Presiden pertama dan terakhir Uni Soviet Mikhail Gorbachev, yang memerintah Negerti Tirai Besi selama 1985—1991, membuat kehebohan di seantero Rusia ketika muncul dalam iklan televisi Pizza Hut pada 1997.
Rupanya, itu adalah kesepakatan yang saling menguntungkan di antara kedua belah pihak. Gorbachev perlu mengumpulkan uang untuk proyek kemanusiaan dan lingkungan internasionalnya, sementara Pizza Hut membutuhkan iklan untuk menjaring konsumen. Seperti yang mereka katakan, hal itu tidak ada sangkut paut dengan urusan pribadi, murni bisnis.
Jaringan restoran Amerika itu ingin membangun jembatan antara orang-orang dari berbagai usia, budaya dan ras melalui iklan yang menampilkan tokoh masyarakat terkenal, selebritas, dan pemengaruh seperti Muhammad Ali, juga Gorbachev.
“Terkadang, tak ada yang bisa menyatukan semua orang, selain pizza panas yang enak dari Pizza Hut,” goda iklan berdurasi 60 detik itu.
Iklan itu dibuka dengan serangkaian klip tengaran utama Moskow, seperti Katedral Kristus Sang Juru Selamat dan Katedral Santo Basil. Adegan berikutnya memperlihatkan dua sosok kesepian yang berlindung di bawah payung saat berjalan-jalan di Lapangan Merah. Mereka tampak seperti Mikhail Gorbachev dan cucunya yang menawan, sangat mirip dengan neneknya yang modis, Raisa Gorbacheva. Pasangan itu memasuki restoran Pizza Hut yang hanya terletak beberapa langkah dari Lapangan Merah. Satu keluarga Rusia yang duduk di meja melihat Gorbachev, yang tengah berbagi pizza dengan cucunya, dan mulai berdebat tentang apakah ia meninggalkan warisan yang baik atau buruk bagi negara.
“… Karena dia, kita mengalami kebingungan ekonomi dan ketidakstabilan politik!” keluh lelaki paruh baya menyalahkan Gorbachev
“… Berkat dia kita memiliki kesempatan dan kebebasan,” balas lelaki yang lebih muda.
Perang kata-kata itu ditutup oleh sang nenek: “Berkat dia, kita memiliki banyak hal, seperti Pizza Hut”, dan semua orang akhirnya meneriakkan: "Salam untuk Gorbachev!".
Iklan itu menjadi populer di seantero negeri. Faktanya, iklan Pizza Hut mencerminkan kenyataan sehari-hari jutaan orang yang menyalahkan Gorbachev atas semua kesengsaraan mereka dan mereka yang mengatakan bahwa dia adalah pahlawan mereka.
Gorbachev mulai memerintah Soviet pada 1985 dan memimpin negara itu sampai keruntuhannya pada 1991. Dia membuat reputasinya sebagai politisi yang memprakarsai jatuhnya Tirai Besi dan Tembok Berlin. Dia mendorong kebijakan terobosan (perestroika dan glasnost) yang menjanjikan perubahan besar dan menangkap harapan serta aspirasi jutaan rakyat Soviet. Kenyataannya, menurut banyak orang, Gorbachev membuka kotak Pandora dengan reformasinya. Perestroika dirancang untuk mengakhiri beberapa dekade stagnasi ekonomi serta mengubah kondisi ekonomi domestik dan asing, sementara kebijakan glasnost memungkinkan kebebasan berpendapat yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Akan tetapi, seperti yang mereka katakan, jalan menuju neraka diaspal dengan niat baik dan banyak rencana yang terbukti mustahil untuk dipenuhi. Pada akhir 1980-an, orang-orang harus melakukan beberapa pekerjaan untuk menghidupi keluarga dan membangun kembali kehidupan mereka, keluarga-keluarga berantakan, dan mimpi-mimpi pun hancur. Perubahan mendadak mengakibatkan kekurangan pangan, secara bertahap menyebabkan "kebingungan ekonomi dan ketidakstabilan politik", menjadi katalis untuk pembubaran Soviet.
Beberapa dekade setelah runtuhnya Soviet, Rusia masih tetap terbagi atas warisan kontroversialnya.
Namun, Pizza Hut bukan satu-satunya iklan televisi yang dibintangi Gorbachev.
Pada 2007, merek mewah Prancis Louis Vuitton memutuskan untuk memberi penghormatan kepada pemeran utama film Belle de Jour Catherine Deneuve, legenda tenis Andre Agassi dan istrinya Steffi Graf, serta Mikhail Gorbachev.
Iklan tersebut menampilkan Gorbachev di kursi penumpang mobil yang melewati Tembok Berlin dengan tas khas Vuitton di sisinya.
Iklan garapan Annie Leibovitz itu menyoroti konsep perjalanan dalam kenyamanan.
Vuitton mengatakan telah memberikan sumbangan kepada organisasi Green Cross International yang didirikan oleh Gorbachev pada 1993 untuk mengatasi tantangan keamanan, kemiskinan, dan pencemaran lingkungan. Akan tetapi, jumlah sumbangannya tidak diungkapkan.
“Kedua kampanye iklan yang melibatkan Mikhail Gorbachev dikaitkan dengan kebutuhan untuk membiayai organisasi yang dipimpinnya — Yayasan Gorbachev dan Green Cross International,” ujar Pavel Palazhchenko, penerjemah sang pemimpin terakhir Soviet dan kepala layanan pers Yayasan Gorbachev kepada RIA Novosti.
Yayasan Gorbachev didirikan pada 1991, setelah presiden pertama dan terakhir Uni Soviet itu digulingkan dari kekuasaan. Ia melakukan “penelitian terhadap masalah-masalah sosial, ekonomi, dan politik yang sangat penting dalam sejarah Rusia serta dunia”. Gorbachev, yang baru saja menginjak usia 90 tahun, tetap menjadi presiden yayasan tersebut hingga hari ini.
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda