Kopalhen: Hidangan “Paling Berbahaya” dari Masyarakat Utara

Kenneth Konkle/flickr.com
Jika seseorang mengkonsumsi kopalhen, mungkin mereka akan mengeluarkan air liur yang berlebih, muntah, diare, kejang, dan dalam banyak kasus, semuanya berakhir dengan kematian. Namun bagi masyarakat Utara, kopalhen justru tidak dianggap berbahaya dan bahkan menjadi salah satu hidangan lezat.

Kopalhen adalah hidangan nasional suku Nenets, Khanty, Eskimo, Evenki, dan Nganasan — inilah kuliner lezat “paling berbahaya” dari masakan utara. Jika orang luar memakannya, mereka akan keracunan, dan kemungkinan besar, akan mati.

Kopalhen adalah daging yang difermentasi dalam kondisi alami. Jika Kopalhen terbuat dari rusa, maka daging yang dipilih harus yang paling kuat dan paling gemuk.

Hewan itu pertama-tama dibiarkan lapar selama beberapa hari agar perutnya bisa bersih sepenuhnya. Kemudian dicekik agar kulitnya tidak rusak dan tidak menimbulkan luka. Bangkai tersebut kemudian dibenamkan ke dalam rawa dan ditutup dengan rumput; biasanya bangkai tersebut akan diberikan tanda  untuk menemukannya nanti.

Seluruh daging akan terendam selama musim dingin di dalam air. Mikroorganisme terbentuk di dalam, mengubah komposisi daging dan memperkayanya dengan vitamin. Namun pada saat yang sama, danging akan mengeluarkan racun — misalnya, neurine yang dapat mempengaruhi organ manusia. Seseorang mulai mengeluarkan banyak air liur; mereka mengalami muntah, diare, kejang, dan, dalam banyak kasus, semuanya berakhir dengan kematian. Meskipun demikian, kopalhen tidak akan membunuh mereka yang terbiasa — dan mungkin saja, seseorang yang membiasakan diri dengan hal seperti itu.

Orang utara terbiasa dengan hidangan tersebut sejak kecil, mengembangkan kekebalan terhadap racun. Selain itu, penduduk pantai Arktik memiliki keasaman lambung yang sangat berbeda; kopalhen dapat menghancurkan larva cacing parasit trichinella.

Satu bagian kecil sudah cukup bagi seorang nelayan untuk menghabiskan sepanjang hari dalam cuaca dingin yang membekukan di atas es yang mengapung di Laut Arktik (di bagian ini, kopalhen dibuat dari daging walrus, yang ditenggelamkan ke dalam permafrost).

Apa lagi yang bisa Anda lakukan saat cuaca dingin dan Anda berada di ujung dunia?

Bukan hanya daging yang difermentasikan, masyarakat Utara juga mengkonsumsi lemak ikan paus sebagai hidangan utama. Selanjutnya, ada ‘Mantak’: hidangan utama Chukchi yang “mungkin” tidak dapat Anda coba!

Pembaca yang budiman,

Situs web dan akun media sosial kami terancam dibatasi atau diblokir lantaran perkembangan situasi saat ini. Karena itu, untuk mengikuti konten terbaru kami, lakukanlah langkah-langkah berikut:

  • ikutilah saluran Telegram kami;
  • berlanggananlah pada newsletter mingguan kami; dan
  • aktifkan push notifications pada situs web kami.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki