Merindukan Laut, Seorang Pria Bangun Kapal Layar di Halaman Belakang Rumahnya

Anton Vergun/www.go31.ru
Kemudian mengubahnya menjadi Museum Perompak.

Sebelum pindah ke sebuah desa di Belgorodskaya oblast, Valeri Kiku pernah tinggal di Krimea. Dia mendambakan pemandangan laut dan melepas kerinduannya dalam bentuk yang tak terduga.

Di halaman belakang rumahnya, Kiku membangun tiruan kapal layar besar dengan dek bertingkat-tingkat yang digunakan negara-negara Eropa dari abad ke-16 hingga ke-18, yang dikenal sebagai galiung.

Kiku menamai kapal itu Golden Hind. Itulah nama kapal yang dipimpin penjelajah laut Inggris Sir Francis Drake.

Meskipun kapal itu tidak benar-benar berlayar dan malah berdiri kokoh di halaman belakang Kiku, bentuknya benar-benar mirip dengan kapal yang terkenal itu.

“Saya dan seorang teman bercita-cita memiliki sebuah kapal ketika kami tinggal di sebelah pangkalan angkatan laut di Krimea,” kata Kiku dalam wawancara dengan Ruptly.

Mimpi masa kecil tak langsung terwujud. Kiku akhirnya berkeluarga, membangun rumah, dan memiliki anak. Saat anak-anaknya tumbuh besar, ia mulai senang merakit kapal-kapalan.

Lama-lama, hobinya itu berubah menjadi sesuatu yang amat ambisius.

“Ketika saya perlu membangun bengkel garasi, saya, entah mengapa, ingin membuatnya terlihat seperti kapal. Saya menjadikan Golden Hind sebagai model proyek ini,” kata Kiku.

Kiku kemudian mulai membangun sebuah galiung dalam ukuran yang sebenarnya. Ia membangun kapal itu pada 2014 dan secara bertahap menyelesaikan seluruh bagiannya bertahun-tahun kemudian.

Tetangga-tetangga Kiku, yang berlibur ke pantai setahun sekali, pada awalnya memandang proyeknya dengan curiga. Kiku sering kali dikritik karena telah menghambur-hamburkan uang untuk proyek yang tak bermanfaat.

“Tetapi saya sudah membangun rumah, saya menafkahi keluarga saya. Membangun galiung adalah hobi saya,” jawab Kiku kepada siapa pun yang tak paham mengapa ada orang yang membangun kapal di halaman belakang rumah yang jauh dari laut.

Kiku menyebut mahakaryanya itu sebut sebagai Museum Perompak. Kini, kapal itu menarik perhatian penduduk setempat dan bahkan orang-orang yang tinggal di permukiman dan kota sekitar. Pada 2020, Kiku mulai membuka tur ke atas dek “kembaran” Golden Hind. Namun, ia tampaknya belum berniat mengomersialisasikan proyeknya lebih jauh.

AS memiliki sejumlah kapal kargo buatan Uni Soviet yang masih beroperasi hingga kini. Di antara kapal-kapal tersebut, kapal Wheat adalah yang terbesar.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki