Mengenang Pertempuran Stalingrad: Enam Film Pilihan yang Layak Ditonton

Film Stalingrad (2013) meraih kesuksesan secara finansial, tapi memicu kontroversi.

Film Stalingrad (2013) meraih kesuksesan secara finansial, tapi memicu kontroversi.

Global Look Press
Kemenangan Tentara Merah dalam Pertempuran Stalingrad 75 tahun lalu dianggap sebagai titik balik pada Perang Dunia II. Russia Beyond mengulik bagaimana Stalingrad digambarkan dalam film-film layar lebar, dan setidaknya ada enam film bagus mengenai pertempuran bersejarah ini yang layak ditonton.

1. Dni i noch (1944)

Ini adalah film Soviet pertama mengenai Stalingrad. Dibuat pada 1944, film ini mengacu pada lakon karya penulis ikonik Soviet Konstantin Simonov dan menceritakan kisah pertahanan Stalingrad dari Agustus hingga November 1942, yang merupakan periode pertempuran paling ganas. Film ini menampilkan bahwa “pahlawan sesungguhnya yang mempertahankan Stalingrad adalah para tentara dan perwira Tentara Merah,” bukan Partai Komunis dan pemimpinnya.

Salah satu tokoh utama dalam film ini diperankan oleh seorang aktor muda, Yury Lubimov, yang kemudian menjadi Kepala Teater Taganka Moskow yang legendaris.

2. Velikiy perelom (1945)

“Sebuah gambaran kritis mengenai perjuangan perang, ini adalah gambaran mengerikan mengenai kehidupan para tentara yang jauh dari rumah, bertempur dalam kondisi yang kejam di garis depan Rusia yang dingin, tak yakin bahwa pertempuran ini akan menguntungkan kedua belah pihak. Gambaran panorama lanskap dan rangkaian percakapan yang gelap dan melankolis, yang merupakan ciri khas Ermler, dieksekusi dengan luar biasa dan hampir melengkapi ekspresi dan penampilan para aktor,” tulis sebuah ulasan yang mengulas film Soviet keluaran tahun 1945 yang disutradarai oleh Fridrikh Ermler.

Para pembuat film ini kemudian mengakui bahwa ide untuk menggarap film muncul segera setelah kemenangan Soviet di Stalingrad, yang kala itu terlihat seperti sebuah keajaiban. Film ini memenangkan sebuah Grand Prix di Festival Film Cannes yang pertama pada September 1946.

3. Hunde, wollt ihr ewig leben (1959)

Judul film ini (yang berarti, “Anjing, maukah kau hidup selamanya?”) diambil dari kata-kata Raja Prusia Friedrich yang Agung. “Kau bajingan terkutuk, apakah kau ingin hidup selamanya?” Friedrich kabarnya mengatakan hal ini pada para tentaranya saat mereka kabur dari medan perang dengan penuh kepanikan.

Ini adalah film pertama Jerman Barat mengenai topik ini, yang dibuat saat tawanan perang Jerman yang terakhir telah kembali dari Uni Soviet. Film ini mengisahkan kehidupan para tentara Wehrmacht dan sekutunya dari Rumania sebelum dan setelah mereka menyerah di Stalingrad yang akhirnya menggiring mereka menjadi tawanan perang. Sutradara film ini menggunakan sejumlah rekaman asli dari arsip untuk film ini.

4. Oni srazhalis za Rodinu (1976)

Film karya sutradara peraih Oscar dari Soviet Sergei Bondarchuk ini sangat menonjol di antara film-film yang didedikasikan untuk Stalingrad. Diangkat dari novel karya Mikhail Sholokhov yang memenangkan penghargaan Nobel Kesusastraan, film ini menceritakan kisah sebuah peleton yang menahan serangan Jerman di Stalingrad pada musim panas 1942. Penulis sekaligus aktor ternama Soviet Vasiliy Shukshyn memainkan peran terakhirnya di film ini, dan secara keseluruhan film ini dibintangi oleh sejumlah aktor Soviet yang terkemuka pada masa itu, termasuk Bondarchuk sendiri. Majalah film Layar Soviet menyebutnya sebagai film terbaik tahun 1976.

5. Enemy at the Gates (2001)

Film ini mungkin merupakan film mengenai Pertempuran Stalingrad yang paling terkenal di Barat. Dibuat oleh sutradara Prancis Jean-Jacques Annaud, konflik utama film adalah peperangan personal antara dua penembak jitu yang dimainkan oleh Jude Law dan Ed Harris. Meski film ini disambut dengan tanggapan yang beragam di Rusia, film ini dipuji karena keindahan visual dan skalanya. Namun, ia dikritik karena memuat banyak kekeliruan sejarah dan klise. “Anggaran 85 juta dolar AS tak mampu menghidupkan karakter-karakter dangkal, atau membuat kisah cinta yang membosankan menjadi menyentuh, atau membuat dialog buruk terlihat alami,” tulis sebuah ulasan. Kritik lain menyebut film ini “sungguh kitsch” untuk film yang “berpura-pura menggambarkan ... pertempuran terhebat dalam sejarah peperangan.”

Dalam ulasan lain, ide film ini diekspresikan sebagai berikut, “Tentara Soviet dicambuk untuk pergi ke medan perang seperti anak sapi yang digiring ke rumah jagal, dan mereka ditembak mati saat mereka mundur dengan unit hukuman mereka sendiri. Mereka sungguh kotor dan menyedihkan, sungguh berbeda dengan pasukan Jerman yang bersih dan bersenjata lengkap.”

6. Stalingrad (2013)

Salah satu upaya terbaru Rusia untuk mengenang pertempuran ini dalam layar lebar menyerap anggaran yang terbilang fantastis untuk ukuran film lokal — 30 juta dolar AS. Disutradarai oleh Feodor Bondarchuk, putra sutradara Oni srazhalis za Rodinu, film ini berhasil meraih kesuksesan dengan keuntungan kotor lebih dari 68 juta dolar AS.

Meski meraih kesuksesan finansial, tak berarti bahwa film ini tak memicu perdebatan, dan Kementerian Kebudayaan Rusia diminta untuk peredaran film ini karena “membuat Nazisme terlihat heroik dan mengubah fakta-fakta sejarah.” Petisi untuk melarang film ini ditandatangani oleh 34 ribu orang.

Pihak kementerian tak pernah menanggapi tuntutan tersebut secara publik. Apa yang memicu reaksi semacam itu dari penonton? Mungkin penggambaran tentara Jerman; salah satu ulasan menyebut bahwa mereka terlihat seperti “manusia,” dengan kapasitas untuk merasa dan mencinta.

Perang Dunia II merupakan satu-satunya peristiwa dalam sejarah yang dapat mempersatukan semua lawan politik dalam sebuah negara. Berikut beberapa film Soviet bertemakan Perang Dunia II yang patut Anda tonton.

Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki