Lapangan Merah di Izhevsk.
Legion MediaAlun-alun utama Moskow adalah yang paling terkenal dari semua Lapangan Merah di seantero negeri. Anda dapat melihat tembok dan menara Kremlin, termasuk loncengnya yang terkenal, mengunjungi Mausoleum Lenin (dan ia bukan satu-satunya orang yang dimakamkan di Lapangan Merah), pusat perbelanjaan tertua di Rusia (GUM), Katedral St. Basil, dan sebagainya. Pada musim dingin, ada pameran Tahun Baru dan gelanggang es, sedangkan pada musim panas, berbagai festival diadakan di sana.
Tidak seperti di Moskow, Lapangan Merah di Yaroslavl mendapatkan namanya selama era Soviet. Awalnya disebut Lapangan Semenovskaya (Gereja Santo Simeon Stolpnik sebelumnya berdiri di sana), tetapi kaum Bolshevik memutuskan untuk mengganti namanya pada tahun 1924 dalam semangat era yang baru. Selanjutnya, pada pertengahan tahun 1930-an, sebuah rumah dengan gapura dibangun di lokasi gereja yang dibongkar untuk para pejabat partai. Rumah itu sangat terkenal. Bagaimanapun, banyak yang percaya bahwa setiap orang yang tinggal di sana pada akhirnya akan “disingkirkan”.
Alun-alun itu sendiri kecil dan terletak di persimpangan beberapa jalan yang sibuk. Namun dari situ, Anda bisa menyusuri jalan besar yang indah menuju tanggul Sungai Volga.
Di ibu kota Chuvashia (Povolzhye), Lapangan Merah adalah pusat kota. Di sana, Anda dapat menikmati pemandangan Teluk Cheboksary yang menakjubkan. Seabad yang lalu, ada pasar di sana dan alun-alun itu hanya sebuah lantatur (drive-through). Namun, saat ini, area itu ditujukan khusus untuk pejalan kaki. Di sana, ada taman kecil untuk anak-anak, ayunan di bawah kanopi, bangku-bangku, serta air mancur musik dan cahaya.
Kota Pereslavl-Zalessky, sebuah kota kuno yang terletak di Yaroslavlskaya Oblast, dikenal berkat sejumlah besar warisan arsitektur Rusia abad pertengahan yang terpelihara. Lapangan Merah di sana adalah tempat musyawarah rakyat (Veche) berlangsung pada abad pertengahan. Dalam bahasa sehari-hari, alun-alun itu disebut Lapangan Vechevaya atau Lapangan Sobornaya. Meski begitu, nama resminya, Krasnaya, baru disebutkan dalam buku panduan pada tahun 1928. Walaupun daerah itu berulang kali dibangun kembali, Katedral Transfigurasi di sana, sebuah gereja paling kuno yang dibangun dengan batu putih pada abad ke-12 dan sekaligus tempat banyak pangeran Rusia dibaptis, tetap dipertahankan di sana.
Satu-satunya kremlin batu di Siberia hanya bertahan di Kota Tobolsk (Tyumenskaya Oblast). Kremlin tersebut terletak persis di Lapangan Merah (sebelum Revolusi, namanya Lapangan Sobornaya) di atas bukit. Selain kremlin, Kastil Penjara juga terletak di sana. Dari sana, Anda dapat menikmati pemandangan Sungai Irtysh yang mengesankan.
Vyborg di Leningradskaya Oblast adalah salah satu kota tertua di Eropa. Didirikan pada akhir abad ke-13, kota ini pernah menjadi bagian dari Swedia dan Finlandia. Nama bersejarah Lapangan Merah di kota ini — Lapangan Sumur Merah — berasal dari zaman pendudukan Swedia, ketika, pada abad ke-16, pendukung Raja Swedia Sigismund III dieksekusi di dekat sumur di alun-alun. Untuk memperingati peristiwa bersejarah tersebut, sumur itu dicat merah. Sumur itu kemudian diisi pada akhir abad ke-19, ketika alun-alun sedang dibangun kembali dan, setelah Perang Patriotik Raya, namanya diubah dan mulai disebut Lapangan Merah saja.
Awalnya, salah satu tempat terindah di ibu kota Republik Udmurtia (Rusia Tengah) ini juga punya nama berbeda. Alun-alun di Kota Izhevsk ini dahulu disebut Lapangan Mikhailovskaya karena Katedral Mikhailovsky berdiri tepat di sebelahnya. Itulah salah satu alun-alun pertama yang diganti namanya menjadi Lapangan Merah pada tahun 1918. Pada 1922, sebuah monumen untuk tentara Tentara Merah yang tewas selama Perang Saudara diresmikan di sana. Saat ini, selain monumen, Anda dapat melihat Katedral Mikhailovsky yang megah, yang dihancurkan selama era Soviet dan dipulihkan pada awal tahun 2000-an di Lapangan Merah Izhevsk ini.
Menurut catatan sejarah resmi, alun-alun di Kursk (Rusia Tenggara) ini dibangun kembali setelah kebakaran pada akhir abad ke-18. Alun-alun pusat dibangun menggantikan rumah-rumah yang hancur dilahap api dan sisa-sisa benteng pertahanan. Permaisuri Ekaterina II menyetujui nama Merah untuk tempat itu dengan arti yang sama seperti di Moskow, yaitu ‘indah’.
Saat itu, lapangan pawai dan administrasi kota berlokasi di sana. Selanjutnya, alun-alun diperluas dengan bangunan-bangunan baru bermunculan di sana dan, akhirnya, berganti nama menjadi Lapangan Znamenskaya. Meski begitu, kaum Bolshevik mengembalikan nama bersejarah alun-alun tersebut.
Yelets adalah sebuah kota kecil di Lipetskaya Oblast (Rusia Tengah), tetapi, pada saat yang sama, ini adalah salah satu yang tertua di Rusia, didirikan tak lebih dari pertengahan abad ke-12. Lapangan Merah adalah bagian dari Benteng Yelets. Namanya mengingatkan penduduk setempat pada darah yang ditumpahkan di sana oleh para pembela kota, yang menjaganya mati-matian. Saat ini, Lapangan Merah Yelets adalah sebuah area kecil di pusat kota. Di sana, Anda dapat melihat prasasti peringatan 850 tahun kota tersebut serta sisa-sisa fondasi Gereja Kebangkitan lama.
Dibangun dengan deretan toko, Lapangan Merah di Kota Taganrog terletak di antara Pasar Pusat, stadion, dan monumen Anton Chekhov. Namun, pasar tersebut telah ada sejak pertengahan abad ke-19 ketika alun-alun ini disebut Lapangan Aleksandr, untuk menghormati Kaisar Aleksandr I, yang meninggal di Taganrog pada 1825. Kaum Bolshevik menamainya menjadi Lapangan Merah pada tahun 1923.
Pembaca yang budiman,
Situs web dan akun media sosial kami terancam dibatasi atau diblokir lantaran perkembangan situasi saat ini. Karena itu, untuk mengikuti konten terbaru kami, lakukanlah langkah-langkah berikut:
Ketika mengambil atau mengutip segala materi dari Russia Beyond, mohon masukkan tautan ke artikel asli.
Berlanggananlah
dengan newsletter kami!
Dapatkan cerita terbaik minggu ini langsung ke email Anda