Terasering Machu Picchu di Peru dan Tiongkok begitu terkenal di dunia dan berstatus situs warisan budaya. Akan tetapi, terasering juga banyak digunakan dan sangat maju di Dagestan, republik di selatan Rusia, tempat kampung halaman pensiunan bintang UFC Khabib Nurmagomedov berada.
Di sini, penduduk setempat menciptakan sistem agraria yang luar biasa menurut skalanya, di ngarai yang dalam di Pegunungan Kaukasus. Yang luar biasa adalah hanya sedikit yang diketahui tentang hal itu, bahkan hari ini.
Banyak desa di Dagestan terletak di pegunungan. Penduduk setempat memerlukan tambahan lahan pertanian dengan tanah subur. Namun, di mana mereka bisa mendapatkan tanah yang subur jika hanya ada lereng berbatu di sekelilingnya?
Mereka pun akhirnya memutuskan untuk mulai membangun terasering buatan dengan memindahkan tanah ke lereng dan menopangnya dengan batu.
Terasering di Dagestan digunakan untuk menanam sayuran, buah-buahan, dan gandum. Mereka juga membuat taman, yang fungsinya tidak hanya untuk mempercantik kawasan, tetapi juga melindungi tanaman dari terik matahari serta membantu menjaga kelembapan tanah.
Terasering pertama dibangun ribuan tahun yang lalu, ketika para petani harus melakukan semuanya dengan tangan, pada ketinggian mulai dari 400 hingga 2.500 meter. Secara total, terasering di Dagestan mencakup area seluas sekitar 150.000 hektare.
Jadi, bagaimana cara mereka menyirami tanaman di terasering itu, terutama selama musim panas? Ternyata air dialirkan ke lereng menggunakan kanal buatan yang digali dari sungai setempat, atau melalui jaringan saluran air kayu yang menuju badan air.
Selama periode Soviet, pembangkit listrik tenaga air dibangun di pegunungan tersebut. Saluran irigasi di ngarai juga diperbaiki untuk menghidupkan kembali terasering tua itu. Pakar Soviet terkesan dengan solusi rekayasa kompleks yang dibuat oleh penduduk kuno Kaukasus.
Jumlah terasering kuno terbesar yang masih ada di Dagestan terletak di dataran tinggi pegunungan Distrik Gunibsky dan Dakhadayevsky.
Saat ini, banyak penduduk desa pegunungan telah pindah ke kota. Selain itu, tidak ada lagi kebutuhan untuk menanam segala sesuatu mulai dari jelai hingga persik di pegunungan karena jalan telah dibangun dan makanan segar dapat dikirim ke desa menggunakan alat transportasi. Jadi, saat ini banyak terasering tua yang digunakan untuk menggembalakan sapi atau domba.