Di Rusia, tamu selalu menerima sambutan yang hangat. Orang-orang di negara ini berusaha memastikan pengunjung mendapatkan segalanya yang mereka butuhkan, apapun itu. Keramahan ini sudah ada dalam darah mereka. Di Rusia Kuno, roti dan garam melambangkan kemakmuran dan kesehatan. Oleh karena itu, tuan rumah akan memakai pakaian terbaik mereka, menyajikan banyak hidangan di atas meja, dan menawarkan satu atau dua potong roti beserta bumbunya kepada para tamu.
Dalam budaya Slavic, roti dianggap sebagai sesuatu yang suci: tidak ada roti dalam sebuah rumah berarti di rumah itu tidak ada makanan dan rasanya belum makan jika tidak ada menu roti. “Roti adalah sesuatu yang paling penting dalam hidup”,mungkin adalah pepatah yang paling terkenal di Rusia.
Makan banyak garam bersama
Di masa ini, tidak ada kekurangan garam di dunia, namun di Rusia Kuno dan Rusia Abad Pertengahan, harganya cukup mahal dan tidak semua orang mampu membelinya. Selama pertengahan abad ke-17 kenaikan harga garam memicu kericuhan di Moskow. Pajak garam resmi dihapuskan pada abad ke-19. Setelah itu, harga garam menjadi terjangkau. Itulah mengapa warga Rusia menyimpannya untuk acara-acara khusus, seperti saat mereka menerima tamu.
Dalam tradisi Rusia, jika seseorang ingin menyinggung perasaan tuan rumah, dia hanya perlu menaburkan garam di lantai. Tindakan ini merupakan sebuah penghinaan. Kini, garam tak lagi bernilai tinggi, akan tetapi menaburkan garam masih digunakan untuk menghina seseorang - dan percayalah, hal ini bisa memicu perkelahian. Namun demikian, orang Rusia mengatakan hal berikut tentang teman sejati: "Bersama-sama mereka makan garam," yang berarti mereka melewati banyak kesulitan bersama.
Dimulainya sebuah persahabatan
Menurut tradisi, para tamu akan disambut oleh para wanita berkostum nasional dengan roti bundar besar di atas kain dengan tempat garam di atasnya. Tamu harus mematahkan sepotong roti dengan hati-hati, mencelupkannya ke dalam garam, dan memakannya - ini menandakan bahwa persahabatan telah terjalin di antara kedua belah pihak. Keyakinan kuno mengatakan bahwa jika musuh yang saling membenci berbagi roti dan garam, mereka akan berdamai.
Versi lain mengatakan bahwa garam melambangkan kemurnian jiwa (garam memiliki masa simpan yang tidak terbatas) dan dengan membawa roti dan garam, orang Rusia tak hanya mengharapkan kekayaan bagi para tamu, tetapi juga mengusir segala sesuatu yang buruk. Juga untuk memeriksa apakah orang tersebut adalah manusia, dan bukan roh jahat.
Namun, jika tamu tersebut tidak menerima hadiah ini, maka ia tidak diizinkan masuk ke dalam rumah karena tuan rumah ingin menghindari mata tamu itu yang jahat dan pikirannya yang buruk. Sejak zaman kuno, tuan rumah yang ramah di Rusia disebut khlebosolnye (dari kata Rusia khleb - roti - dan sol - garam).
Di Rusia saat ini, tradisi ini masih populer, Anda bisa menyaksikannya saat resepsi resmi, serta di restoran-restoran yang diperuntukkan bagi turis asing.
Namun, tradisi ini lebih sering dilakukan pada pernikahan tradisional Rusia, ketika orang tua pengantin baru menyambut anak-anak mereka dengan roti dan garam setelah upacara. Suami dan istri harus mematahkan sepotong roti, mencelupkannya ke dalam garam, dan menyuapi satu sama lain. Ini adalah tanda bahwa mereka siap untuk berbagi kesulitan dalam hidup dan berjanji untuk selalu menjaga satu sama lain.
Pembaca yang budiman,
Situs web dan akun media sosial kami terancam dibatasi atau diblokir lantaran perkembangan situasi saat ini. Karena itu, untuk mengikuti konten terbaru kami, lakukanlah langkah-langkah berikut:
- ikutilah saluran Telegram kami;
- berlanggananlah pada newsletter mingguan kami; dan
- aktifkan push notifications pada situs web kami.