Stasiun 'Vostok' Terbaru Milik Rusia Dibuka di Antartika!

Arctic and Antarctic Research Institute
Ini merupakan pembaharuan menyeluruh dari stasiun terdahulu — yang didirikan pada tahun 1957, di mana para ilmuwan terus mempelajari danau subglasial.

Di ujung selatan dunia, tepatnya di Antartika, penjelajah kutub Rusia telah membuka kompleks baru di lokasi stasiun 'Vostok', demikian disampaikan oleh Institut Penelitian Arktik dan Antartika.

Kondisi kehidupan di sana diketahui sangat ekstrem. Malam kutub dapat berlangsung sekitar lima bulan, kandungan oksigen yang rendah, wilayah yang sangat terpencil, dan suhu minus yang berlangsung hampir sepanjang tahun. Stasiun itu sendiri didirikan pada tahun 1957 dan, pada tahun 1983, suhu terendah di planet kita pernah tercatat di wilayah ini — minus 89,2 ° C!

Kompleks baru ini akan dilengkapi dengan berbagai peralatan buatan Rusia yang paling modern. Terdiri dari lima modul: dua hunian, dua ruang teknik untuk menyimpan peralatan yang diperlukan, serta satu dengan garasi dan bengkel. Pada musim dingin, stasiun ini dapat menampung hingga 15 orang, sementara di musim lainnya bisa mencapai 35 orang.

'Vostok' adalah salah satu dari lima stasiun permanen milik Rusia di Antartika (ada juga beberapa pangkalan ilmiah temporer). Kehadiran stasiun ini tidak hanya menjadi yang paling modern, tapi juga menjadi stasiun dengan letak geografis paling selatan, dan juga yang tertinggi — karena terletak di ketinggian 3.500 meter di atas permukaan laut.

Tepat di bawah stasiun ini terdapat danau subglasial Vostok. Danau inilah yang terus dipelajari oleh para penjelajah kutub.

Selanjutnya, baca kisah Yakov Zeldovich: 'Ilmuwan Gila' yang ingin ledakkan Bulan!

Pembaca yang budiman,

Situs web dan akun media sosial kami terancam dibatasi atau diblokir lantaran perkembangan situasi saat ini. Karena itu, untuk mengikuti konten terbaru kami, lakukanlah langkah-langkah berikut:

  • ikutilah saluran Telegram kami;
  • berlanggananlah pada newsletter mingguan kami; dan
  • aktifkan push notifications pada situs web kami.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki