Hari-hari ini, tempat ini adalah kawasan pejalan kaki yang modis yang dipenuhi dengan kafe-kafe dan hanya berjarak sepelemparan batu dari Universitas Negeri Moskow. Namun, seabad yang lalu, ini adalah lokasi dari sebuah desa dan tepi sungai yang tidak berpenghuni.
Kolam-kolam yang terletak di Moskow Pusat ini dulunya sangat kotor dan dijuluki sebagi "Kolam-Kolam Kotor." Namun, sejak dibersihkan pada abad ke-18, kolam-kolam ini berubah menjadi tempat favorit semua orang Moskow. Di sini, orang-orang bisa berperahu pada musim panas dan berseluncur pada musim dingin.
Penampilan Kremlin masih tetap sama, tetapi bangunan dan bahkan jembatan di sekitarnya tampak jauh lebih baik. Adapun Katedral Kristus Sang Juru Selamat, tempat di mana foto ini diambil, dihancurkan oleh pemerintah Soviet pada 1931 dan baru dibangun kembali pada 1995.
Sebelum abad ke -19, di jalan (ulitsa) ini, di atas Sungai Neglinnaya, membentang Jembatan Kuznetsky (Kuznetsky Most) yang terbuat dari batu. Namun, aliran sungai itu kemudian disalurkan ke bawah tanah pada awal abad ke-19 dan tidak ada lagi jembatan di sana. Baik dulu maupun sekarang, Kuznetsky Most merupakan jajaran toko dan restoran.
Tahukah Anda bahwa trem bertingkat dua pernah hilir mudik di jalanan Moskow? Namun, itu tidak berlangsung lama karena sering tergelincir dan pada dasarnya tidak aman.
Lapangan Merah tak banyak berubah, hanya sedikit sentuhan dibagian tepinya, dan ditambah Mausoleum (monumen makam Vladimir Lenin).
Vasilievsky Spusk (Lereng Vasilievsky/Basil) adalah terusan dari Lapangan Merah yang mengarah turun ke tanggul Sungai Moskow. Katedral St. Basil tak terlihat dalam foto ini, tetapi jangan khawatir, katedral itu berada di sebelah kanan bingkai.
Trem tidak lagi melewati Kremlin, tetapi digantikan oleh mobil yang terkadang tak dapat bergerak sama sekali.
Pada 1930-an dan 40-an, Stalin menerapkan "Rencana Umum untuk Rekonstruksi Moskow," yang meliputi pengembangan perumahan massal, pembangunan jembatan dan metro (kereta bawah tanah). Selain itu, perluasan jalan raya utama Moskow, Ulitsa Tverskaya (di masa Soviet bernama Ulitsa Gor'kogo atau Jalan Gorky) juga dianggap perlu. Banyak bangunan dihancurkan, dan beberapa di antaranya benar-benar dipindahkan (lihat di sini bagaimana bagaimana arsitek Stalin merelokasi bangunan).
Trem listrik pertama kali muncul di Jalan Arbat Lama pada 1908, menggantikan gerbong kereta kuda yang telah digunakan selama 30 tahun sebelumnya. Hari ini, jalan ini sepenuhnya dilalui pejalan kaki. Ada masa ketika jalan ini dipenuhi dengan energi kreatif, rumah bagi para seniman dan bohemian, tetapi kini ini jalan ini adalah sebuah museum terbuka, penuh dengan teater, museum apartemen, dan monumen.
Teater tempat sutradara kondang Konstantin Stanislavsky mementaskan lakon karya Anton Chekhov ini tetap populer hingga hari ini. Pertunjukan di sini sering dihadiri oleh para elit Moskow. Gang (pereulok) tempat teater itu berdiri sekarang adalah area pejalan kaki yang trendi dan menawarkan banyak restoran dengan beranda musim panas, ditambah penerangan jalan dan dekorasi yang luar biasa sepanjang tahun.
Di bawah rencana umum Stalin, tanggul ini diubah menjadi area parade. Selain rumah-rumah elit, Kementerian Pertahanan juga dibangun di daerah ini. Di kejauhan terlihat Katedral Kristus Juru Selamat yang asli.
Moskow adalah sebuah megapolitan yang dihuni oleh 12 juta penduduk. Setiap hari, jutaan orang pergi bolak-balik dari pinggiran kota untuk bekerja. Meski tak ada bahaya khusus bagi wisatawan atau warga setempat, semua orang tetap harus selalu waspada. Berikut kiat-kiat untuk menghindari masalah di ibu kota Rusia.
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda