Russia Beyond melihat tiga prison break paling spektakuler dalam sejarah Rusia modern.
Waktunya istirahat di sebuah tempat pengasingan di Vologda, sekitar 500 kilometer di utara Moskow. Petugas dan tahanan terkejut melihat sebuah helikopter terbang di atas kepala mereka pada suatu hari di Maret 2012. Yang terjadi selanjutnya seperti terinspirasi dari film Mission Impossible. Helikopter itu turun, dan salah satu tahanan berlari untuk meraih tangga tali yang dikeluarkan sang mesin terbang. Ia berpegangan erat sementara helikopter itu terbang pergi. Semua terjadi begitu cepat hingga petugas tak punya waktu untuk bereaksi.
Shestakov dihukum penjara 24 tahun atas delapan pembunuhan.
SputnikBuronan itu adalah Alexei Shestakov, pria 36 tahun yang dihukum penjara 24 tahun atas delapan pembunuhan. Saat ditangkap, ia telah menjalani setengah dari masa hukumannya. Diketahui selanjutnya bahwa ia menyewa helikopter tersebut dari penjara menggunakan telepon genggam. Dua kaki tangannya, yaitu seorang pria dan seorang wanita, ikut di helikopter dan memaksa sang pilot untuk terbang ke penjara. Petugas kepolisian kemudian menemukan helikopter Mi-2 di ujung Vologda, sementara sang pilot ditemukan terikat dan disumbat mulutnya beberapa kilometer darinya.
Kebebasan sang buronan tak bertahan lama. Ia ditangkap beberapa jam kemudian ketika polisi menghentikan mobil yang ia dan dua anak buahnya gunakan. Baku tembak terjadi, dan Shestakov terluka.
Karena keberaniannya, pengadilan menambahkan 12 tahun hukuman untuk Shestakov. Dua buahnya menerima masing-masing 11 dan 12 tahun di penjara. Ada juga seorang lagi yang dihukum: wakil kepala tempat pengasingan, yang dihukum empat tahun karena memberikan Shestakov perlakuan spesial sehingga ia mendapat sel khusus dan akses ke telepon genggam.
Penjara Butyrskaya di Moskow adalah salah satu yang tertua di Rusia. Ia didirikan pada masa kekuasaan Ekaterina II di abad ke-18. Usia bangunan mungkin menjelaskan bagaimana tiga orang yang dihukum penjara seumur hidup dapat kabur dari sel mereka, setelah menggali terowongan untuk bebas.
Dua buronan dari Penjara Butyrskaya bersembunyi di tempat galian ini.
Konstantin Krymsky/TASSBoris Bezotechestvo, Vladimir Zhelezoglo, dan Anatoly Kulikov dihukum penjara seumur hidup karena pembunuhan dan penyerangan, dan sedang menunggu keputusan Mahkamah Agung atas banding mereka. Tidak ingin lama-lama dikekang, mereka menyusun rencana kabur menggunakan sendok aluminium sederhana. Ketiganya menggali lubang sedalam 1,5 meter dari sel mereka untuk mencapai ruang bawah tanah penjara. Menyingkirkan tanah dan puing-puing saat latihan berjalan di halaman penjara, ketiga narapidana pun menutupi lubang dengan lap. Kasus ini mirip dengan film The Shawshank Redemption, di mana karakter yang diperankan Tim Robbins menghabiskan bertahun-tahun untuk menggali dari selnya. Mungkin film itu mengilhami rencana pelarian trio kriminal tersebut.
Begitu melewati terowongan, mereka berjalan ke selokan dan akhirnya muncul di suatu tempat di Moskow. Awalnya polisi tak bisa mengidentifikasi rute yang dilewati para buronan di bawah tanah, sehingga mereka meminta bantuan dari sekelompok orang yang menemukan dan memetakan susunan terowongan di bawah ibu kota. Mereka mampu menemukan jejak ketiga serangkai, namun polisi butuh beberapa waktu lagi sebelum mampu melacak para kriminal. Dua ditangkap tiga minggu kemudian di Moskow. Seperti yang dilaporkan media, yang terakhir ditangkap beberapa tahun kemudian ketika berusaha merampok sebuah toko kelontong.
Salah satu pusat remedi Moskow, yang secara tidak resmi bernama Matrosskaya Tishina (Keheningan Pelaut), tidak pernah melihat seorang pun tahanan yang sukses melarikan diri dalam sejarahnya yang lebih dari 100 tahun. Itu semua berubah pada tahun 1995 ketika pembunuh bayaran terkenal Alexander Solonik (juga dikenal sebagai Sasha Makedonsky) melakukan pelariannya.
Alexander Solonik pada akhirnya dibunuh mafia.
Kementerian Dalam Negeri RusiaSolonik ditangkap oleh polisi pada tahun 1994 atas selusin pembunuhan bayaran. Dia menghadapi eksekusi namun tetap tenang karena berencana melarikan diri dari fasilitas dengan keamanan ketat itu. Kunci keberhasilannya adalah bantuan seorang penjaga yang disuap. Penjaga itu memberi Solonik sebuah tali pendakian, pistol, dan manekin. Manekin itu dimasukkan ke dalam ranjang Solonik dan ditutup dengan selimut pada malam pelarian. Pembunuh dan penjaga kemudian menggunakan tali itu untuk turun dari atap penjara.
Solonik tidak berhasil ditangkap oleh polisi Rusia dan mampu lolos ke Yunani, tapi masalah tak selesai di situ. Pada saat itu, hubungannya dengan para bos mafia tegang sehingga mereka mengirim sekelompok orang untuk untuk melenyapkannya, dan akhirnya dia dibunuh bersama pacarnya. Nasib penjaga yang lolos dengan Solonik ini masih belum diketahui.
Jika Anda ingin tahu siapa saja pembunuh bayaran paling mematikan dalam sejarah Rusia, cek di artikel ini.
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda