Siapa pun yang pernah cukup beruntung mengunjungi Rusia selain tempat wisata yang terkenal, mungkin bertanya-tanya mengapa sebagian tempat di negara terbesar di dunia ini terlihat begitu “kelabu”.
Mereka yang pernah melihat tempat tinggal khas Soviet akan mengerti “kelabu” yang kami maksud.
Beberapa dari foto-foto ini tampak seolah-olah telah disaturasi di Photoshop. Namun, sebenarnya sama sekali tidak! Memang begitulah penampakan aslinya.
Kondisi ini rupanya telah membuat banyak turis asing heran. Mereka terbiasa melihat dunia yang relatif lebih berwarna di sekitarnya, lantas bertanya-tanya, mengapa Rusia begitu kelabu?
Mereka akhirnya berselancar ke dunia maya untuk menemukan jawabannya. Berikut ini, kami telah menyusun beberapa penjelasan yang paling menarik untuk Anda!
Arsitektur Utilitarian
“Baru-baru ini, mereka (orang Rusia) memiliki sejarah arsitektur utilitarian (yaitu hanya membangun sekumpulan bangunan abu-abu persegi yang efisien). Jadi, sekalipun jalanan bersih dan bangunannya terawat dengan baik, tetap saja akan terlihat sangat buruk, ” kata seorang pengguna Reddit yang mencoba menjelaskan mengapa Rusia tampak begitu kelabu.
Di satu sisi, jawabannya benar. Sebagian besar wilayah Rusia yang tampak kelabu memang disebabkan oleh gaya arsitektur utilitarian Soviet.
Pascaperang, Uni Soviet memiliki masalah kepadatan di perkotaan dan kekurangan ketersediaan perumahan. Ini lantaran semakin banyak orang pindah dari pedesaan ke kota, demi bekerja di industri dan sektor lainnya.
Pemerintah Soviet kemudian memutuskan untuk menyelesaikan masalah itu dengan segera membangun banyak blok perumahan murah dan serupa. Ini terjadi pada awal 1950-an. Rumah-rumah itu tidak dibangun sampai selesai, hanya menggunakan panel beton yang dicatat sejarah sebagai khrushchyovka, mengikuti nama salah satu pemimpin Uni Soviet, Nikita Khrushchov.
Khrushchyovka sendiri serupa rumah susun, mudah dibangun dan secara efektif memecahkan masalah kurangnya perumahan.Akan tetapi, konsep rumah susun itu melahirkan banyak masalah baru yang bahkan belum terselesaikan pada masa itu.
“Bangunan bertingkat massal yang menampung sebagian besar populasi, dimaksudkan hanya untuk perumahan, bukan yang lain. Setelah keluar dari rumah, warga ingin segera keluar dari perumahan tersebut, baik ke tempat di mana ada pekerjaan ataupun pusat perbelajaan dan hiburan terdekat. Maka, terjadilah kemacetan parah,” jelas Vitaly Stadnikov, Asisten Profesor di Sekolah Tinggi Ilmu Perkotaan, Sekolah Tinggi Ekonomi (HSE), dalam sebuah artikel yang diterbitkan pada tahun 2016.
Pada dasarnya, khrushchyovka memenuhi tujuan pendiriannya, yakni untuk menampung orang sebanyak mungkin dalam waktu sesingkat-singkatnya. Namun, pada saat yang sama, kehadirannya menciptakan banyak sekali masalah perumahan lainnya dan yang terpenting, membuat Rusia terlihat kelabu.
“Daerah permukiman yang dibangun dari gedung bertingkat menyebabkan kerusakan besar pada kota. Mereka membentuk lingkungan yang suram dan menyedihkan,” kata Stadnikov.
Industrialisasi
Banyak orang memperhatikan bahwa beberapa tempat di Rusia terlihat lebih kelabu daripada yang lain. Keberadaan pabrik di sejumlah daerah, mungkin membuat kawasan tertentu terlihat lebih buruk.
Ada kota-kota di Rusia yang memang hanya diperuntukkan mendukung pabrik industri tertentu. Norilsk, misalnya, kota tertutup yang terkenal karena iklimnya yang keras dan lokasinya yang terpencil biasa menghadapi fenomena malam kutub (hari tanpa siang) lebih dari sebulan dalam setahun, memiliki musim panas yang pendek, serta tanahnya masih tertutup salju hingga akhir musim semi. Kota itu dibangun pada tahun 1930-an ketika pemerintah Soviet memutuskan untuk menjelajahinya dan memanfaatkan sumber daya mineral yang kaya di kawasan tersebut. Sejak itu hingga sekarang, Norilsk tetap menjadi pusat industri pertambangan Rusia.
Seri foto Norilsk berjudul Days of Night — Nights of Day 'Siang dari Malam — Malam dari Siang’ mengisahkan tentang kehidupan sehari-hari penduduk Norilsk (2.880 kilometer di timur laut Moskow). Kota pertambangan di utara Lingkaran Arktik itu populasinya lebih dari 170.000 orang.
Polusi adalah biang utama dari penampilan kota tersebut (tautan dalam bahasa Rusia). Akan tetapi, langit kota itu juga kerap terlihat kelabu dan malam kutub yang panjang tidak menjadikannya lebih baik.
Tambahkan saja arsitektur utilitarian Soviet yang jelek di atas semua itu, maka menjadi jelas mengapa beberapa tempat di Rusia terlihat begitu kelabu.
Iklim yang Keras
Dihadapkan dengan iklim yang keras, bahkan kota-kota yang paling indah sekalipun akan tampak kelabu. Ambil Moskow atau Sankt Peterburg sebagai contohnya, dua tujuan wisata paling populer di Rusia ini terkenal gelap pada musim dingin karena cahaya matahari tak dapat menembus awan.
Sebulan penuh pada Desember 2018, Moskow dilaporkan hanya mendapat sinar matahari enam menit. Sementara, pada bulan-bulan selebihnya, langit kota itu selalu diselimuti awan. Jumlah rata-rata sinar matahari yang didapat Moskow pada bulan Desember hanyalah 18 jam.
Karena iklim yang keras di Sankt Peterburg, ada beberapa aturan tak tertulis bagi setiap penduduknya, dua diantaranya adalah selalu mengenakan pakaian warna abu-abu dan membawa payung ke mana pun.
Sementara itu, ada juga kota-kota lain Rusia yang bahkan hanya melihat matahari tidak lebih dari sebulan.
Pertimbangkanlah semua ini setiap kali Anda bertanya-tanya mengapa beberapa tempat di Rusia terkadang terlihat kelabu.