Dianggap Menyimpang, Ulama Rusia Tak Rekomendasikan Film ‘Muhammad’

Film yang menghabiskan dana sebesar 50 juta dolar AS ini hadir sebagai film yang menelan biaya terbanyak yang pernah ada dalam sejarah perfilman Iran.

Film yang menghabiskan dana sebesar 50 juta dolar AS ini hadir sebagai film yang menelan biaya terbanyak yang pernah ada dalam sejarah perfilman Iran.

Islam.ru
Penggambaran sosok Nabi Muhammad SAW secara umum dilarang dalam Islam.

Peluncuran film asal Iran berjudul ‘Muhammad’ pekan lalu di bioskop-bioskop di Republik Dagestan, Rusia, mengundang kontroversi di antara ulama-ulama Rusia. Mufti Republik Chechnya Syekh Salakh Mezhiev mengatakan, sebagaimana yang dilansir situs Administrasi Spiritual Muslim Republik Chechnya, ia menyayangkan penayangan film tersebut di Rusia.

Menurut Mezhiev, film yang mengisahkan perjalanan Nabi Muhammad SAW itu tak ia rekomendasikan baik untuk ditonton maupun didistribusikan karena di dalamnya terkandung penyimpangan sejarah hidup sang rasul yang dapat menimbulkan kesalahpahaman bagi para penontonnya.

Selain itu, menurut sang mufti, dalam film ‘Muhammad’ terdapat penggambaran negatif terhadap sejumlah sahabat nabi.

Trailer film ‘Muhammad’ yang telah dialih suara (dubbing) ke dalam bahasa Rusia. Sumber: Ислам RU / YouTube

Syekh Salakh Mezhiev juga mengkritik penggambaran sosok Nabi Muhammad SAW dalam film tersebut yang secara umum dilarang dalam Islam.

Film ‘Muhammad’

Poster film Muhammad yang tayang di Dagestan. Sumber: Islam.ruPoster film ‘Muhammad’ yang tayang di Dagestan. Sumber: Islam.ru‘Muhammad’ adalah film yang disutradarai oleh sutradara kenamaan asal Iran Majid Majidi. Film yang pertama kali dirilis pada 2015 lalu ini berlatar pada abad keenam dan bercerita tentang masa kecil Nabi Muhammad SAW.

Pekan lalu, film ini dirilis di Dagestan, salah satu republik di Rusia yang mayoritas penduduknya beragama Islam, dengan mengundang sejumlah tokoh agama, atlet terkenal, artis, dan tokoh-tokoh ternama lainnya.

Diketahui bahwa film yang menghabiskan dana sebesar 50 juta dolar AS ini hadir sebagai film yang menelan biaya terbanyak yang pernah ada dalam sejarah perfilman Iran.

Namun demikian, film ini terpilih sebagai entri Iran untuk Film Berbahasa Asing Terbaik pada ajang penghargaan Academy Awards ke-88.

Sebelum ditayangkan di Rusia, penayangan film ‘Muhammad’ telah lebih dulu menuai kritik keras dan dilarang di sejumlah negara Arab Sunni, seperti Arab Saudi, Kuwait, Mesir, dan Maroko. Pada Februari 2015, Universitas Al-Azhar Mesir menyerukan Iran untuk melarang penayangan film ini dengan alasan bahwa film ‘Muhammad’ justru tampak merendahkan derajat kesucian sang rasul. Sementara, Mufti Besar Arab Saudi Abdul-Aziz bin Abdullah Al Syaikh juga mengecam film ‘Muhammad’ dan menyatakan bahwa film itu mengabaikan peran penting Nabi Muhammad SAW dalam Islam.

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki