Bagaimana Orang Asing Merayakan (atau Mencoba Merayakan) Malam Tahun Baru di Lapangan Merah

Reuters
Merasakan kemeriahan perayaan Malam Tahun Baru di Lapangan Merah, yang menjadi pusat perayaan Tahun Baru di Rusia, memiliki kepuasan tertentu bagi siapa pun, tak terkecuali orang Asing. Namun, diperlukan rencana dan strategi yang matang untuk bisa merasakan pengalaman berharga itu.

Jutaan turis datang ke Moskow selama liburan Tahun Baru. Mereka mengagumi makanan lokal, kebersihan kota, gemerlap lampu hias Tahun Baru yang luar biasa, serta sejumlah besar polisi di jalanan, yang memberikan rasa aman kepada mereka.

Tentu saja, mereka juga ingin merasakan kemeriahan malam pergantian tahun di Lapangan Merah, yang merupakan pusat perayaan Malam Tahun Baru di Rusia, dengan mendengarkan jam Kremlin berdentang pada pukul 00.00 dari jarak dekat sembari menonton pesta kembang api yang meriah. Berikut pengalaman dari beberapa orang asing, baik yang berhasil maupun yang gagal merayakan pergantian tahun di Lapangan Merah.

Datang Lebih Awal

Datanglah lebih awal agar tak berdesak-desakkan dan terjebak kerumunan pengunjung yang mengantre untuk melalui detektor logam dan pemeriksaan keamanan. Selain itu, Anda juga akan memiliki kesempatan untuk mencari spot yang bagus untuk menyaksikan kembang api.

Larisya dan Irfan, mahasiswa Indonesia yang tengah berkuliah di Moskow, merayakan Malam Tahun Baru 2018 bersama teman-teman mereka di Lapangan Merah. Larisya tiba di Lapangan Merah sekitar pukul 22.00, sedangkan Irfan sekitar pukul 22.30.

"Saya datang sekitar jam 22.30 bersama teman-teman. Saat itu suasananya masih belum ramai. Banyak stan-stan dan konser di berbagai tempat. Jadi sambil menunggu waktu, saya berkeliling dan menonton konser-konser yang ada. Namun, sekitar jam 23.30 suasana sudah sangat ramai," kenang Irfan.

Selama menunggu, Irfan merekam semua kemeriahan di lapangan merah dengan kamera ponselnya. Namun sayang, baterainya tak tersisa untuk merekam kemeriahan utama malam itu, yaitu pesta kembang api saat lonceng jam Kremlin berdentang.

"Saya datang sekitar jam 22.00. Saat itu tidak ada antrean panjang untuk melewati pemeriksaan. Saya melewati detektor logam tanpa diminta membuka tas. Saya berkeliling dulu, melihat barang-barang yang dijual di stan, dan mencari tempat yang bagus untuk menonton kembang api, “ jelas Larisya.

Lucia dari Italia yang tinggal bersama temannya tak jauh dari Lapangan Pushkinskaya (10 – 15 menit berjalan kaki dari Lapangan Merah), baru memutuskan untuk pergi ke Lapangan Merah pada pukul 23.00. Namun, mereka terpaksa harus gigit jari, karena jalan dari tempat tinggal mereka ke Lapangan Merah ditutup. "Kami terkejut, karena Jalan Tverskaya yang mengarah ke Lapangan Merah ditutup, dan mereka tidak memperbolehkan kami untuk lewat," ujarnya. Alhasil, ia dan temannya harus puas merayakan pergantian tahun di Lapangan Pushkinskaya, yang juga tak kalah meriah. "Saya masih ingat saat itu penuh kegembiraan. Tahun baru adalah liburan yang besar dan menyenangkan di Rusia, dan tak masalah di mana Anda merayakannya," akunya.

Tahun Baru Paling Bodoh

Coen dari belanda juga berhasil sampai ke Lapangan Merah, meskipun saat mengingatnya kembali sekarang, ia merasa sangat bodoh. "Saya tidak akan pernah pergi ke kerumunan yang padat di malam hari kalau bukan demi teman-teman Rusia saya," ujarnya.

Kerumunan pengunjung menyemut untuk melewati detektor logam dan pemeriksaan keamanan di pintu masuk Lapangan Merah dengan jumlah polisi yang juga tak sedikit. Namun, terlepas dari semua itu, Coen dan teman-temannya berhasil "menyelundupkan" beberapa botol sampanye (konsumsi alkohol di ruang publik tidak diperbolehkan di Rusia).

