Potret Peserta Wajib Militer Rusia Sebelum dan Sesudah Mengabdi Negara

Discover Russia
ALEXANDRA GUZEVA
Lebih kurus, lebih bijaksana, lebih berambut .... Fotografer Yuriy Chichkov memotret beberapa peserta wajib militer segera setelah mereka mendapat panggilan dan sebulan sebelum pulang ke rumah. Inilah hasilnya.

Yuriy Chichkov sangat menyukai fotografi. Foto-foto selebritas, atlet, dan politisi Rusia dan internasional hasil jepretannya telah menghiasi banyak sampul majalah Rusia terkemuka.

“Siapa pun, terkenal atau tidak, adalah terra incognita (bahasa Latin, tanah tak dikenal -red.) dan sangat menarik,” katanya.

Yuriy tertarik untuk membuat proyek antropologis dengan mengeksplorasi wajah manusia lebih dalam, menelusuri bagaimana perubahannya seiring waktu akibat pengaruh sejumlah faktor. Ketertarikannya itu kemudian membawanya pada gagasan memotret peserta wajib militer.

Potret pertama dari setiap anggota baru diambil sebelum mereka mengambil sumpah. Sementara, foto yang kedua diambil hampir setahun kemudian, tepatnya sebulan sebelum demobilisasi.

Chichkov hanya mencatat nama dan tempat kelahiran model prajuritnya. Ia tak memublikasikan data diri lainnya. “Saya ingin wajah-wajah itu berbicara sendiri,” ia menjelaskan.

Potret minimalis diambil dari dekat dengan cahaya lembut yang sama sekali tidak mengurangi kewibawaan para prajurit muda itu.

Sang fotografer terinspirasi oleh karya fotografer Jerman, Martin Schoeller, yang dikenal karena pendekatan egaliternya dalam fotografi. Dalam karya-karya Schoeller, presiden dan gelandangan diperlakukan sama.

Untuk membuat karya ini, Chichkov membutuhkan dan mendapatkan izin resmi dari Kementerian Pertahanan Rusia. Berdasarkan pengakuannya sendiri, pemotretan pertama agak lucu. “Saya tiba di unit militer, mereka berbaris di lapangan di depan saya, dan saya diberitahu untuk memilih siapa pun yang saya inginkan. Itu agak memalukan, seperti semacam audisi komersial. Saya menekankan bahwa itu adalah proyek sukarela. Saya hanya akan memotret orang-orang yang memang setuju diambil gambarnya. Kebanyakan orang di Rusia tak mau dipotret, itu membuat mereka resah karena berbagai alasan.”

Meskipun sudah ada banyak proyek semacam itu, Yuriy tak mau ambil pusing. Ia percaya bahwa fotografi adalah alat untuk mengeksplorasi berbagai topik. “Semua orang menggunakan alat yang sama untuk membangun rumah,” katanya menganalogikan.

Yuriy tidak membuat komentar atau pengamatan pribadi tentang perasaannya terhadap para tentara yang telah memengaruhi karya-karyanya. “Terkadang kata-kata tak bisa menjelaskan perubahan yang dialami seseorang. Itu hanya bisa digambarkan secara emosional. Di situlah peran fotografi.”

Satu-satunya hal yang dia perhatikan adalah bahwa selama pemotretan kedua semua modelnya terlihat senang karena hampir menyelesaikan wajib militer mereka. Mereka semua merindukan rumah, keluarga, teman, dan pacar mereka.

Keengganan berpisah dengan kehidupan yang biasa mereka jalani merupakan salah satu alasan utama pemuda Rusia untuk menghindari wamil. Lantas, seperti apa sebetulnya wajib militer di negara itu?