Mulai 14 Maret, Rusia akan membuka kembali penerbangan ke Indonesia dan Tiongkok yang sempat ditangguhkan gara-gara penyebaran COVID-19.
“Dengan mempertimbangkan situasi penyebaran COVID-19 di masing-masing negara, kami memutuskan untuk melanjutkan penerbangan reguler ke negara-negara berikut mulai 14 Maret: Indonesia, ... dan Tiongkok,” kata kantor pusat pengendalian infeksi virus corona di Rusia.
Penerbangan ke Indonesia dengan rute Moskow—Denpasar akan dioperasikan tiga kali seminggu, sementara ke Tiongkok, yaitu ke kota Beijing, Guangzhou, dan Shanghai — seminggu sekali.
Penerbangan dari Moskow ke Guangzhou sempat ditangguhkan pada 11 Februari lalu karena 34 penumpang maskapai Rusia ditemukan terinfeksi virus corona pada 5 Februari.
Sebelum pandemi, penerbangan langsung ke Pulau Dewata dioperasikan oleh maskapai Rossiya Airlines. Sejak Oktober 2018 hingga November 2019, maskapai tersebut telah mengoperasikan 232 penerbangan dari Moskow ke Denpasar, mengangkut 72.000 penumpang.
Pada Agustus 2021, Rossiya Airlines mendapatkan izin untuk mengoperasikan kembali penerbangan langsung ke Denpasar. Tahun lalu, Badan Angkutan Udara Federal (Rosaviatsia) telah menerbitkan izin bagi sejumlah maskapai lain, seperti AZUR air, iFly, dan Nordwind, untuk membuka penerbangan langsung ke Denpasar.
Rusia memperluas jumlah penerbangan ke luar negeri di tengah penurunan jumlah infeksi virus corona. Sejak 21 Februari, Rusia telah meningkatkan jumlah penerbangan reguler ke Hongaria, Jerman, dan Sri Lanka. Jumlah penerbangan dari Moskow ke Budapes meningkat dua kali lipat, dari tujuh menjadi 14 penerbangan per minggu, dan dari Sankt Peterburg — dari empat menjadi tujuh penerbangan per minggu. Pesawat menuju ibu kota Sri Lanka, Kolombo, kini terbang empat kali seminggu. Penerbangan dari Kaliningrad ke Berlin dijadwalkan enam kali seminggu, dan ke Düsseldorf lima kali seminggu.