"Kami menyarukan suara tutup botol dengan membukanya saat lonceng jam berdentang, dan ternyata bukan hanya kami sendiri yang melakukannya. Setelah lewat tengah malam, batu-batu paving di Lapangan Merah dipenuhi pecahan kaca, dan setelah dentang lonceng berakhir, orang-orang mulai bersosialisasi," kenang Coen. "Suasananya," Coen melanjutkan, "benar-benar luar biasa. Bungkus keripik meledak bersamaan dengan confetti dan pita kertas yang beterbangan di semua tempat, dan semua orang berdansa (musik mengalir di udara dari panggung-panggung dengan para penampil). Orang-orang saling berpelukan dan melompat kegirangan. Saya ingat seorang lelaki yang sangat mabuk, tetapi baik hati. Dia terjatuh dan giginya patah karena terbentur lantai batu. Namun, ia segera melompat berdiri dan terus memeluk semua orang di sekitarnya, meski mulutnya masih berdarah akibat gigi yang patah."

Memesan Akomodasi Sebelumnya

Karena banyaknya wisatawan, hotel-hotel selama liburan tahun baru tak kalah ramai dengan jalan-jalan di ibu kota. Dengan demikian, keputusan spontan Erwann dari Prancis hampir berakhir dengan "tragedi". Pada 2014, saat ia masih berkuliah di Nizhny Novgorod (400 kilometer di sebelah timur Moskow), ia memutuskan untuk merayakan Tahun Baru di Lapangan Merah, sehari sebelum Malam Tahun Baru. "Saya sangat yakin bahwa saya akan menemukan akomodasi dengan mudah, sehingga memutuskan untuk tidak memesan kamar sebelumnya," ujarnya.

Erwann baru tiba di Moskow pada 31 Desember sore, dengan hanya membawa ransel. Setelah berjalan-jalan sebentar di pusat kota, ia pun mulai mencari tempat untuk menginap. Namun, ia tak dapat menemukan satu hotel pun yang kosong. Situasinya diperumit oleh fakta bahwa ia tidak mengenal ibu kota dengan baik. Ia pun terpaksa berkeliaran  menembus salju selama tiga jam, sampai hampir putus asa dan hampir terserang radang dingin hingga akhirnya menemukan kamar di sebuah hotel.

"Pada akhirnya, karena kekhawatiran dan kelelahan berkeliaran di jalanan yang tertutup salju, saya pun langsung tertidur pulas dan melewatkan pesta Tahun Baru. Setidaknya, resepsionis memberi saya dua jeruk mandarin (salah satu makanan khas Tahun Baru)," kenang Erwann sambil tersenyum.

Menemukan Tempat Alternatif

Untuk menikmati suasana Tahun Baru, Anda tak perlu harus berada langsung di Lapangan Merah. Anda masih dapat merasakan suasana yang sama dari jarak yang cukup dekat, misalnya dari Jembatan Bolshoy Moskvoretsky, saat berjalan santai di seputar pusat kota. Itulah yang dilakukan oleh Nicholas dan keluarganya dari Inggris. Mereka datang dengan seorang anak kecil. Jadi,  tidak ingin berdesak-desakan di tengah kerumunan.

Mereka naik kereta bawah tanah (metro) sampai ke stasiun Tretykovskaya (yang terhubung dengan Novokuznetskaya). Dari sana, mereka berjalan kaki di sepanjang Jalan Pyatnitskaya lama, yang juga dihiasi dengan dekorasi dan dipenuhi dengan bar dan restoran. Mereka sampai di Jembatan Bolshoy Moskvoretsky tepat pada 1 Januari, di mana mereka bisa menyaksikan pemandangan yang sangat indah dan pesta kembang api yang meriah dari Lapangan Merah.

"Suasananya luar biasa! Jauh lebih menyenangkan merayakan Tahun Baru di sini daripada di Inggris, karena di Rusia dianggap sebagai liburan nomor satu! Orang di seluruh negeri tidak tidur hingga larut malam. Orang-orang keluar untuk bersenang-senang dan menunggu detik-detik pergantian tahun pada tengah malam," terang Nicholas. 

Perayaan Tahun Baru di Stasiun Ruang Angkasa Internasional (ISS) sungguh unik. Misalnya, kalau mau, para kosmonaut bisa merayakan Tahun Baru 16 kali. Beginilah bagaimana para kosmonaut merayakan Tahun Baru di Ruang Angkasa.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki