Islam Makhachev mengalahkan mantan juara asal Brasil Charles Oliveira di Etihad Arena, Abu Dhabi, Sabtu (22/10). Petarung asal Dagestan, Rusia, itu membuat Oliveira tak berkutik setelah dikunci dengan teknik kuncian lengan segitiga di ronde kedua setelah sempat mendominasi sepanjang pertarungan dengan pukulan dan gaya bertarungnya yang terampil.
Makhachev (31) dilatih oleh mantan juara kelas ringan UFC Khabib Nurmagomedov. Kemenangannya merupakan penghormatan kepada ayah Nurmagomedov, Abdulmanap Nurmagomedov, sang pelatih, yang meninggal pada 2020.
“Abu Dhabi, terima kasih. Saya berlatih sangat keras untuk sampai di sini. Sepanjang hidup saya, saya telah mempersiapkan momen ini,” katanya dalam wawancara pascapertarungan.
“Saya hanya ingin mengatakan sabuk ini untuk pelatih saya (almarhum) Abdulmanap Nurmagomedov. Bertahun-tahun yang lalu dia mengatakan kepada saya bahwa saya akan menjadi juara. Saya ingin memberikan sabuk ini (kepadanya).”
Sebelum menghadapi Oliveira, Makhachev telah meraih kemenangan beruntun. Ia memenangkan sepuluh pertarungan berturut-turut di UFC.
Petarung Dagestan itu menandatangani kontrak empat tahun dengan UFC pada 2 Oktober 2014. Dalam debutnya di UFC, Makhachev mengalahkan petarung Leo Kuntz dari Florida, AS.
Pada 3 Oktober 2015, Makhachev menghadapi Adriano Martins, tetapi kalah KO dari petarung Brasil itu. Ini adalah kekalahan profesional pertamanya dan satu-satunya di UFC.
Pulih setelah kekalahan, Makhachev naik ke tangga UFC, mengalahkan Chris Wade, Nik Lentz, serta Gleison Tibau, mencetak KO epik 57 detik memasuki ronde pertama pertarungan itu.
Bagaimanapun, karier Makhachev di UFC bukan tanpa kontroversi. Pertarungan Makhachev-Dober dibatalkan setelah Makhachev dinyatakan positif meldonium. USADA mencabut penangguhan Makhachev setelah sidang pada 2 Juli 2016.
Pada Agustus 2017, Makhachev menarik diri dari pertarungan dengan Michel Prazerez dengan alasan cedera. Petarung Dagestan itu juga menarik diri dari pertarungannya melawan Francisco Trinaldo di UFC 233 pada 2018.
Sebelum memulai debutnya di UFC, Makhachev membangun reputasinya sendiri di M-1 Global, promotor seni bela diri campuran yang berbasis di Sankt Peterburg, Rusia.
Petarung berusia 31 tahun itu adalah berdarah etnis Lak, sebuah kelompok etnis Kaukasus Timur Laut yang berasal dari daerah pedalaman yang dikenal sebagai Lakia di Dagestan, Kaukasus Utara.
Dia dibesarkan di Burshi, sebuah desa terpencil tempat dia berlatih sambo tarung. Pada 2016, pada usia 25, Makhachev memenangkan emas dalam Kejuaraan Sambo Tarung Dunia 2016.
Puluhan kemenangan telah mereka torehkan. Inilah petarung-petarung legendaris MMA Rusia yang paling berbakat dan ditakuti lawan-lawannya.
Pembaca yang budiman,
Situs web dan akun media sosial kami terancam dibatasi atau diblokir lantaran perkembangan situasi saat ini. Karena itu, untuk mengikuti konten terbaru kami, lakukanlah langkah-langkah berikut:
- ikutilah saluran Telegram kami;
- berlanggananlah pada newsletter mingguan kami; dan
- aktifkan push notifications pada situs web kami.