FOTO: Suasana Moskow yang Dibuka Setelah 63 Hari Swakarantina

Vladimir Pesnya/Sputnik
Kewajiban mengenakan masker dan sarung tangan saat bepergian ke luar rumah, serta bilik-bilik disinfeksi di pusat perbelanjaan — warga Moskow kini menjalani cara hidup yang baru setelah menjalani swakarantina selama 63 hari.

Mulai 1 Juni, Moskow telah melonggarkan penerapan swakarantina yang berlaku sejak 30 Maret. Pusat perbelanjaan, ruang pamer mobil, rumah ibadah, dan taman kota akhirnya dibuka kembali setelah 63 hari. Namun, warga Moskow hanya diizinkan bepergian ke luar rumah "sesuai jadwal". Seperti inilah tampilannya.

Pusat perbelanjaan GUM.

Musim panas di Moskow dimulai dengan hujan lebat dan angin dingin. Namun, banyak penduduk setempat yang akhirnya bisa keluar rumah untuk berjalan-jalan.

Vorobyovy Gory.

Semua taman kota kini terbuka untuk dikunjungi, kecuali Taman Zaryadye yang berada di dekat Kremlin. Namun, warga wajib mengenakan masker dan sarung tangan ketika bepergian ke luar rumah. Bagi warga yang tidak mengenakan masker dan sarung tangan saat berada di tempat umum akan didenda 4.000 rubel (sekitar Rp800 ribu), sementara di angkutan umum dendanya adalah 5.000 rubel (sekitar Rp1 juta).

Taman Gorky

Penggunaan masker dan sarung tangan juga berlaku bagi warga yang ingin berlari atau berolahraga. Sementara itu, semua fasilitas olahraga di udara terbuka masih ditutup, termasuk wahana taman hiburan, taman bermain anak-anak, dan bahkan bangku taman. Kafe dan restoran hanya bisa melayani pesanan untuk dibungkus, tidak untuk dinikmati di tempat.

Selain di taman, warga Moskow kini sudah bisa berjalan-jalan di jalanan, tetapi masih dengan beberapa batasan. Sejak 1 Juni hingga 14 Juni, mereka tidak boleh pergi lebih jauh dari 2 kilometer dari rumah mereka, hanya bisa melakukannya tiga kali seminggu (dua kali selama hari kerja dan satu kali pada akhir pekan) dari jam 9 pagi sampai jam 9 malam, dan hanya sesuai dengan jadwal resmi yang diterbitkan di situs web administrasi Moskow. Orang-orang juga sudah dapat mengunjungi rumah ibadah.

Masjid Agung Moskow.

Untuk bepergian ke lokasi lain, warga masih harus mengurus izin elektronik dan tidak lebih dari dua kali seminggu. Namun, untuk membeli makanan atau obat ke toko atau apotik di dekat rumah masih tetap dapat dilakukan tanpa izin. Warga yang berusia lebih dari 65 tahun, yang terinfeksi COVID-19, dan yang dalam pengamatan masih harus tetap tinggal di rumah. Pemerintah Moskow telah mengizinkan warga menyewa sepeda lagi, tetapi meminta mereka untuk menggunakan cairan pembersih tangan sebelum dan sesudah menggunakannya. 

Suasana Metro Moskow, Senin (1/6)

Lebih dari 200.000 orang di Moskow telah diizinkan kembali bekerja dan Metro (kereta bawah tanah) Moskow tidak lagi kosong.

Pembeli dan karyawan toko pakaian mengenakan masker dan sarung tangan.

Toko pakaian dan komputer juga akhirnya dibuka di Moskow! Ini berita bagus bagi orang-orang yang merindukan belanja. Menurut aturan baru, pelanggan dan karyawan toko wajib mengenakan masker dan sarung tangan setiap saat. Tanda-tanda yang mengingatkan orang untuk menjaga jarak sosial juga telah dipasang.

Bilik disinfeksi di pintu masuk Mal Yevropeysky.

Sementara itu, beberapa pusat perbelanjaan melangkah lebih jauh dalam mengantisipasi penyebaran virus corona dan menyambut pengunjung dengan bilik disinfeksi.

Pengunjung mal keluar dari bilik disinfeksi.

Saat memasuki bilik, seseorang akan disemprot dengan uap disinfektan. Jenis desinfektan yang digunakan bukanlah seperti yang digunakan pada pembersih tangan biasa, melainkan disinfektan tingkat industri!

Suasana hypermarket bahan bangunan di  Kota Mytischi, di luar Moskow.

Di luar kota, di Moskovskaya Oblast, toko-toko perangkat keras dan hypermarket kini telah dibuka kembali, dan akan segera disusul dengan salon rambut dan kuku. Namun, untuk pulang pergi ke sana dari Moskow hanya bisa dilakukan dengan mengurus izin elektronik. 

Mungkinkah berkunjung ke Rusia tahun ini? Inilah semua yang perlu anda ketahui tentang pariwisata  Rusia tahun ini.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki