Untuk pertama kalinya, produsen makanan Rusia datang ke Indonesia dan berpartisipasi dalam pameran produk makanan internasional SIAL Interfood Inspire Food Business Jakarta 2017. Dengan mengusung tema “Made in Russia”, produsen makanan Rusia siap menyambut dan membawa para pengunjung mencicipi keunikan cita rasa Rusia.
Sebagaimana siaran pers yang diterima Russia Beyond, kunjungan delegasi Rusia yang didukung penuh oleh Pusat Ekspor Rusia ini akan menyajikan berbagai produk makanan berkualitas terbaik, seperti gandum dan tepung, pasta dan mi instan, cokelat, permen, teh, dan aneka makanan siap saji. Tak hanya itu, para pengunjung pun dapat menyaksikan langsung demonstarasi memasak oleh koki asal Rusia.
Beberapa produsen makanan besar Rusia, seperti KZP, IVAN-TEA, Petrovskie Nivy, MAKFA, Lina, KDV, dan United Confectionaries akan meramaikan pameran ini. Pameran yang akan digelar di Jakarta International EXPO Kemayoran pada 22 – 25 November mendatang ini dinilai akan menjadi momen besar bagi produsen, distributor, importir, dan konsumen untuk mengenal dan berinteraksi langsung dengan produsen-produsen makanan terbesar dari Rusia.
Selain mengenalkan cita rasa asli produk buatan Rusia, Pusat Eskpor Rusia juga ingin membuka peluang bisnis dan meningkatkan wawasan mengenai kualitas produsen makanan Rusia untuk pasar makanan di Indonesia.
Direktur Jenderal Pusat Ekspor Rusia Peter Fradkov menjelaskan, regulasi produksi pangan di Rusia sangat ketat. Menurutnya, pemerintah menetapkan persyaratan keselamatan produksi yang tinggi. “Produsen kami menggunakan bahan-bahan alami dan mengoperasikan teknologi modern dalam mengolah makanan. Selain itu, banyak dari mereka yang sudah mengantongi pengalaman lebih dari seratus tahun di industri makanan,” kata Fradkov, sebagaimana yang dimuat dalam siaran pers.
Efektivitas proses teknologi dan kondisi ekonomi di dunia memacu Rusia untuk memperbaiki kualitas produk mereka. Hal ini kemudian berdampak pada semakin kompetitifnya produk Rusia di dunia. Oleh karena itu, pemerintah percaya bahwa konsumen dapat memperoleh produk buatan Rusia berkualitas tinggi serta, pada saat yang sama, turut mengembangkan bisnis yang menguntungkan dengan produsen Rusia.
“Berapa tahun lalu, produsen produk makanan Rusia mulai mempresentasikan produk mereka di sejumlah pameran internasional. Saat itu mereka juga mendapat penghargaan internasional dalam berbagai kategori, seperti cita rasa yang khas, penerimaan masyarakat lokal, bahan alami, dan juga kontrol kualitas makanan yang tinggi,” ujar Fradkov menambahkan.
Peluang Pasar Indonesia
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan Republik Indonesia tahun 2016, total nilai perdagangan nonmigas antara Rusia dan Indonesia mencapai 116,92 juta dolar AS. Kerja sama yang saling menguntungkan membuat Rusia teratrik untuk lebih menembus pasar Indonesia, khususnya di sektor produk makanan. Apalagi, nilai ekspor produk makanan Rusia ke Indonesia masih sangat kecil.
Statistik UN Comtrade menunjukkan, ekspor produk pangan Rusia ke Indonesia pada 2016 masih terbatas pada kakao, olahan sereal, tepung, pati atau susu, produk kue kering, serta kopi, teh, maté, dan rempah-rempah. Dibandingkan dengan negara lain, perdagangan bilateral yang dibangun antara Indonesia dan Rusia masih berada dalam tahap awal. Karena itu, sebagaimana yang disebutkan dalam siaran pers, kedua negara bertekad untuk meningkatkan dan mengembangkan kerja sama lebih jauh.
Lebih lanjut, Fradkov menyatakan bahwa persamaan budaya antara Indonesia dan Rusia, membuat negaranya ingin mencoba masuk lebih dalam ke pasar makanan Indonesia. “Ini terkait bagaimana masyarakat kita menghargai komoditas pangan dan cita rasa makanan dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.