FOTO: Imbas Corona, Mal Tertua Rusia 'GUM' Sepi Pengunjung

Suasana sepi di mal tertua Rusia, GUM, Jumat (20/3).

Suasana sepi di mal tertua Rusia, GUM, Jumat (20/3).

Selain sepi, jam operasional pusat perbelanjaan berusia 127 tahun ini juga dikurangi.

GUM yang merupakan singkatan dari Glavnyy Universalnyy Magazin atau Mal Utama (dalam bahasa Indonesia), adalah pusat perbelanjaan tertua Rusia yang telah berdiri sejak 1893. Menurut situs resminya, mal ini dikunjungi lebih dari 60 ribu pelanggan setiap hari.

Namun, ketika Russia Beyond berkunjung pada Jumat (20/3), suasananya cenderung sepi. Tak banyak yang berlalu-lalang dan pelanggan di toko-toko atau restoran pun bisa dihitung dengan jari.

Pintu masuk GUM dari Lapangan Merah.

Karena berlokasi di Lapangan Merah, yang merupakan salah satu lokasi wisata utama di ibu kota Rusia, pembatasan sementara warga asing ke Rusia untuk mencegah penyebaran virus corona (Covid-19) lebih lanjut, tentunya juga berimbas pada jumlah kunjungan ke mal ini.

Selain itu, himbauan bagi warga ibu kota untuk bekerja dan belajar dari rumah juga sepertinya memberikan dampak yang signifikan.

Mulai hari ini, pihak pengelola mengurangi jam operasi mal, dari biasanya pukul 10.00 – 22.00, menjadi pukul 12.00 – 21.00.

"Mengingat keadaan siaga tinggi berkaitan dengan potensi risiko virus corona yang telah diumumkan di Moskow, mulai 23 Maret, GUM telah mengubah jam buka dari pukul 12.00 – 21.00," tulis pengelola.

Lapangan Merah adalah salah satu lokasi wisata yang tak pernah sepi dari pengunjung. Namun, dengan tidak adanya turis asing, keramaian di alun-alun ibu kota Rusia yang paling ikonis ini pun menghilang

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki