Dipublikasikan oleh saluran Telegram Amur Mash, orang-orang dalam video itu tampak berbaris mengular agar tidak tersesat dan jatuh ke salju. Dalam kondisi cuaca seperti ini, jarak pandang hampir sama sekali nol, lapor portal berita daring Lenta.
Dalam video itu pula, dua orang terlihat berjalan merangkak supaya tidak tertiup angin kencang. Sementara itu, warga Sakhalin lainnya mencoba menyeberang jalan, tetapi jatuh ke salju yang tebalnya hampir sepinggang orang dewasa.
Sebelumnya, Kepala Pusat Hidrometeorologi Roman Wilfand mengatakan bahwa topan yang mengamuk di Samudra Pasifik akan membawa badai ke Pulau Sakhalin, Semenanjung Kamchatka, dan Kepulauan Kuril. Menurutnya, kecepatan angin di Sakhalin akan mencapai 35 meter per detik. “Badai ini akan menghancurkan segalanya,” kata sang pakar meteorologi.