Pendaratan Dramatis MiG-31 Tanpa Satu Roda (VIDEO)

Pesawat pencegat supersonik MiG-31.

Pesawat pencegat supersonik MiG-31.

www.migavia.ru
Meski salah satu roda belakangnya mengalami gagal fungsi, para pilot sukses mendaratkan pesawat temput MiG-31 dengan selamat.

Sebuah video pendaratan dramatis pesawat pencegat MiG-31 Rusia yang mendarat di Bandara Perm, Veliko Savino, viral di jejaring sosial Rusia.

Roda belakang pesawat mengalami kerusakan sehingga pesawat hanya mendarat dengan dua roda dan menimbulkan api karena gesekan. Akan tetapi, pendaratan berjalan dengan baik dan tidak ada awak yang terluka.

"Pada 11 Agustus, di Perm Territory, selama pendaratan setelah penerbangan pelatihan yang direncanakan dari pesawat MiG-31, direktur penerbangan menemukan kerusakan salah satu roda belakang pesawat tempur itu. Direktur penerbangan memperingatkan pilot pesawat tentang kerusakan itu dan pilot pun melakukan pendaratan secara normal. Tidak ada kerusakan serius dari peristiwa tersebut," kata layanan pers Distrik Militer Pusat kepada kantor berita Rusia TASS.

Sebelumnya, sebuah sumber di layanan darurat wilayah tersebut mengatakan kepada TASS bahwa MiG-31 melakukan pendaratan darurat di bandara Bolshoye Savino di Perm karena kerusakan.

Perlu dicatat bahwa pada hari itu pilot muda dari resimen penerbangan pemburu Permian di Distrik Militer Pusat terbang untuk pertama kalinya dengan pesawat MiG-31 pada ketinggian dan kecepatan maksimum di stratosfer terdekat. Mereka menjulang hingga ketinggian sekitar 20.000 meter. Kecelakaan itu juga menjadi bagian yang tidak direncanakan dari latihan militer, tetapi pilot tampil baik dalam situasi darurat ini.

MiG-31 (kodifikasi NATO — Foxhound) adalah pesawat pencegat jarak jauh supersonik segala cuaca dengan dua tempat duduk. Pesawat tempur Soviet pertama dari generasi keempat itu dikembangkan pada 1970-an oleh tim Biro Desain Terpisah Pabrik 155 (sekarang AO RSK MiG) di bawah kepemimpinan Kepala Desainer Gleb Lozino-Lozinsky.

Pesawat temput Su-57 kini dilengkapi kanopi baru yang kebal radiasi nuklir. Bacalah selengkapnya!

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki