Kenapa Orang Rusia Tergila-gila dengan Tracksuit (Adidas)?

Discover Russia
OLEG YEGÓROV
Romantisme antara Adidas dan Rusia bermula pada era Uni Soviet. Merek olahraga asal Jerman itu benar-benar menggemparkan bagian timur Negeri Tirai Besi. Kala itu, tak ada seorang pun yang menduga bahwa Adidas akan menjadi ciri khas dunia kriminal Rusia.

Karl Lagerfeld, direktur kreatif rumah mode Chanel, pernah berkata, “Sweatpants (celana joging) adalah tanda kekalahan. Anda tak lagi mampu mengendalikan hidup Anda sehingga Anda membeli beberapa celana joging.” Jika memang demikian, berarti banyak orang Rusia yang tak punya pegangan dalam hidup mereka.

Di Rusia, khususnya di luar kota-kota besar, budaya tracksuit (setelan olahraga) hampir tak ada hubungannya dengan aktivitas olahraga. Kebanyakan orang justru memakainya sebagai pakaian sehari-hari dan ini seolah-olah sudah menjadi simbol nasional. Tak percaya? Lihat saja berbagai meme ini! Meski tak semua orang memakai setelan jas Adidas di Rusia (terutama akhir-akhir ini), foto-foto di situs 9GAG itu sungguh lucu.

Namun beberapa dekade silam, penggunaan tracksuit di negara ini memiliki reputasi yang berbeda. Tracksuit justru hampir dianggap sebagai setelan berkelas. Kenapa?

Setelan Adidas di Olimpiade

Kembali pada era Perang Dingin, tepat sebelum Moskow menjadi tuan rumah Olimpiade 1980, Adidas menandatangani sebuah kesepakatan dengan pemerintah Soviet dan memasok tim nasional negara itu dengan seragam bergaris-garis.

Sebetulnya, ini tak berarti bahwa Leonid Brezhnev, pemimpin Soviet kala itu, suka melihat atlet-atlet Soviet bertanding dengan bahan pakaian buatan Barat. Namun, tak bisa dipungkiri bahwa kualitas tekstil di bagian timur Negeri Tirai Besi jauh lebih rendah. Uni Soviet berusaha keras menghapus tanda-tanda kapitalis pada seragam atlet-atlet mereka. Karena itu, satu garis pada logo Adidas dibuang sehingga hanya tersisa dua garis saja.

Di luar dugaan, upaya itu ternyata tak membuat rakyat Rusia mengingkari kenyataan bahwa atlet-atlet jagoan mereka selalu mengenakan Adidas. Pasca-Olimpiade, popularitas merek ini pun sontak melonjak di Uni Soviet.

Menjadi Tren

Pada awal tahun '80-an, tracksuit Adidas menjadi gaya pakaian paling trendi. Tentu saja, membeli setelan semacam ini secara legal tidak mudah. Karena itu, seluruh industri tekstil berlomba mengeluarkan produk tiruan yang lebih murah. Seperti pada saat Olimpiade, tiga garis yang mencirikan Adidas dibuang dari segala jenis pakaian. Jadi, bagi beberapa orang beruntung yang mampu membeli produk yang asli, mereka akan merasa seolah-olah mengenakan setelan jas mewah.

Pemerintah tentu tak tertarik dan memandang merek itu sama seperti celana jin, bubblegum, dan barang-barang Barat lainnya. Namun, tak ada yang bisa mereka lakukan sekalipun ada slogan yang berbunyi, “Tot, kto nosit Adidas, zavtra Rodinu prodast!” (siapa pun yang memakai Adidas sama dengan menjual tanah airnya besok).

Ciri Khas Preman

Setelah Uni Soviet runtuh, tracksuit — termasuk merek-mereka selain Adidas — menjadi sangat populer di dunia kriminal. Kebanyakan tahanan akan mengenakan tracksuit karena banyak penjara yang tidak memiliki seragam. Selain itu, selama tahun '90-an, beberapa mantan atlet terpaksa berbuat kriminal demi menyambung hidup dan mereka mengenakan pakaian yang sama seperti saat sedang dalam pelatihan.

Lama-kelamaan, tracksuit pun menjadi model pakaian pimpinan-pimpinan perusahaan (biasaya perusahan-perusahaan yang dijalankan oleh mafia). Karena itu, jika Anda pernah melihat ilustrasi yang menggambarkan seekor kucing tambun dengan pakaian olahraga Adidas di sebuah ruang rapat, ini tak terlalu mengada-ada. Bukan cuma itu, bandit-bandit kelas teri atau yang biasa disebut gopnik juga mengenakan pakaian yang sama.

Namun, orang-orang gopnik tentu hanya mengenakan tracksuit palsu murahan yang bisa didapat dengan mudah di pasar-pasar. Fenomena ini kelak melahirkan lusinan meme yang mencela merek-merek, seperti “Adidos, “Abibas, dan mereka-mereka palsu lainnya.

Kejatuhan Tracksuit

Sepuluh tahun lalu, seorang pengguna Rusia menulis di LoveHate.ru, “Anda tak bisa berpakaian seperti ini ke teater atau pernikahan, tapi sebagai pakaian sehari-hari — kenapa tidak?” Namun, waktu berlalu dan popularitas tracksuit sebagai pakaian “sehari-hari” pun menurun.

Pada Oktober 2017, Pavel Gorchev mencantumkan daftar orang-orang yang memakai tracksuit (selain mereka yang benar-benar berolahraga) di Quora.com: orang-orang gopnik, bandit ... dan orang-orang yang bepergian dengan kereta jarak jauh.

Kenapa Harus Tracksuit?

Memang, banyak orang Rusia yang mengenakan tracksuit di kereta api sekalipun mereka bukan orang gopnik. Viktor Wachstein, seorang profesor ilmu sosial, menjelaskan, “Dewasa ini, tracksuit dianggap sebagai setengah seragam publik, sedangkan kompartemen kereta adalah setengah ruang publik. Itu sebabnya mereka saling cocok — mungkin. Namun, memakai pakaian semacam itu memang nyaman.

Inilah sebabnya kenapa tracksuit tak akan pernah mati di Rusia. Selain itu, seperti yang dikatakan oleh pengguna Twitter Victor Guberniyev, “Karena kehidupan di Rusia bagai berlari (di atas lintasan) dengan rintangan tak berujung,” sehingga memakai tracksuit mungkin menjadi relevan.

Terlepas dari segala lelucon yang tersebar luas, pada umumnya tracksuit kini hanya menjadi digunakan oleh orang-orang kelas bawah di Rusia. Namun, setelan olahraga ini masih merupakan sumber kesenangan yang tak terbatas untuk orang lain. Lihatlah!

Kalau setelah olahraga dianggap sebagai gaya preman-preman Rusia, bagaimana dengan gaya berpakaian mafia-mafia kelas kakap? Bacalah selengkapnya!