Laika: Sosok Asli dari Anjing Soviet dalam Karakter 'Guardians of the Galaxy'

Discover Russia
RUSSIA BEYOND
Pahlawan super bernama Cosmo, seekor anjing dengan telekinesis dan kekuatan psikis, sebenarnya didasarkan pada anjing sungguhan. Anjing itu merupakan anjing kampung bernama Laika, hewan pertama yang pergi ke orbit luar angkasa. Kematiannya yang tragis menjadi skandal internasional dan menjadi masalah nyata bagi otoritas Soviet.

Laika ditemukan di jalan, seperti kebanyakan anjing yang berpartisipasi dalam eksperimen luar angkasa Soviet. Anjing itu adalah makhluk hidup pertama yang pergi ke luar angkasa. Seluruh dunia telah menciptakan berbagai film, puisi, hingga lagu atas nasib dan juga perjalanan anjing itu.

Salah satu "reinkarnasi"-nya adalah karakter ‘Cosmo the Space Dog’ (“Cosmo si Anjing Luar Angkasa”) dalam Marvel Universe. Dari dua film pertama dalam film franchise 'Guardians of the Galaxy', Cosmo hanya memiliki peran cameo. Namun, setelah memberikan karakter perempuan (yang mereferensikan anjing Laika) sang sutradara, James Gunn, memutuskan untuk memberikan suara robotik pada karakter Cosmo dan memasukkannya sebagai tokoh penting dari film ketiga, 'Guardians of the Galaxy, Vol. 3’ (2023).

Waktunya pergi

Laika terbang ke luar angkasa pada 3 November 1957 — hanya sebulan setelah peluncuran satelit buatan pertama, ketika selama tiga minggu berturut-turut, seluruh dunia mendengarkan suara "bip-bip-bip" yang terkenal, dan umat manusia mulai menjelajahi luar angkasa.

Penerbangannya difasilitasi oleh kesenangan yang belum pernah terjadi sebelumnya setelah peluncuran satelit pertama. Sekretaris Jenderal Nikita Khrushchev secara pribadi menginstruksikan untuk mempersiapkan misi berikutnya secepat mungkin, yang akan lebih memusingkan, karena melibatkan makhluk hidup. Proyek itu harus berjalan tepat waktu untuk peringatan 40 tahun kekuasaan Soviet pada 7 November.

Sergei Korolev, kepala program luar angkasa, mendukung gagasan tersebut. Terlebih lagi, karena penelitian medis dan biologi berbasis anjing telah berlangsung lama, sejak tahun 1940-an. Tes awal dilakukan di laboratorium rahasia di Institut Kedokteran Penerbangan, yang tersembunyi di bawah sandi: 'Unit militer nomor 2469'.

Tidak hanya anjing terlatih yang siap tepat waktu, tetapi juga kabin dengan alat makan otomatis dan "toilet" anjing (yang secara kebetulan, menyebabkan "diskriminasi" pada jajaran anjing berdasarkan jenis kelamin — desain paling sederhana dirancang hanya untuk anjing betina, jadi anjing jantan harus tetap tinggal di Bumi).

Apa yang tidak tersedia saat itu adalah satelit yang mampu kembali dari orbit ke Bumi. “Tentu saja, Laika sudah ditakdirkan sejak awal, karena mekanisme pengembaliannya belum ada saat itu,” kata Oleg Gazenko, seorang akademisi dan ilmuwan terkemuka program luar angkasa. Namun, kematian Laika seharusnya terjadi setelah sekitar satu minggu penerbangan. Sayangnya, dia meninggal jauh lebih awal.

Kematian yang tersembunyi

Laika mulai bersiap untuk penerbangan tiga hari sebelumnya. Para ahli mendisinfesikannya, mengolesi yodium pada tulang rusuk dan di dekat arteri karotisnya, memasukkannya ke dalam setelan bom dan ke dalam kabin bertekanan.

Selama peluncuran, denyut nadinya meningkat lebih dari tiga kali lipat, menjadi 250 denyut per menit. Tingkat pernapasannya empat kali lipat. Tapi, begitu berada di orbit, setelah mesin mati, anjing itu menjadi tenang. Semua orang menyaksikan penerbangannya dengan harapan.

Namun setelah lima jam, kipas angin di dalam kabin tidak dapat mengatasi beban panas tersebut, dengan suhu di dalam kabin mencapai 42 derajat Celcius. Setelah penerbangan keempat mengelilingi bumi, instrumen merekam henti jantung — Laika meninggal karena hipertermia. Pesawat ruang angkasa Sputnik-2, dengan seekor anjing mati, berada di orbit selama setengah tahun sebelum terbakar di atmosfer pada 14 April 1958.

Rincian kematian anjing itu tidak diungkapkan hingga tahun 2002. Pada tahun 1957, media Soviet menerbitkan laporan tentang kondisi kesehatan Laika selama tujuh hari berturut-turut. Secara resmi, Laika masih hidup.

"Anjing paling berbulu, paling kesepian, dan paling menyedihkan di dunia"

Di Barat, penerbangan itu, seperti yang diharapkan, merupakan sensasi. “Anjing paling berbulu, paling kesepian, dan paling sengsara di dunia,” tulis The New York Times pada 5 November 1957. Semua orang sangat mengagumi dan mengkhawatirkan kondisi Laika.

Seminggu kemudian, media Soviet berhenti menerbitkan informasi tentang Laika, Barat menjadi khawatir. Informasi awal dari Uni Soviet adalah bahwa Laika akan kembali ke Bumi. Surat kabar Eropa keluar dengan tajuk utama: "Anjing Luar Angkasa Mati?" Ketegangan meningkat.

Soviet harus berupaya lebih keras — rumor menyebar melalui surat kabar Eropa yang ramah bahwa anjing itu "telah ditidurkan dengan obat kuat yang ditambahkan pada gigitan terakhir makanan untuk menghindari penderitaan yang berkepanjangan". Berita ini disertai dengan prasasti: "Dengan mengorbankan dirinya sendiri, Laika memberikan informasi berharga kepada sains yang akan segera memungkinkan umat manusia untuk menaklukkan ruang angkasa".

Berita itu memicu rentetan kritik di Barat, dengan banyak tuduhan kekejaman para peneliti Kremlin. Di dalam Uni Soviet, mereka berusaha untuk tidak berbicara tentang kematian hewan pertama di orbit — hal itu hampir tidak diperhatikan. Surat kabar Soviet berfokus pada kemajuan teknis. Untuk memperingatinya, Uni Soviet hanya merilis rokok 'Laika' dan, pada 2008, sebuah monumen diresmikan di Institut Kedokteran Militer di Moskow.

Lantas, mengapa Soviet lebih memilih menerbangkan anjing ke luar angkasa? Simak selengkapnya!

Pembaca yang budiman,

Situs web dan akun media sosial kami terancam dibatasi atau diblokir lantaran perkembangan situasi saat ini. Karena itu, untuk mengikuti konten terbaru kami, lakukanlah langkah-langkah berikut: