rasanya sangat lembut dan bahkan sedikit manis. Tergantung pada konsistensinya, yang bisa berair atau cukup kental, ryazhenka adalah hidangan yang bisa dikategorikan di antara minuman dan makanan penutup.

Tidak ada yang tahu pasti kapan dan siapa yang pertama kali mencetuskan resep unik ini, namun ia awalnya ditemukan di Ukraina dan kemudian menyebar ke seluruh wilayah Slavia. Nama ryazhenka berasal dari kata Slavia Kuno yang berarti "menggoreng", dan relevan dengan proses memasak yang digunakan dalam resepnya. Di Rus Kuno, orang-orang mencampur susu dengan krim dalam pot tanah liat khusus dan membiarkannya di atas kompor selama berjam-jam dengan api kecil hingga ryazhenka cukup kental.

Ryazhenka terbuat dari susu yang “dipanggang”, yang populer di Rusia namun hampir tidak dikenal di negara-negara non-Slavia. Minuman ini dibuat dengan mendidihkan susu dengan api kecil selama beberapa jam. Kini, Anda dapat membelinya hampir di mana saja di Rusia, meski beberapa orang masih lebih suka memanggang susu mereka sendiri. Jika Anda belum pernah mencoba susu panggang, bayangkan susu sapi biasa dengan sedikit rasa dan warna karamel. Rasa yang mengejutkan ini muncul tanpa pemanis tambahan, karena rasa manisnya berasal dari gula alami yang berkembang dalam susu yang mendidih.

Bagi saya, ryazhenka cocok untuk menjadi makan malam, sarapan, dan bahkan makan siang. Produk ini benar-benar sehat dan sangat bersih tanpa bakteri eksternal. Hal hebat lainnya adalah ryazhenka itu sendiri merupakan bahan yang sempurna untuk membuat kue. Nenek saya mengajarkan saya untuk menggunakan ryazhenka sebagai pengganti susu, yoghurt atau kefir dalam panekuk dan wafel, dan ini menjadi salah satu rahasia saya dalam memasak kue. Percaya atau tidak, tetapi sejak itu saya selalu ditanya apa yang membuat kue saya begitu istimewa. Meski tampaknya cukup rumit untuk disiapkan, ryazhenka adalah hidangan yang sangat sederhana untuk dibuat — hanya mencampur bahan-bahannya, sisihkan 10 menit cadangan untuk persiapan dan lupakan tentang itu selama beberapa jam saat fermentasi.

Bahan baku:

  • 1 liter susu masak
  • 3 sendok makan krim asam

Cara membuat:

Jika Anda tidak dapat menemukan susu panggang di toko dekat rumah, Anda dapat membuatnya dari susu biasa. Tuangkan susu ke dalam panci dan didihkan. Kemudian masukkan susu panas ke dalam oven dengan suhu hingga 100° Celsius dan panggang selama 5-6 jam hingga terbentuk kerak coklat keemasan di lapisan atasnya. Buang kerak dan nikmati susu panggang rasa karamel Anda.

Untuk memanaskan ryazhenka, masak susu panggang dengan suhu 35-40° Celsius dalam panci.

Ambil sekitar tiga sendok makan krim asam segar dan campurkan dengan 100 ml susu panggang hangat hingga teksturnya halus. Kini Anda sudah memiliki zakvaska Anda —dasar fermentasi yang mengubah susu menjadi ryazhenka.

Tuang zakvaska ke dalam panci dengan sisa susu hangat dan aduk sampai Anda mendapatkan konsistensi yang merata. Masukkan ryazhenka ke dalam mangkuk atau gelas, biarkan campuran berada pada suhu kamar dan tutup dengan handuk atau selimut. Tunggu sampai ryazhenka mengental — biasanya antara 4 dan 10 jam tetapi sebaiknya periksa setiap jam. Segera setelah Anda melihat ryazhenka mengental, masukkan ke dalam kulkas dan biarkan hingga dingin. Jika Anda meninggalkan ryazhenka pada suhu kamar terlalu lama, ia akan menjadi asam.

Tekstur ryazhenka tergantung pada jumlah krim asam. Lebih banyak krim asam, makin kental ryazhenka Anda. Secara pribadi, saya lebih suka ia sedikit kering di atasnya dan lengket di dalam.

Priyatnogo appetita!

Tak hanya Ryazhenka, orang Rusia memang gemar akan produk susu lainnya. Jadi, berapa banyak jenis produk susu di Rusia?

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki