Seragam Olimpiade Rusia dari Masa ke Masa

Alexander Wilf/RIA Novosti
Seragam Olimpiade menjadi salah satu sarana untuk menunjukkan keanekaragaman budaya nasional ke seluruh dunia. Contohnya, seragam Olimpiade Indonesia menjadi bahan pembicaraan karena dinilai unik dan banyak atlet dari negara lain yang ingin berfoto selfie dengan atlet Indonesia yang mengenakan seragam nasionalnya. Bagaimana dengan seragam Rusia dari masa ke masa, adakah yang menarik perhatian untuk difoto?

Helsinki 1952

Sumber: Anatoly Garanin / RIA Novosti

Tim nasional Soviet baru terbentuk pada 1952 dan di tahun yang sama mereka bepartisipasi untuk pertama kalinya dalam Olimpiade Musim Panas di Helsinki. Para atlet mengenakan seragam bernada biru dengan atasan yang mirip sweter bertulisan Uni Soviet di bagian dada, serta celana panjang atletik yang lebar.

Gara-gara celana panjang tersebut, pelempar lembing Soviet Victor Tsybulenko gagal memenangkan medali: ia mengalami cedera akibat tersandung celananya sendiri saat pemanasan. Setelah itu, Kremlin memerintahkan agar celana panjang atlet dibuat lebih kecil.

Tokyo 1964

Sumber: RIA Novosti

Pesenam Rusia Larisa Latynina menuturkan kenangan Olimpiade Tokyo dalam memoarnya, “Saya sedih mengenang seragam Olimpiade tim saya kala itu — baju renang bahan wol bewarna hitam. Seragam itu terpaksa dirobek dan dijahit kembali. Ukurannya salah. Dan hiasannya? Hiasan apa? Tak boleh ada hiasan dalam seragam kami”

Ini adalah cerita yang umum di masa itu. Industri ringan Uni Soviet memang dikenal kurang memperhatikan kualitas dan tak tergugah merancang karya yang sempurna. Pakaian seremonial atlet juga sangat longgar — berupa pakaian tebal dari kain kasar, warna hijau keabu-abuan untuk laki-laki dan warna putih untuk perempuan.

Moskow 1980

Sumber: Vyacheslav Undasin / TASS

Hingga 1980, seragam para atlet didesain oleh All-Union House of Models di Moskow dan dijahit di Armenia sampai 1988. Namun, seragam Olimpiade 1980 adalah pengecualian. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, perusahaan Barat Adidas ditunjuk menjadi produsen seragam tim Soviet. Seragam ini menonjol dalam kesederhanaannya, tanpa tulisan dan detail lain. Seragam seremonial tim nasional bewarna keemasan. Pada Olimpiade 1980 di Moskow, atlet Soviet memimpin kejuaraan dan berhasil meraih 80 medai emas. Namun perlu dicatat, Olimpiade tersebut diboikot oleh atlet dari 65 negara termasuk AS, Republik Federal Jerman, Jepang, Turki, dan Korea Selatan.

Atlanta 1996

Sumber: AP

Sejak Olimpiade 1996 di Atlanta, atlet Rusia didandani oleh penata gaya Rusia. Desainer ternama Valentin Yudashkin ditunjuk untuk merancang seragam Olimpiade 1996 di Atlanta. Dengan dana terbatas, ia berhasil mendandani para atlet dengan penuh pesona. Seragam untuk Olimpiade Musim Panas tersebut menjadi titik balik dalam rancangan baju atlet Rusia. Apalagi, untuk pertama kali setelah keruntuhan Soviet, Rusia tampil sebagai negara independen. Konsep siluet dan warna berubah, tapi warna dasar biru masih dipertahankan hingga tahun 2000.

Athena 2004

Sumber: AP

Pada tahun 2002, tim Rusia memiliki desainer baru, yakni perusahaan Rusia bernama Bosco di Ciliegi, yang meluncurkan merek BoscoSport. Dominasi warna biru digantikan oleh warna merah dan putih. Seragam atlet juga penuh gambar dan ornamen tradisional, seperti burung api dan motif daerah. Pada tahun-tahun berikutnya, hanya motif daerah yang berubah.

Rio de Janeiro 2016

Sumber: Alexander Wilf / RIA Novosti.

Untuk Olimpiade Rio, desainer Rusia beralih ke periode paling menyala dalam seni Rusia abad ke-20, gaya avant-garde. Koleksi seragam atlet memang diberi nama The Russian Avant-Garde, terinspirasi oleh karya seniman suprematis dan konstruktivis Alexander Rodchenko. Baju altet bernada triwarna Rusia dengan tulisan RUSSIA dan bawahan yang bewarna monokrom.

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki