Lavrov: Rusia Fokus Perhatikan Kekhawatiran Umat Kristen di Timur Tengah

"Umat Kristen telah tinggal di sana selama dua ribu tahun. Ini harus dilakukan agar jaringan peradaban di wilayah tersebut dapat dipertahankan dan tak dilanggar," terang sang menlu.

Rusia berupaya memfokuskan perhatian pada kekhawatiran umat Kristen di Timur Tengah, demikian disampaikan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, Rabu (11/11), dalam pertemuan dengan Patriarkh Gereja Ortodoks Suriah Mor Ignatius Aphrem II.

"Rusia merupakan salah satu negara yang berinisiatif menggelar acara khusus di samping pertemuan Dewan Hak Asasi Manusia di Jenewa Maret lalu, yang membahas kekhawatiran umat Kristen dan awal eksodus mereka dari wilayah itu," kata Lavrov. "Kita berdiri di arah dan posisi ini, dan akan mempromosikannya ke organisasi internasional," lanjut Lavrov.

Sang menlu menuturkan, Timur Tengah dibesarkan oleh agama Kristen. Umat Kristen telah tinggal di wilayaht tersebut selama dua ribu tahun. "Ini harus dilakukan agar jaringan peradaban di wilayah tersebut dapat dipertahankan dan tak akan dilanggar," ujar Lavrov.

Pertama kali dipublikasikan oleh TASS.

Baca lebih banyak mengenai Timur Tengah >>>

 

Hak cipta milik Rossiyskaya Gazeta.

Baca selanjutnya

Situs ini menggunakan kuki. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut.

Terima kuki