Pada 12 Februari 1988, dua kapal perang AS, kapal penjelajah USS Yorktown dan kapal perusak USS Caron memasuki perairan teritorial Soviet. Menanggapi hal itu, Panglima Angkatan Laut Soviet Vladimir Chernavin memerintahkan Komandan Armada Laut Hitam Mikhail Khronopulo menghalau pergerakan kapal itu dan mengambil tindakan tegas jika diperlukan. Khronopulo awalnya menugaskan kapal perusak Krasnyy Kavkaz untuk melakukan konfrontasi, tetapi karena kapal itu mengalami masalah teknis tugas itu kemudian diserahkan kepada kapal patroli Bezzavetni yang dikapteni Vladimir Bogdashin dan SKR-6 dengan Kapten Anatoliy Petrov.
Komandan kedua kelompok itu, Nikolay Mikheyev, diperintahkan untuk mencegah kapal perang AS memasuki perairan Soviet dan memaksa mereka memutar haluan. Kapal patroli Soviet memberikan peringatan, tetapi tak diindahkan oleh pelaut AS dengan alasan bahwa mereka berada di perairan internasional dan menolak mengubah arah karena tidak ada pelanggaran yang terjadi.
Bezzavetni memiliki bobot perpidahan 3.000 ton, atau sepertiga dari bobot Yorktown (9.200 ton), sedangkan bobot perpindahan SKR-6 hanya 1.300 ton, atau satu seperempat bobot Caron (7.800 ton). Dengan perbandingan itu, kapten kapal patroli memiliki tugas yang sangat berbahaya, dan dapat dengan mudah dihancurkan oleh kapal penjelajah dan perusak AS. Pertama, Caron didekati oleh SKR-6 , dan tiga menit kemudian, Yorktown didekati oleh Bezzavetnyy. Namun, awak kapal AS tidak mengharapkan tindakan tegas dari pelaut Soviet, karena sadar dengan keuntungan mereka. Seperti yang diingat Mikheyev, para awak Yorktown berkumpul di geladak kapal, di mana para pelaut dan perwira AS menertawai pelaut Soviet, mengejek dengan gerakan tak senonoh, dan mengambil gambar dengan kamera mereka.
Kapal Soviet pun kian merapat. Ketika jarak kapal hanya selisih sepuluh meter, para kapten kapal Soviet menerima konfirmasi perintah untuk melancarkan benturan sesuai dengan rencana operasi. Serangan pertama Bezzavetnyy menghantam sudut sekitar tiga puluh derajat di sisi kiri Yorktown. Ketika menabrak, jangkar kapal patroli merobek bekisting Yorktown. Awak kapal Yorktown yang awalnya ceria pun berhamburan melarikan diri dari geladak ke bangsal dan komandan kapal bergegas menuju anjungan kapten.
Kapten Bogdashin yang memimpin kapal Bezzavetnyy menyelamatkan kapal dari situasi kritis setelah benturan dan melakukan serangan kedua yang lebih kuat dan lebih efisien, yang memutuskan semua kabel di landasan helikopter Yorktown. Kapal patroli itu merobek lambung superstruktur Yorktown dan meluncur ke buritan. Bezzavetnyy merusak peluncur rudal Harpoon-nya, dua kontainer dan hulu ledaknya pun hancur. Belakangan, ternyata diketahui bahwa terjadi kebakaran di kapal penjelajah.
Hantaman SKR-6 pada Caron tidak menimbulkan konsukuensi serius. Kapal perusak itu berusaha menjepit SKR-6 bersama Yorktown. Mikheyev merespons dengan memerintahkan awak kapal untuk mempersiapkan peluncuran roket RBU-6000 ke arah kedua kapal AS. Ketika kapal-kapal AS menyadari hal itu, mereka pun akhirnya memutuskan untuk memutar haluan. Sepasang helikopter yang berada di geladak Yorktown dipersiapkan untuk lepas landas.
Setelah melapor ke pusat komando, Mikheyev mengancam akan menembak helikopter jika lepas landas karena dianggap mengancam wilayah udara Soviet. Namun, peringatan itu tidak diindahkan oleh pelaut AS dan baru mematikan heli mereka setelah dua helikopter Mi-24 bersenjata muncul di atas mereka. Sekelompok helikopter Soviet pun ikut turun tangan.
Yorktown dan Caron akhirnya meninggalkan perairan teritorial Soviet. Komando Grup AL Amerika bernegosiasi dengan atasan mereka selama sekitar 24 jam, dan meninggalkan Laut Hitam keesokan harinya.
Peristiwa ini memiliki berbagai julukan dari para sejarawan militer, di antaranya "Pendobrak Merah", “Insiden Terakhir Perang Dingin” dan “Hari Ketika Perang Dunia III Hampir Dimulai”. Terlepas dari bagaimana penamaannya, tindakan tegas para pelaut Soviet telah menimbulkan dampak yang jelas, yaitu menghilangnya provokasi AL Amerika di perairan Soviet.
Insiden serupa tidak pernah lagi terjadi setelah itu. Kapal Bezzavetnyy yang sudah tak aktif diberikan kepada Ukraina pada 1997 dan mendapatkan nama yang baru, Dnipropetrovsk. Pada 2005 kapal itu dibongkar dan dikirim ke Turki. Namun, kapal itu tenggelam dalam perjalanan tersebut. Sementara, SKR-6 purnatugas dari AL Soviet pada awal 1990 ketika didaur ulang.
Kapal penjelajah Yorktown juga telah pensiun pada 2004 dan disimpan di Pangkalan Cadangan AL Amerika di Philadelpia, sedangkan kapal perusak Caron keluar dari layanan pada Oktober 2001 dan tenggelam beberapa bulan kemudian di daerah Pangkalan AL Puerto Riko selama pengujian lambung subversif.
Empat tahun sebelumnya, sebuah kapal selam nuklir Soviet juga mengahantam kapal induk AS. Hanya nasib baik yang mencegah pecahnya bencana nuklir dan perang dunia baru akibat tabrakan itu. Baca selengkapnya di sini!
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda